Ch 1 Fly Me to The Moon (1)

365 34 5
                                    

Beberapa kali Yunxi melirik ke arloji yang melingkar di pergelangannya; kemudian dia semakin mempercepat langkahnya; seolah-olah takut terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa kali Yunxi melirik ke arloji yang melingkar di pergelangannya; kemudian dia semakin mempercepat langkahnya; seolah-olah takut terlambat. Salah satu tangannya memegang buket bunga begonia warna pale pink yang cukup besar, sementara tangan lainnya memegang paper bag dengan logo McD yang berisi beef cheese burger dan soft drink ukuran large cup. Laki-laki imut dengan hoodie jacket putih bergambar Pikachu itu berusaha mengatur nafasnya yang naik turun dengan beban bagpack yang berisi beberapa buku di dalamnya.

Saat dia memasuki lobby dan koridor di sebuah gedung; beberapa orang tersenyum kepadanya dan menyapanya dengan ramah. Yunxi pun membalasnya dengan sebaris senyuman manis di wajahnya, tetapi dia tidak mengucapkan kata-kata apapun.

Setelah laki-laki imut tersebut keluar dari lift; dia langsung berjalan dengan langkah yang lebih cepat menuju ke salah satu kamar VIP. Diapun membuka pintu ruangan tersebut dengan hati-hati agar tidak menimbulkan bunyi. Sesudah di dalam ruangan; Yunxi melepas sepatu sneakersnya dan menggantinya dengan sandal kamar yang pada bagian atasnya terdapat kepala Mickey Mouse.

Selesai mencuci tangannya di wastafel, Yunxi mengambil sebuah vas kaca classic yang terletak di atas drawer. Kemudian dia mengisinya dengan air dan memasukkan begonia pale pink yang tadi dibelinya selesai mengajar ballet di STA; Shanghai Theater Academy.

"Hmm... très beau.*"

(*Hmm... very beautiful.)

Yunxi membuka bacgpacknya dan mengeluarkan sebuah buku, sesudah itu dia segera duduk di sebuah kursi di depan drawer yang tidak jauh dari jendela yang menghadap langsung pada birunya langit sore itu. Laki-laki berkacamata tersebut menarik nafasnya dalam-dalam sebelum membuka mulutnya. Tidak lupa pula; dia menarik sudut-sudut bibirnya ke atas dan seulas senyuman pun terlukis di wajah imutnya.

"Hati hancur berkali-kali dan tetap bertahan. Kita harus melalui kegelapan yang paling pekat dan tidak gentar karenanya," ucapnya dengan pelan.

"....."

"Petikan dari The Testing Tree oleh Stanley Kunitz," lanjutnya dengan membetulkan posisi frame kacamatanya, "... dari buku baru yang kubeli hari ini."

"....."

"Aku mendapatkan buku yang sangat bagus dari Hanyuan Bookstore di district Luwan; The Miraculous Journey of Edward Tulane yang ditulis oleh Kate DiCamillo."

Sebelum memulai ceritanya; Yunxi meneguk sedikit soft drink di dekatnya hanya untuk membasahi bibirnya. Kemudian dia berdeham pelan dan membalik buku novel anak-anak itu untuk membaca sinopsisnya.

"Di suatu tempat; ada seekor kelinci porselen," lanjut Yunxi dengan nada sebagaimana seorang guru bercerita kepada murid-muridnya, "Kelinci ini bernama Edward Tulane; dia terbuat dari porselen, tetapi telinga dan ekornya berasal dari bulu kelinci asli. Tingginya hampir sekitar 90 cm..."

"_____"

"... dan jika posisi telinganya tegak, mungkin lebih dari 90 cm," tambah Yunxi dengan cepat.

"_____"

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang