Ch 39 Once Again (2)

49 6 3
                                    

"Ahhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahhh... akhirnya meetingmu selesai juga," panggil Arthur setelah melihat Yunxi keluar dari lift gedung fakultas Performance Art.

Tetapi seketika senyuman di wajah laki-laki berambut cepak itu langsung sirna saat melihat cara berjalan Yunxi yang tidak seperti biasanya. Diapun langsung menghampiri dan meraih telapak tangan pasangannya itu dengan sigap.

"Smol; ada apa dengan kakimu?"

Yunxi pun menjawab dengan tenang, "Ini hanya terkilir..."

"Hanya terkilir? Kenapa kamu tidak memberitahuku kalau kakimu sakit?" tanya Arthur dengan kesal, "Tadi siang waktu di Heng Café bukannnya kamu baik-baik saja; kenapa sekarang sampai seperti ini?"

Yunxi menghela nafasnya dengan tetap mempertahankan air mukanya yang tenang seperti permukaan danau Tiānchí, "Aku terjatuh saat melakukan warming up," jawabnya sembari menyerahkan bagpacknya ke Arthur.

"Jatuh?"

"Apa ada yang salah jika seorang penari ballet jatuh saat warming up?" tanya Yunxi balik dan menatap Arthur yang mulai tidak dapat menyembunyikan rasa curiganya, "Setiap orang bisa melakukan kesalahan sepele yang tentu saja tidak diharapkannya dan... dan itu wajar," tambahnya sambil berusaha memperpanjang kalimatnya dengan harapan dapat meyakinkan lawan bicaranya.

Arthur tidak mengucapkan apapun tetapi dia hampir tidak mengedipkan matanya saat membalas tatapan Yunxi, "....."

Dia bukan laki-laki bodoh yang mudah percaya begitu saja dengan ucapan orang lain. Apalagi Arthur sudah mengenal Yunxi cukup lama sejak hubungan mereka sebagai guru dan murid di masa silam. Baginya tidak sulit untuk melihat orang yang sedang berdiri di depannya saat ini berkata jujur atau sebaliknya dia bersilat lidah hanya untuk menyenangkan hati orang lain. Arthur pun menarik nafas dalam-dalam berusaha untuk meredam emosinya dan akhirnya laki-laki berambut cepak itu lebih memilih untuk mendengarkan kalimat Yunxi selanjutnya daripada menumpahkan rasa marahnya.

"Aku hanya kurang konsentrasi ... jadi... ngg awalnya aku melakukan lompatan untuk pemanasan; tetapi ternyata kaki kiri dan kananku tidak seimbang saat akan menyentuh lantai studio."

"....."

"Kalau kamu mau marah; salahkan saja lantainya karena sudah membuat kakiku seperti ini," lanjut instruktur ballet itu dengan pura-pura cemberut.

Kemudian Yunxi berusaha menghindari kontak mata dengan Arthur. Dia dapat merasakan kalau pasangannya tersebut sedang berusaha menyelidikinya melalui gerak-gerik bola matanya. Pada awalnya hal yang paling ditakutkan Yunxi sudah pasti jika Arthur sampai mengetahui bahwa Xiǎo Qian atau Shimei adalah murid privatenya di campus. Instruktur ballet itu berpikir jangan sampai mereka bertemu karena hubungan kedua orang tersebut di masa lalu. Tetapi sebaris kalimat yang keluar dari mulut Xiǎo Qian tadi siang seperti kilatan petir yang tiba-tiba menyambar dirinya di siang hari bolong.

"Shizun... kenapa kamu selalu berpikir kalau aku menyukai Moran? Dia boleh saja menyukaiku tetapi aku tidak peduli dengan perasaannya..."

"....."

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang