Ch 38 Once Again (1)

50 7 11
                                    

"Hei; Zhou Qi!" sapa Long Fei ketika melihat mahasiswa jurusan Film itu sedang duduk sendirian di dekat lapangan futsal campus STA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei; Zhou Qi!" sapa Long Fei ketika melihat mahasiswa jurusan Film itu sedang duduk sendirian di dekat lapangan futsal campus STA.

"Gēgē...," balas Zhou Qi setelah menoleh ke arah Long Fei.

Instruktur modern dance itu segera menghampiri Zhou Qi dan duduk di sampingnya, "Kamu tidak ada jadwal kuliah hari ini?" tanyanya sembari meletakkan bagpack dan tumbler di antara celah kakinya.

Laki-laki yang mengenakan setelan kemeja flannel warna bricks dengan tshirt Puma di dalamnya itu hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian perhatiannya kembali ke pemain futsal yang sedang berusaha mencari jalan untuk mengoperkan bola ke temannya. Meskipun kedua mata Zhou Qi melihat ke arah lapangan futsal; tetapi isi kepalanya dipenuhi dengan scene demi scene yang terjadi di masa silam. Xue Meng yang baru saja terlahir di dalam raga Zhou Qi masih belum dapat menerima keadaannya di masa sekarang ini.

"Kenapa Mei Han Xue begitu mudah menerima keberadaan Ta Xian Jun yang tidak lain adalah Arthur?"

Itu adalah salah satu pertanyaan terbesar yang menyeruak di dalam benak Xue Meng. Mei Han Xue bersaudara adalah orang yang paling dekat dengannya selain Moran. Dia mengira si kembar itu akan selalu seia sekata dengannya, apalagi mengingat hubungan mereka di masa lalu setelah Ta Xian Jun membuat kekacauan dengan menghidupkan bidak catur Zhen Long. Xue Meng banyak menghabiskan waktunya bersama Mei Han Xue bersaudara dan berbagi pikiran serta isi hatinya dengan mereka. Meskipun dia sering berdebat dengan salah satu dari si kembar tersebut; tetapi itu bukanlah masalah yang krusial dan biasanya si kembar yang lain akan datang dengan solusi yang menjadi jalan tengah dari perang mulut mereka.

Tetapi kenyataannya saat ini jauh berbeda dengan dulu dan itu cukup menggoreskan rasa kecewa di dalam dirinya. Meskipun Xue Meng tidak menunjukkannya di hadapan Peilun saat pertama kali dia membuka matanya, tetapi dia tidak dapat memungkiri hatinya bahwa sebenarnya dirinya merindukan bertatap muka dengan si kembar yang bersemayam di dalam raga yang berbeda.

"Tidak ada Mei Han Xue dan Mei Han Xue satunya," keluh Xue Meng dalam batinnya, "Hanya ada seorang Quan Peilun yang membuka pintu cafénya lebar-lebar untuk Ta Xian Jun!"

"_____"

"Bahkan dia juga mengharapkan aku dapat memaafkan kaisar bar bar itu seolah-olah kejahatannya di masa lalu bukan masalah besar dan bisa dihapus hanya dalam sekejap mata!"

"_____"

Zhou Qi menggertakkan gigi sekaligus meremas telapak tangannya seolah-olah dia ingin melayangkan tinjunya untuk sekedar melampiaskan emosinya, "Tskkk; what the hell!"

"_____"

"Kenapa semua orang di sini begitu bodoh! Apa mereka semua sudah hilang ingatan dan dicuci otaknya oleh Ta Xian Jun?! Bahkan... bahkan Shizun pun sekarang tinggal di bawah atap yang sama dengannya!"

Tanpa sadar kedua mata Zhou Qi mulai sembab setelah memorinya membawa dirinya kembali pada saat guru yang paling dihormatinya itu dipermalukan oleh orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara. Bagaimana mungkin ada seorang murid yang tega mengangkat gurunya sendiri sebagai selirnya? Moran mungkin sudah menggadaikan akal sehat dan hati nuraninya hingga sampai hati mempermalukan Shizun sampai pada titik terendah dalam kehidupannya sebagai seorang guru.

 🔞  29 July, Ch. 44-45 (HONEY & LEMON)✨🔞FeiYun✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang