"hufh" Mashi mengelap peluh keringat yang menjalar dari dari nya
Dia sedikit lelah karena harus turun tangan, sebab kafe yang di milik nya makin rame setiap hari nya.
Makanya mau tidak mau dia harus turun tangan membantu para pegawai nya yang sedikit kewalahan karena pelanggan yang membludak
Bagaimana tidak? Kafe milik Mashi terletak di dekat sekolah, kampus dan gedung perkantoran. Sekali tempat nya yang strategis, makan yang di sajikan itu sangat enak dan harga nya yang terjangkau. Sesuai dengan dompet masyarakat.
Tring
Seseorang dengan langkah tegas dan berwibawa masuk ke dalam.
"Selamat siang tuan, anda mau pesan apa?" Tanya seorang gadis cantik yang bertugas sebagai kasir
Pandangan mata menatap semua menu makanan yang tertera di sana "saya pesan tiramisu nya satu sama vanilla latte nya satu" putus lelaki itu
"Totalnya 86 ribu tuan"
Lelaki itu memberikan selembar uang berwarna merah.
"Ini kembalian nya tuan, silahkan tunggu, pesanan anda akan segera datang" ucap pelayan itu sekalian memberikan uang kembalian nya
Lelaki itu menyusuri setiap ruangan untuk mencari satu tempat yang kosong untuk dia duduk. Untung nya tempat itu masih menyisakan satu tempat di sudut ruangan.
Mata nya sibuk melihat pada layar ponsel nya sampai tidak memperhatikan jalan nya dan akhirnya perbuatan itu membuat dia menabrak seseorang.
BUGH
Untung refleks nya bagus, dengan cepat dia menolong orang itu agar tidak terjatuh. Tangan nya dengan sigap menahan pinggang dan punggung nya. Posisi mereka seperti berpelukan.
Mata nya melihat setiap inci wajah yang di tolong nya, wajah yang begitu di kenali nya dengan baik. Wajah yang sempat membuat nya terpana pertama kali sewaktu bertemu dengan nya.
Dia tersenyum kecil melihat mata pemilik itu tertutup rapat dan kedua tangannya memegang erat pundaknya. Di pandangi nya wajah yang teduh itu, sampai dia tidak sadar aksi mereka itu menjadi bahan tontonan para pelanggan dan pelayan yang ada di kafe itu.
"Mm, kak Mashi tidak apa?" Tanya seseorang yang menghampiri mereka
Mata Mashi langsung terbuka lebar, lalu dengan secepat kilat kedua nya langsung memperbaiki posisi mereka dengan benar.
"Ti-tidak apa no, kau kembali lah, kekacauan ini biar aku yang membersihkan nya sendiri" ucap Mashi
"Tapi kak-"
"Pergilah, aku bisa mengatasi ini kok" Mashi mengusap lembut pundak suno
Suno pun mengalah dan membiarkan si pemilik kafe yang mempekerjakan dirinya itu memberikan sendiri. Manusia yang langka sekali.
Sepeninggalan suno, Mashi pun mulai memunguti pecahan gelas yang terjatuh di atas nampan, dia sampai melupakan seseorang yang menyebabkan kekacauan barusan.
Karena perasaan bersalah, lelaki itu pun ikut berjongkok untuk membantu nya "maaf ya, ini salah ku karena gak lihat jalan" ucap nya sambil ikut mengambil pecahan
"Gak apa mas, semua orang pernah melakukan kesalahan" balas mashi tersenyum "Tapi lain kali hati-hati mas, takut nya bisa ngebahayain orang lain" peringat Mashi pada lelaki yang ada di samping nya itu
Lelaki itu balas tersenyum sampai mata nya tidak terlihat "terimakasih dan akan ku ingat selalu pesan mu"
Mashi mengangguk kan kepalanya "oiya, mas Jihoon kok bisa ada di sini?" Tanya Mashi dengan kepala yang miring ke samping jangan lupakan tatapan polos nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembang Kuncup
RandomMenceritakan keempat gadis cantik yang memiliki nasib buruk yang sama 😭😭 Book nya selalu miss gendering seperti sebelum-sebelumnya. kalau tidak suka silahkan diskip saja. terimakasih atas perhatiannya ☺️☺️ Pai Pai 👋👋 🥇 = Hoonsuk {10022024}