25.💔

783 90 4
                                    

Sepi.

Satu kata yang cukup menggambarkan suasana yang di terima Hyunsuk saat ini.

Biasanya, suara keempat anak nya itu mampu membangunkan satu perumahan, kini tidak ada.

Suasana hening menyelimuti rasa kesepian dirinya.

Belum lagi ketiga rekan yang sudah dia anggap seperti adik itu pun tidak bisa menemani nya dikarenakan mereka bertiga sedang bersenang-senang dengan pasangan mereka.

Sedangkan dirinya?

Huft, malang sekali nasib mu!

Dia hanya bisa meratapi nasib malang dirinya.

Hyunsuk kadang bertanya-tanya kesalahan apa yang dia perbuat di masa lalu sehingga kisah percintaan nya sungguh menyedihkan.

Dulu dia mencintai seseorang dan memutuskan untuk menikah dengan orang tersebut. Tetapi jalan hidup yang dia bayangkan akan bahagia ternyata berakhir dengan tragis.

Dia harus melihat sang suami yang begitu dia cintai tidur dengan perempuan lain.

Hati perempuan mana yang tidak hancur jika berada di posisi seperti nya? Tidak akan ada yang sanggup dengan cobaan seperti itu.

Hingga akhirnya dia dan suami nya memutuskan untuk berpisah, karena jika bersama pun hanya menyakiti satu sama lain saja.

Mulai detik itu Hyunsuk tidak percaya apa itu cinta. Soal nya dulu mantan suaminya itu terlihat begitu mencintai tetapi semua itu hanya lah tingkah manipulasi dari mantan suami nya untuk menutupi aksi bejad nya selama ini.

Tetapi sekarang, setelah Hyunsuk kembali jatuh cinta pada sosok yang mampu mencuri hati anaknya, malah orang itu yang terkesan tidak menginginkan nya.

Salah kah Hyunsuk menaruh hati pada bapak angkat dari anak nya itu?

Hyunsuk hanya mampu tersenyum miris melihat kisah percintaan yang tak pernah berakhir bahagia.

Tak ingin gila karena situasi yang membuatnya sedikit tertekan, Hyunsuk pun mengambil kunci mobil, seperti nya menghirup udara malam tidak buruk untuk merilekskan pikiran nya.

Hyunsuk terus mengendarai mobilnya tanpa tau arah tujuan yang jelas.

Wajah nya kembali menyendu, sebab setiap ruas jalan yang dia lalui, dia menemukan setiap pasangan kekasih yang saling memadu kasih.

Jika seperti ini, bukan nya bagusan dia berdiam diri di rumah saja?

Nasi sudah menjadi bubur, mau kembali pun akan sama saja. Jadi Hyunsuk memilih untuk meneruskan perjalanan malam nya seorang diri.

Tibalah tepi sungai Han. Tempat ternyaman untuk melepas penat sambil memandangi hamparan bintang dan bulan di langit luas serta di iringi alunan musik yang indah dari deburan sungai.

Hyunsuk benar-benar merasa feeling lonely sekarang.

Puk

Tepukan di bahu nya membuat Hyunsuk terperanjat kaget, untung saja dia tidak terjungkal ke belakang.

"Loh mas?" Tanya nya kaget melihat sosok yang begitu dia kenali berdiri di samping nya

"Hai" sapa nya

"H-ai. Duduk mas" Hyunsuk menepuk bangku di sisi nya yang kosong

Seseorang itu pun menurut. Dia duduk tepat di samping Hyunsuk.

"Kamu ngapain malam-malam begini keluar?"

"Gak ada hal penting sih mas. Aku cuman kangen dengan suasana malam Minggu, jadi nya aku keluar sebentar. Kalau mas kok bisa ada di sini?" Tanya nya balik

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang