21.💔

750 92 4
                                    

"sudah siap jagoan?"

"Sudah Daddy" ujar keempat nya

Keempat ibu dari anak itu mengantarkan keempat anak mereka sampai di ambang pintu "jangan nakal kalau sama Daddy, oke?"

"Oke mama"

"Makasih iya mas, udah ngerepotin lagi" ujar Junkyu tidak enak hati mewakili ketiga ibu lainnya

Jihoon menghela nafas "gak usah merasa gak enak kyu, mereka juga anak kami, benar kan anak-anak?"

"Benar Daddy"

Keempat ibu itu mengangguk "kalau begitu terima kasih banyak mas sekali lagi, kami pergi dulu" ucap Mashi pamit pada Jihoon "anak-anak bunda, Eomma dan mama pergi sekarang, ingat pesan kami pai-pai sayang"

Sebelum pergi tidak lupa mereka memberikan kecupan sayang ke seluruh wajah anak kesayangan mereka itu "pai-pai" balas mereka melambai ke ibu mereka

Melihat mobil keempat nya sudah jauh, Jihoon pun membawa anak-anak itu ke kantor mereka "ayo anak-anak kita ke kantor Daddy. Appa, papa dan ayah kalian sudah menunggu kalian di kantor"

Tadi pagi, Mashi meminta tolong keempat lelaki itu untuk menjaga anak mereka hari ini secara mendadak. Untung nya Jihoon masih belum pergi ke kantor, jadi dia yang di mandatkan untuk menjemput keempat anak kesayangan mereka itu.

Kemana keempat ibu merekam? Hyunsuk tidak bisa menjaga anak mereka karena dia masih ada di luar kota. Junkyu harus pergi ke kantor penerbitan nya karena ada pihak produser film yang ingin menggarap satu novel milik nya untuk dijadikan sebuah film.

Mashi tidak bisa karena cafe miliknya  menjadi catering di sebuah pernikahan, sebagai owner Mashi yang harus menghandle supaya semua nya berjalan dengan baik.

Asahi juga tidak bisa karena dia harus bertemu satu pembeli yang ingin dibuatkan satu lukisan khusus.

Itu lah mengapa keempat ibu itu tidak bisa mengelak dari tugas mereka dalam pekerjaan. Jika hanya tugas biasa, mereka bisa izin satu hari untuk tidak bekerja.

"Sudah sampai, ayo kita masuk"

Jihoon menuntun keempat dedemit kecil kesayangan mereka itu masuk ke dalam kantor milik bapak angkat mereka.

Walau mereka sudah sering datang ke kantor bapak angkat mereka itu, keempat anak kecil itu masih saja takut untuk datang karena tatapan tajam yang sering mereka dapatkan dari beberapa karyawan tanpa sepengetahuan bapak angkat mereka.

"Anak-anak" teriak Jaehyuk

Damie, jewo dan hwanie langsung berlari menghampiri bapak angkat mereka yang sudah menunggu di depan pintu masuk kantor mereka.

"Sudah makan?" Tanya Haruto pada keempat nya

"Sudah ayah"

"Iya sudah, ayo kita masuk" ajak nya, mereka berempat membawa keempat kesayangan mereka itu dalam gendongan nya

Mereka tiba di ruang kerja milik keempat bapak angkat mereka "appa, ini apa?" Tanya damie melihat alat elektronik canggih itu menyala di atas meja

"Ini nama nya laptop. Semua pekerjaan appa di kerjakan di sini"

"Jewo mau bantu boleh pa?" Tanya nya polos

Jaehyuk terkikih lucu "emang jewo bisa?"

Yang di tanya berpikir sejenak "bisa papa, kan cuman tekan-tekan tombol nya saja" celetuk Junghwan polos

Keempat pria dewasa di sana tertawa terbahak-bahak dengan penuturan polos mereka, sedangkan keempat dedemit kecil itu menatap bingung keempat bapak angkat mereka.

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang