17. 💔

817 101 1
                                    

Jdar

"Bunda" pekik Junghwan terkejut

Suara gemuruh petir menggema menghiasi sore hari yang tampak mendung dan diselimuti hawa dingin.

Mendengar suara pekikan sang anak, Junkyu yang sedang membuat susu hangat untuk menemani acara menonton mereka datang dengan tergopoh-gopoh.

Junkyu juga sampai melupakan susu buatan nya "kenapa Hwan?" Tanya nya panik saat melihat anak nya sudah memeluk erat tubuh Yedam

Keempat anak piyik itu terlihat saling memeluk "takut bunda" cicit nya pelan bersembunyi di pelukan Yedam yang juga memejamkan mata nya

Junkyu mematikan tv layar besar mereka "ayo, kita ke ruang makan. Bunda udah bikin susu hangat" ajak nya

Mereka berlima pun pergi ke ruang makan untuk minum susu dan memakan beberapa cemilan.

Tes

Tes

Tempias air hujan yang di terpa angin mengenai kaca jendela dapur.

Junkyu melirik anak semata wayangnya itu menatap lekat ke arah luar jendela.

"Hwan, ada apa nak?"

"Eh, iya bunda"

"Ngeliat apa di luar sana?"

"Enggak bunda, hwanie cuman lihat air hujan. Kayak nya enak kali mandi hujan" ucap nya polos

Junkyu tersenyum "tapi di kuatkan ada geluduk nak"

Junghwan kecil kembali menyendu, angan-angan nya barusan harus terkubur sudah.

Bukan hanya Junghwan, Jeongwoo, Yedam dan Doyoung juga kini terlihat lemas.

Junkyu pun berpikir untuk memutar otak agar keempat anak nya tidak bersedih dan murung.

"Gini aja, kalau hujan nya reda nanti malam kita akan main camping-campingan di halaman belakang" ucap Junkyu menawarkan sesuatu agar keempat buah hati nya tidak sedih

Keempat tubuh anak kecil itu langsung duduk tegak, nampak tergusur dengan tawaran sang bunda "beneran Bun?" Tanya Junghwan

"Benar sayang"

"Papa, Daddy, appa sama ayah ikut juga kan bunda?"

"Kalau itu nanti coba bunda tanya dulu ya?"

"Yah,,," wajah yang tampak semangat tadi kembali lesu

Sebuah senyum hangat tercipta di wajah cantik junkyu "bentar deh bunda hubungin ayah dulu siapa tau mereka mau ikut kita camping di halaman belakang"

Junkyu pun mengambil benda pipih itu dan segera mendanial nomor ayah angkat anak nya itu.

"Halo mas haru"

"Iya kyu, ada apa?"

"Begini, kami dan anak-anak pengen bikin acara camping di halaman belakang, mas haru sama yang lain nya mau ikutan gak?"

"Camping nya kok di halaman belakang kyu?" Tanya Haruto heran

"Sebenarnya ini acara dadakan yang kami buat barusan karena anak-anak pingin main hujan, jadi daripada main hujan entar sakit kami menawarkan sebuah kesepakatan ini. Jadi gimana? Mau gak mas?"

"Iya udah, mas sama yang lain nya pasti ikut. Sebentar lagi kami akan segera pulang"

"Oke mas, sampai ketemu nanti"

"Iya sayang"

Junkyu menutup panggilan itu setelah mendapat respon dari Haruto "gimana Bun? Ayah setuju enggak?"

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang