13.💔

964 110 6
                                    

Hari ini adalah hari yang paling di nantikan oleh anak-anak, hari di mana mereka tidak henti-hentinya mengucapkan syukur karena mereka bisa melakukan aktivitas bebas di rumah.

Sejujurnya, entah harus mengucapkan syukur atau berbelasungkawa. Sebab alasan mereka di liburkan semalam dua hari itu karena kepala sekolah mereka meninggal.

Tapi setidaknya karena kematian kepala sekolah mereka, mereka jadi bisa bermain dengan puas bersama ibu mereka selama dua hari ini.

Hyunsuk, Junkyu, Mashi dan Asahi meliburkan diri mereka dari segala kesibukan mereka karena ingin menemani anak mereka selama liburan dua hari ini di rumah.

"Mommy, ayo dong" rengek Doyoung membujuk Hyunsuk

"Janji deh, nanti di sana enggak nakal" jewo ikut membujuk Asahi agar niat mereka berempat dikabulkan oleh ibu mereka

"Tapi sayang, Daddy mu lagi sibuk bekerja di kantor" ucap Hyunsuk berusaha memberikan pengertian pada keempat anak kecil yang sedari tadi memohon kepada mereka berempat agar pergi ke kantor bapak angkat mereka

"Justru karena sibuk kita harus datang dan kasih surprise biar appa semangat bekerja nya Eomma" ucap Yedam tidak mau kalah

"Kalo appa nya sibuk gimana? Itu sama saja kita mengganggu pekerjaan appa sayang" ucap Mashi mengelus surai hitam milik anaknya

"Kan bisa di telpon Bun, tanya dulu sama ayah, pasti di izinin datang" saran Junghwan pada Junkyu, mereka berempat terus berusaha meyakinkan keempat ibu mereka

Junkyu menatap ke arah Hyunsuk meminta pertolongan, namun Hyunsuk malah mengadahkan bahu nya. Hyunsuk juga bingung harus bagaimana? Soalnya keempat anaknya itu sudah dua jam lama nya merengek ingin pergi mengunjungi kantor keempat bapak angkat mereka.

Dengan terpaksa Junkyu pun merogoh saku celana nya mencari benda pipih berteknologi canggih itu, lalu dia menekan sebuah ikon hijau sebagai pertanda melakukan panggilan.

Jantung Junkyu rasa dag dig dug ser sekarang, dia sangat gugup untuk menanyakan hal ini pada pihak yang bersangkutan. Tidak lama terdengar suara jawaban dari seberang sana.

"Halo kyu"

Hembusan nafas pelan Junkyu keluarkan secara perlahan, dia masih berusaha mengontrol detak jantung nya "ha-halo haru"

"Iya, ada apa kyu? Apa ini berhubungan dengan anak-anak?" Tanya Haruto tidak sabaran

"Aduh, gimana ya bilang nya..." Ucap Junkyu tidak enak hati, lagi dan lagi mereka harus merepotkan keempat pria dewasa ini akibat ulah dan kemauan anak mereka

Haruto tersenyum kecil mendengar deru nafas gugup Junkyu dan terdengar dari panggilan telepon mereka "bilang saja, tidak apa-apa kok" ucap Haruto meyakinkan

Junkyu terdiam sebentar untuk menyakinkan hati nya dengan permintaan anak mereka "begini haru, anak-anak selama dua hari ini libur. Jadi hari ini mereka ingin pergi berkunjung ke kantor kalian. Kami sudah melarang mereka dengan berbagai alasan yang masuk akal tapi mereka tetap memaksa ingin datang ke kantor kalian untuk berkunjung dan memberikan semangat kata nya" jelas Junkyu

Di luar dugaan, Haruto malah dengan senang hati mengabulkan permintaan keempat anak mereka "datang saja kyu ke kantor pusat. Kebetulan kami berempat hari ini kumpul di kantor pusat untuk membahas perkembangan kantor cabang"

"Ah, serius kah? Tidak merepotkan kalian?" Tanya Junkyu tidak enak

"Tidak apa, datang saja. Aku dan yang lainnya akan menunggu kedatangan kalian"

"Baiklah, terimakasih Haruto. Kalau begitu aku akan memberi tahukan pada yang lain dan anak-anak tentang berita ini. Kalau begitu aku tutup dulu, bye haru" ucap Junkyu riang, lalu mematikan panggilan itu secara sepihak.

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang