Udara malam yang begitu dingin memberikan kesan sejuk yang dapat menyejukkan hati.
Kedua sejoli yang sedang menikmati waktu bersama mereka begitu bahagia nya. Terlihat dari senyuman yang terpatri di wajah kedua nya.
Senyum manis itu tidak pernah luntur sejak awal. Senyum itu juga yang menjadi jejak kebahagiaan di setiap jalan yang mereka lalui.
"Pegangan Mashi" peringat Yoshi
Mashi yang asik merentangkan kedua tangan nya sambil menutup mata saat menikmati terpaan angin malam pada tubuh nya itu pun terbuka "iya mas"
Mashi pun memeluk kembali tubuh Yoshi, sehingga sebuah senyuman tertarik melalui kedua sudut bilah bibir nya "senang gak?"
"Senang mas"
Yoshi mengangguk "kamu ada tujuan yang mau di datangin enggak?"
Dahi di kering Mashi mengkerut, sejenak dia berpikir tempat yang enak untuk mereka singgahi "kita cari makan dulu gimana mas?"
"Boleh, kebetulan mas juga belum makan" ucap Yoshi mengikuti usul Mashi "mau makan di mana?"
"Kita makan angkringan aja, gimana mas? Mau kan?"
Sejujurnya Yoshi belum pernah makan di angkringan. Tempat makan yang bisanya buka pada malam hari dan letak nya di pinggir jalan.
Namun mencoba sesuatu hal yang baru seperti nya tidak masalah bagi Yoshi, apalagi makan nya sama orang tercinta.
"Mas sih oke-oke kok" ucap nya
Mashi tersenyum bahagia "kalau gitu, persimpangan depan kita belok kanan iya mas, gak jauh dari sana ada angkringan sebelah kanan. Nanti kita berhenti di sana aja" jelas Mashi pada Yoshi mengenai tempat makan mereka
Lantas Yoshi pun membelokkan motor nya ke tempat tujuan mereka sesuai dengan instruksi dari Mashi.
Mashi lebih dulu turun dari motor gede milik Yoshi "bisa enggak?" Tanya Yoshi menunggu Mashi yang terlihat kesulitan membuka pengait helm nya.
"Issss, kok susah banget sih?" Gerutu nya marah-marah karena gak bisa membuka pengait helm nya.
Yoshi terkekeh dengan tingkah menggemaskan Mashi "kalau gak bisa minta tolong sayang" ucap nya "coba sini mas bantuin"
Dengan wajah yang bersungut-sungut Mashi pun berdiri di hadapan Yoshi dan sedikit mendongakkan wajah nya ke atas.
Yoshi meraih pengait helm yang masih melekat di kepala Mashi, tidak sampai hitungan semenit,
Clik
Pengait itu terbuka dengan mudah nya, Mashi sampai melebarkan mata nya tidak percaya.
"Kok bisa?"
"Iya bisa dong"
Kepala Mashi menggeleng, lalu kembali memperbaiki pertanyaan nya "Maksud nya Mashi, kok gampang banget?"
"Iya gampang, orang tinggal tekan aja pengait nya ini maka nya bisa terlepas" jelas Yoshi menunjukkan tombol penjepit nya
Pantes!
Gimana mau terbuka, orang Mashi tadi main tarik aja pengait nya. Dia pikir bakalan bisa lepas.
Ternyata harus di tekan dulu pengaitnya maka nya bisa terbuka.
"Iya udah ayo masuk" ajak Yoshi
Kedua tangan mereka saling bertautan saat masuk ke dalam, sejenak Yoshi tersentak kecil karena melihat banyak penghuni di dalam angkringan itu.
Mata Mashi menatap seluruh meja yang masih kosong untuk mereka duduk.
"Disana mas"
Sekarang yang memimpin jalan menuju meja yang sudah menjadi incarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembang Kuncup
RastgeleMenceritakan keempat gadis cantik yang memiliki nasib buruk yang sama 😭😭 Book nya selalu miss gendering seperti sebelum-sebelumnya. kalau tidak suka silahkan diskip saja. terimakasih atas perhatiannya ☺️☺️ Pai Pai 👋👋 🥇 = Hoonsuk {10022024}