31.💔

792 88 3
                                    

"sayang ngapain di situ?" Tanya Hyunsuk pada anak semata wayang nya

Dobby yang sedang memandangi awan hitam dari kaca jendela sontak saja menoleh pada ibu nya.

"Tidak ada mommy. Dobby hanya lagi melihat hujan" ucap nya sendu

Wajah putra tunggal nya sedih. Melihat awan mendung di wajah anak nya membuat Hyunsuk tersenyum kecil.

Hyunsuk paham betul apa yang membuat anak nya jadi murung begini "dobby rindu sama damie, jewo sama hwanie iya?" Tanya Hyunsuk mengelus pucuk kepala anak nya

Dobby mengangguk lemah "kapan hujan nya akan berhenti iya mommy? Dobby ingin main sama mereka mom hiks"

Mendengar suara tangis mulai keluar dari bibir kecil kesayangan nya membuat Hyunsuk langsung membawa anak nya ke dalam dekapan nya.

"Cup,, cup,, cup. Sayang jangan nangis dong. Mommy juga gak tahu kapan hujan nya akan berhenti"

Iya, sudah dua hari terakhir sampai hari ini awan terus menumpahkan tangis nya. Oleh sebab itu, para anak-anak yang ada di komplek mereka tidak bisa berkumpul dan bermain.

Belum lagi sekolah mereka yang libur karena kenaikan kelas. Jadi secara otomatis dobby dan damie akan menduduki kelas II SD lalu jewo dan hwanie masuk kelas I SD.

"Hiks, tapi dobby kangen mom" adu nya

"Iya, yang sabar iya sayang. Nanti kalau hujan nya sudah berhenti kamu bisa main sepuasnya dengan mereka" bujuk Hyunsuk

Sejujurnya, Hyunsuk juga ingin berkumpul dengan ketiga adik dan anak nya itu. Tetapi cuaca tidak mengizinkan nya.

Memang jarak rumah mereka tidak terlalu jauh karena mereka bertetangga. Namun karena cuaca yang buruk membuat mereka terlalu malas untuk keluar.

Belum lagi hujan yang mengguyur daerah mereka itu sering disertai angin kencang dan petir. Sudah seperti badai hujan yang dahsyat.

Jadi mereka lebih baik memutuskan untuk berdiam di rumah saja daripada terjadi sesuatu hal yang buruk pada mereka.

Lagi asyik-asyiknya menenangkan buah hati nya, Jihoon datang sambil berbincang melalui panggilan video.

"Nih lihat anak gue, nangis karena hujan badai gak bisa keluar. Rindu main kata nya" ujar Jihoon begitu mendaratkan pantat nya di samping sang istri

"Jewo juga merengek pengen main, padahal badai nya gak berhenti-henti" saut Jaehyuk

"Lo mah masih mending bang, lah gue gak bisa kemana-mana karena hwanie sakit. Dia nangis Mulu gak mau gue tinggal" adu Haruto "ini juga dia lagi bobok di pangkuan ku" Haruto menunjukkan wajah hwanie yang tertidur di pangkuan Haruto

Hyunsuk yang memang memperhatikan percakapan mereka pun membuka suara "udah berapa lama demam haru?" Tanya nya saat melihat ada plaster menurun panas melekat di kening Junghwan

"Dari semalam mbak"

"Udah di bawa berobat gak haru?" Tanya Hyunsuk lagi

"Udah kok mbak tadi pagi. Maka nya Junghwan gak mau lepas. Nempel mulu di gue nya, sampai gue nya gak bisa kemana-mana. Bahkan mau ke kamar mandi aja Junghwan nya nangis kejer" jelas Haruto

"Damie juga begitu to, anak gue itu juga gak bisa jauh dari gue. Tapi setidaknya aku bersyukur damie tidak serewel hwanie" ucap Yoshi yang ikut bergabung di perbincangan bapak-bapak grup

Hyunsuk tersenyum menanggapi keluh kesah kedua bapak muda itu "maafin mereka iya Yos, haru. Maklum saja mereka baru merasakan nama nya memiliki seorang ayah. Jadi mereka mungkin bahagia saat ada kalian maka nya mereka gak mau jauh dari kalian"

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang