4.💔

1K 152 5
                                    

Kini keempat anak dan ibu itu melanjutkan perjalanan mereka.

"Eomma lihat itu rumah kita" seru hwanie karena sekarang mereka berada di rumah tetangga baru yang berada di depan rumah mereka

Mashi yang berniat ingin menekan bel harus terhenti karena panggilan Junghwan padanya.

"Eomma, boleh tidak hwanie yang tekan bel nya?" Tanya nya sambil memilin ujung baju nya

Tidak menjawab, Mashi meletakkan paper bag bawaan nya di bawah lalu mengangkat tubuh Junghwan sejajar dengan bel pintu.

Jangan tanya perasaan Junghwan, dia senang saat Mashi mengabulkan permintaan kecil milik nya.

Ting tong

Ting tong

Bunyi bel itu menggema, tapi tidak membuat seseorang pun keluar dari dalam.

"Sekali lagi Eomma" pinta Junghwan, membuat dirinya kembali di gendong Mashi untuk menekan bel rumah itu

Bukan sekali dua kali, tapi Junghwan menekan bel itu sedikit brutal sehingga Mashi harus menurunkan Junghwan.

"Junghwan..." Panggil Mashi memperingati dirinya, tidak baik berbuat seperti itu di rumah orang lain

Namun belum juga melepaskan kalimat nya, pintu itu kini terbuka membuat perhatian mereka berlima menatap sosok itu.

Seorang lelaki dewasa terlihat berdiri disana dengan keadaan topless sambil menggusak matanya. Membuat six pack dan bisepnya terpampang jelas.

Mashi yang melihat itu lantas dengan cepat memalingkan wajahnya. Ada sembraut mereka terlihat jelas di wajah nya. Bukan, dia bukan lagi jatuh cinta.

Berbeda dengan Mashi, keempat anak kecil itu menatap kagum diri nya "wah...." Seru mereka saat melihat tubuh ideal milik lelaki itu

"Paman, tubuh nya bagus" puji Doyoung

Mendengar pujian pada dirinya, lelaki dewasa itu lantas membuka kedua mata nya sehingga kesadaran nya kini sudah terkumpul.

Dilihatnya ada keempat anak kecil menatap kagum dirinya dan seorang perempuan dewasa yang tidak umurnya tidak terlalu jauh dengan dirinya memalingkan wajah nya yang memerah.

"Ada apa ya?" Tanya lelaki itu

"Maaf, tapi bisakah anda tuan memakai baju anda lebih dulu" pinta Mashi, dia masih belum mau melihat wajah lawan bicara nya, biar lah terkesan tidak sopan tapi kesehatan mata dan jantung nya lebih baik saat ini

"Eh" lelaki lantas melihat kearah dirinya sendiri, dia sekarang baru mengerti mengapa wanita itu tidak mau menatap nya dan wajah nya juga memerah. Itu semua karena ulah nya.

"Hehehe, maaf ya. Tunggu sejenak" ucapnya lalu berlari masuk untuk memakai baju nya

Memang hanya sejenak kok, lelaki itu kini sudah kembali ke hadapan mereka berlima dan sudah memakai bajunya. Dia juga sepertinya menyempatkan untuk mencuci wajah nya, terlihat dari rambut depan nya yang basah.

Mashi menghembuskan nafasnya pelan, degupan jantung nya sekarang sudah mulai normal walau masih berdetak sedikit lebih cepat dari yang biasanya.

"Oiya, ada urusan apa kalian datang kemari?" Tanya sang pemilik rumah

"Begini, kami ada penghuni baru komplek ini. Rumah kami tepat berada di depan rumah anda tuan. Jadi kedatangan kami ke sini ingin memberikan bingkisan ini sebagai salam perkenalan kami sebagai tetangga baru di sini" ucap Mashi menjelaskan maksud dan tujuan mereka datang ke rumah nya

Kini giliran Junghwan yang memberikan satu paper bag pada lelaki itu "ini untuk paman"

Lelaki itu menerima bingkisan itu dengan baik "terimakasih" ucapnya tersenyum manis pada Junghwan lalu dia menatap paras manis wanita cantik yang ada di hadapannya "terimakasih sudah mau repot. Jangan panggil tuan, itu sangat tidak cocok dengan saya. Perkenalkan nama saya Yoon Jaehyuk, anda bisa memanggil saya Jaehyuk atau jae karena sepenglihatan ku umur kita seperti tidak terpaut jauh" ucapnya sembari memberikan jabatan tangan pada nya

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang