20. 💔

734 86 2
                                    

Seperti nya Doyoung kecil harus menelan keinginan di jemput oleh mommy nya.

Sebab tadi malam waktu selesai membacakan dongeng sebelum tidur, Hyunsuk meminta izin kepada anak semata wayangnya itu untuk pergi ke luar kota dalam pengembangan bisnis butik ibu nya.

Sebagai anak yang baik, dobby mengizinkan ibu nya pergi. Walau dalam hati dia sedikit kecewa. Tapi dia tidak ingin mengatakan hal itu karena tidak mau ibu nya jadi sedih karena meninggalkan nya.

Maka nya hari ini adalah waktu nya mama Asahi yang menjemput keempat dedemit kecil milik mereka.

"Anak-anak dengar" ucap Asahi meminta perhatian keempat anak nya "mama mau ke tempat pameran lukisan untuk memberikan lukisan mama. Apa kalian mau ikut mama atau ke cafe Eomma Mashi? Nanti setelah mama selesai dari pemeran mama jemput lagi, gimana?" Tanya Asahi pada keempat anak nya itu

Damie, dobby, jewo dan hwanie saling menatap satu sama lain "mama, boleh Ndak kami berdiskusi sebentar?" Tanya jewo yang duduk di depan

"Boleh sayang"

Setelah mendapat persetujuan sang mama, jewo langsung berpindah duduk ke dibelakang, untung saja dia pindah nya pas lagi lampu merah.

"Gimana kak? Kita ke tempat Eomma kak damie?" Tanya dobby pada damie

Yedam kecil sedikit mengendus "sejujurnya damie males ke cafe Eomma Mashi, bosen karena semalam kita baru dari sana" ucap nya lesu

Dobby, jewo dan hwanie terdiam karena setuju dengan ucapan yang tertua mereka.

"Jadi gimana kak?"

Mereka berempat memutar otak untuk mencari jalan keluar yang terbaik dan menguntungkan bagi mereka berempat.

"Aha" seru dobby "gimana kalo kita ikut mama aja ke pameran? Lumayan kan bisa jalan-jalan sebentar" usul nya

Ketiga nya setuju dengan usulan dari dobby. Lalu jewo kembali ke tempat duduk nya.

"Jadi gimana hasil diskusi nya?" Tanya Asahi lebih dulu

"Sesuai dengan hasil diskusi kita berempat, kita memutuskan untuk ikut mama, boleh kan ma?" Tanya jewo dengan raut wajah memohon. Asahi juga melirik ketiga anak nya yang lain melalui kaca mobil dan tatapan mereka sama saja.

"Baiklah, tapi janji tidak ada kata merengek untuk minta pulang jika sudah di sana" peringat Asahi

"Baik mama"

"Oke, sebelum kita ke pameran lukisan nya mama. Ada baiknya kita makan dulu" ucap nya membelokkan stir mobil ke kanan arah macdonald

Keempat dedemit kecil itu masuk lebih dulu dengan Asahi yang berada di belakang memantau mereka.

Mereka memesan berbagai macam makan dan minuman untuk mengisi pasokan tenaga sebelum kembali beraktivitas.

Setelah selesai makan, Asahi pun langsung menancap gas mobil nya menuju tempat pameran lukisan dia biasa nya di pamerkan.

"Saling bergandengan tangan. Jangan jauh-jauh dari mama, oke anak-anak?"

"Oke mama"

Seperti perkataan mama Asahi. Mereka berempat saling bergandengan. Seperti biasa, jewo dan dobby menghapit kedua princess cantik milik mereka.

Hal pertama yang mereka lihat begitu masuk ruang pameran adalah takjub. Ruang besar dan luas itu berisikan berbagai macam hasil karya manusia yang berbakat.

Mulai dari lukisan, patung, guci, serta barang-barang antik yang memiliki nilai jual tinggi.

"Kita temui pihak pameran sebentar ya, tunggu mama" ucap nya, dia pun menggiring keempat setan kecil nya itu untuk mengikuti nya dari belakang

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang