12.💔

900 111 4
                                    

Kring

Bunyi bel sekolah menandakan berakhirnya proses belajar mengajar hari ini. Seluruh siswa berhamburan keluar dengan wajah yang penuh dengan kebahagiaan.

Tapi tidak dengan keempat anak yang terlihat murung. Bahkan untuk sekedar berjalan saja mereka seperti tidak memiliki semangat untuk hidup.

"Hai anak-anak" sapa Jaehyuk, hari ini dia kebagian untuk menjemput anak-anak pulang sekolah

Keempat anak itu hanya membalas sapaan Jaehyuk dengan senyuman sesaat. Lalu mereka pun masuk ke mobil sang papa untuk pergi ke kafe milik Mashi.

Di dalam mobil, keempat nya hanya diam. Tidak ada canda tawa serta celotehan yang mereka ucapkan seperti biasanya, membuat Jaehyuk menjadi penasaran.

"Anak-anak" panggil Jaehyuk pada keempat nya yang sedari tadi diam

Keempatnya tidak menjawab, hanya menoleh pada Jaehyuk "ada apa hm? Kok anak papa jae pada diam semua? Gak biasanya kalian begini!" Tanya Jaehyuk bertubi-tubi

Lagi, keempatnya hanya diam tanpa berniat membalas pertanyaan dari sang papa. Membuat Jaehyuk harus menelan semua pertanyaan nya, menelan rasa penasaran dan menelan sedikit kekecewaan nya.

Sampai nya mereka di kafe milik Mashi, keempat nya langsung masuk tanpa memperdulikan Jaehyuk yang tertinggal di belakang.

Mashi yang kebetulan lewat menjadi penasaran waktu keempat anak itu hanya melewatinya saat melihat dirinya. Tidak seperti biasanya, karena biasanya anak-anak jika bertemu dengan nya pasti akan memeluknya dan bercerita tentang apa saja yang sudah mereka lewati di sekolah tadi.

Mashi pun menatap sendu pada keempat punggung kecil yang sudah hilang karena menaiki tangga. Lalu dia menatap Jaehyuk yang sudah berdiri di sampingnya.

"Mereka kenapa mas?" Tanya Mashi pada Jaehyuk, berharap Jaehyuk dapat memberikan alasan kenapa mereka seperti itu

Hembusan nafas keluar dari mulut Jaehyuk serta gelengan kepala menjadi jawabannya "gak tau Mashi, tadi pas aku sampai untuk jemput mereka udah kayak gitu. Aku udah coba tanya mereka diam aja" balas Jaehyuk yang ikut sedih dengan perubahan mood anak mereka

Air muka Mashi semakin sendu, di pikiran nya sudah bermunculan kejadian yang negatif yang sudah anak mereka lalui sehingga anak mereka bisa seperti ini.

Puk

Tepukan pelan di bahu Mashi membuat Mashi tersentak sedikit "jangan dipikirkan, biarkan saja dulu mereka seperti itu. Kalo waktu nya sudah pas baru kita tanya mereka" ucap Jaehyuk memberikan pengertian pada Mashi

Mashi mengangguk, perkataan Jaehyuk ada benar nya "iya mas, kamu benar" ucap Mashi sedikit tersenyum

"Yaudah, kalo gitu aku balik ya. Bentar lagi mau ada meeting sama bang Jihoon dan yang lainnya" ucap Jaehyuk ingin berpamitan karena tugasnya sudah selesai

"Tunggu mas" ucap Mashi membuat langkah Jaehyuk jadi terhenti

Mashi berlari kecil ke meja kasir untuk mengambil sebuah paper bag yang berisikan makanan buatannya untuk makan siang mereka berempat nanti di kantor "ini mas, bekal makan siang" Mashi menyodorkan paper bag itu pada Jaehyuk

Jaehyuk dengan senang hati menerima pemberian Mashi itu, mengingat masakan Mashi itu enak. Bukan hanya masakan Mashi, masakan Hyunsuk, Junkyu dan Asahi juga gak kalah enak kok "makasih ya, kalo gitu aku pergi dulu" pamit Jaehyuk yang dibalas anggukan kepala oleh Mashi

"Iya mas, hati-hati dijalan dan jangan ngebut" peringat Mashi yang di balas senyuman manis oleh Jaehyuk

Sepeninggal Jaehyuk, Mashi pun menghembuskan nafasnya kasar. Pikiran nya kembali pada keempat anak nya.

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang