24.💔

716 95 9
                                    

Suasana tegang dan tidak mengenakkan mulai mencekam dan memenuhi ruangan itu.

Apalagi melihat tatapan keempat perempuan cantik yang walaupun diusia nya sekarang sudah tidak muda lagi itu menatap lekat anak mereka.

"kapan kalian akan menikah lagi?"

Keempat pemuda yang berstatus duda muda itu menghela nafas. Mereka sudah terlalu lelah dengan pertanyaan itu.

"Ma, kita sudah pernah bicarakan soal ini kan? Kenapa harus di ungkit lagi?" Tanya Jihoon yang mulai sedikit emosi

"Apa kalian akan selama nya seperti ini? Mommy juga pengen menimang cucu" balas wanita satu nya

"Kalian tau, kami selalu iri dengan teman arisan kami. Mereka selalu datang bersama cucu mereka. Selalu bercerita tentang perkembangan cucu mereka, terkadang juga mereka bermain bersama. Sedangkan kami? Kami hanya bisa jadi pendengar dan penonton yang baik. Kami juga pengen ngerasain hal itu Yos" ucap ibu Yoshi tidak sengaja menjelaskan segala kegundahan hati nya

"Eomma selalu bertanya pada kalian karena umur kalian bukan muda lagi. Sudah waktunya kalian memikirkan ke depan nya. Untuk apa rumah besar, uang banyak dan harta bergelimang kalau hidup sendiri haru?"

Jihoon, Yoshi, Jaehyuk dan Haruto terdiam mendengar curhatan hati ibu mereka. Setiap kata yang di ucapkan oleh ibu mereka itu ada benar nya.

Untuk apa mereka kerja banting tulang sampai pagi kalau hanya mereka yang nikmati? Memang karena duit mereka bisa bahagia, tapi tidak bisa di pungkiri bahwa mereka selalu merasa kesepian.

Mereka berempat juga pengen membahagiakan orang tua dengan mengabulkan permintaan orang tua mereka. Tapi yang jadi masalah nya bagaimana mereka bisa memberikan cucu sedangkan mereka saja tidak memiliki istri?

"Maaf ma kalau sudah bikin kalian sedih. Tapi menikah itu bukan hal yang gampang ma, terlebih pernikahan kami yang sebelumnya itu cukup meninggalkan bekas luka yang mendalam" ucap Yoshi menatap sendu keempat perempuan cantik itu

Jennie, Jisoo, Rose dan Lisa kini yang menatap sendu ke arah anak mereka yang tertunduk. Mereka tau bagaimana sakit nya mantan istri anak mereka meninggalkan anak mereka berempat.

"Jae, maaf kalau kesan nya kami berempat terlalu memaksa kalian. Kami cuman ingin kalian bisa bahagia nak. Sudah cukup terlalu lama kalian menutup diri dan hati kalian. Istri dan anak kalian sudah bahagia di atas sana. Mereka juga ingin kalian bahagia di sini" ucap Jenni memberikan pengertian pada mereka

"Dan ji, mama tau betapa terluka nya dirimu dulu karena pengkhianatan. Karena mama yang selalu berada di sisimu untuk membuatmu kembali bangkit" rose mengelus pipi Jihoon "dan sekarang waktu nya kamu mengubur semua kenangan buruk yang sempat membuatmu tidak percaya lagi apa itu cinta"

"Itu tidak mudah mama" sangkal Jihoon cepat

"Pelan-pelan. Maka nya kami kesini ingin kalian kembali melakukan perkenalkan dengan anak rekan bisnis kami" ucap Lisa dengan enteng nya, tidak tahukah Lisa mencari waktu yang tepat untuk membicarakan hal sensitif ini?

"Jadi maksud Eomma, kami mau di jodohkan gitu?" Tanya Haruto tidak senang, dia bahkan sampai berdiri dari duduk nya

"Bukan menjodohkan, tapi pengenalan. Siapa tau kalian cocok kan bisa ke tahap selanjutnya"

"Itu sama aja dengan penjodohan ma" ucap Haruto geram dengan sikap ibu nya "Haruto menolak rencana Eomma" tegas Haruto pada ibu nya

"Kami juga menolak ide itu" ucap Jihoon, Yoshi dan Jaehyuk. Mereka tidak suka dengan ide seperti ini, emang ini zaman Siti Nurbaya apa? Hey, ini sudah zaman modern.

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang