16.💔

724 97 6
                                    

Bugh

"Huwaaa mami"

Suara teriakan seorang anak menyita perhatian seluruh anak-anak dan orang tua.

Seorang ibu yang di pastikan anak nya terjatuh itu mendekati sang anak.

"Aduh, sayang kok bisa jatuh?" Panik ibu anak itu

"Huwaa, aku di dorong sama dia mami" tunjuk anak itu pada anak yang sudah mendorong nya

Ibu anak itu lantas menoleh pada seorang anak yang ada di samping nya. Kilatan amarah seketika memuncak saat melihat anak itu tidak menampilkan rasa bersalah sedikit pun.

Bukan nya minta maaf, anak itu hanya menatap datar ibu dan anak itu "heh! Apa yang kau lakukan pada anakku? Kenapa kau mendorong nya?" Teriak ibu itu kembali mengundang atensi orang-orang di sekitar mereka

"Jawab! Bukan nya diam saja" bentak nya "oo, atau jangan-jangan kau bisu" ucap ibu menatap remeh anak itu

Anak tadi hanya diam saja, dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat di bentak oleh ibu itu. Tidak seperti ketiga saudara nya yang sudah ketakutan berlindung di balik tubuh nya.

"Kak dobby, hwanie takut" lirih Junghwan menarik ujung baju dobby yang masih dengan tatapan datar nya

Dobby tidak menggubris keluhan Junghwan, dia masih tertarik dengan lawan nya uayng ada di depan mata nya.

"Udah Hwan, diam dulu" bujuk Jeongwoo "sini sama jewo saja" jewo pun membawa Junghwan ke pelukan nya

"Kamu ternyata benar-benar bisu rupanya" ibu itu tersenyum sinis pada dobby "ternyata sekolah elit seperti ini menerima anak cacat seperti mu. Sayang banget masih kecil sudah cacat. Tapi cocok sih sama sifat mu yang kurang terdidik itu" ibu itu mulai mengolok-olok dobby

Lalu dia kembali menatap anaknya "sayang, kamu di apain sama dia?"

"Aku di dorong sama dia mami sampai jatuh. Lihat, tangan Yunho merah, terus pantat Yunho sakit mami" adu nya

"Dasar anak tidak punya didikan" ibu itu mendorong bahu dobby sedikit keras sampai membuat dobby sedikit oleng "lihat akibat perbuatan mu, tangan anakku sampai memerah. Kamu harus mendapatkan hal yang sama" lalu dia kembali mendorong dobby sampai terjatuh

"Gimana rasanya? Sakit kan? Itu juga yang dirasakan oleh anakku asal kau tahu"

Yedam, jewo dan Junghwan terkejut saat melihat saudara mereka di perlakukan kasar oleh siluman nenek lampir "heh Tante, jangan dorong-dorongan dong" pekik Jeongwoo tidak terima

"Kau juga anak kecil, gak usah ikut campur"

"Harus dong, tante sudah mendorong kakak saya, saya harus bela kakak saya"

"Ternyata sama saja. Sama-sama tidak di punya sopan santun pada yang lebih tua. Kalian tidak di didik orang tua kalian maka nya jadi pembangkang seperti ini"

"Tante juga tidak punya sopan santun karena memarahi anak kecil yang tandingan nya tidak sepantas Tante" ucap Yedam sambil membantu dobby berdiri "kami tidak akan marah jika Tante mengatai kami apapun itu. Tetapi jika Tante menghina ajaran orang tua kami, itu tidak pantas. Karena ibu kami mendidik kami dengan sangat baik. Tidak seperti Tante dan anak Tante yang mencerminkan tidak berpendidikan sama sekali" Yedam menohok hati wanita itu

Tidak terima diri nya di permalukan bocah ingusan, dia pun bersiap melayangkan sebuah tamparan pada anak kecil itu.

Tangan nya di layangkan tepat mengenai wajah Yedam.

Plak

Satu tamparan keras di terima Yedam di pipi nya. Tercipta jiplakan tangan yang membuat pipi anak manis itu memerah dan sedikit bengkak.

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang