32. 💔

830 70 0
                                    

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat seseorang yang sedang ada di dalam kamar sontak saja menoleh.

"Gimana? Hwanie sudah tidur haru?"

Haruto yang baru saja menyelimuti Junghwan pun mengangguk, dia berjalan ke arah pintu lalu mencium pipi istri nya "sudah sayang"

Junkyu menatap sendu suami nya "maaf iya haru, kamu jadi kerepotan begini karena Junghwan" ucap Junkyu merasa bersalah

"Apa yang kamu katakan? Junghwan anakku, jadi aku tidak merasa di repotkan. Justru itu semua sudah jadi tanggung jawab ku sebagai seorang ayah bagi nya"

"Masalah nya karena Junghwan kamu sampai tidak bis bekerja selama tiga hari haru" dengus Junkyu

Junghwan sudah sakit selama tiga hari, selama itu juga Haruto tidak bisa bekerja karena Junghwan tidak mengizinkan atau lebih tepatnya Junghwan tidak bisa jauh dari nya.

Junghwan selalu menempel pada nya. Sudah seperti cicak pada tembok.

Sedikitpun Junghwan tidak ingin jauh dari ayah baru nya itu.

Bila Junghwan tidak melihat Haruto di sisi nya maka si kecil yang baru menggunakan marga Watanabe itu akan menangis histeris.

"Kalau masalah kantor itu tidak usah di pikiran. Masih ada bang Jihoon, bang Yoshi dan bang Jaehyuk. Lagian aku juga bekerja dari rumah kok" ujar Haruto menarik pinggang Junkyu mendekat pada nya "yang lebih penting itu kamu dan Junghwan. Kalian berdua adalah segala nya bagiku kyu, jangan pernah merasa sungkan atau tidak enak kyu"

Junkyu lantas memeluk Haruto "terimakasih buat semua nya iya haru, aku gak tahu harus berterima kasih gimana lagi sama kamu. Kamu Nerima Junghwan dan sayang sama dia aja udah lebih dari cukup bagi aku. Tapi ternyata Tuhan itu sangat baik, dia memberikan orang yang baik seperti kamu untuk kami berdua"

Haruto menarik hidung Junkyu pelan "justru aku yang berterima kasih sama Tuhan karena udah di kasih dua bidadari cantik untuk menemani hidupku" ujar Haruto sedikit gombal

Junkyu menepuk pelan dada bidang Haruto, dia menyembunyikan wajah nya di sana. Pipi nya tampak merona, Haruto berhasil membuat seorang Junkyu salah tingkah.

Karena gemas dengan ibu anak nya itu, Haruto mengangkat tubuh Junkyu dan menggendong nya ala bridal style.

Perlakuan tiba-tiba tadi hampir membuat pekikan keras keluar dari bibir Junkyu, tapi untung saja ada Haruto yang mengingatkan nya "sayang suara nya, nanti Junghwan bangun" bisik nya di telinga Junkyu

"Iya habisnya kami bikin aku kaget tahu" ucap Junkyu cemberut, dia sebal dengan suami nya itu

"Hahaha, lucu. Istri ku sangat lucu" ujar Haruto membuat rona merah itu kembali tercipta.

"Diamlah" ucap Junkyu ketus, padahal tangan nya sudah mengalung indah di leher Haruto

Sebelah sudut bibir Haruto terangkat "berhubungan Junghwan sudah tidur, seperti kita bisa sudah bisa buat adik untuk Junghwan" bisik Haruto dengan suara rendah nya

Seketika Junkyu meremang, bulu kuduk nya berdiri "jangan macam-macam, nanti Junghwan bangun dan menangis, lagian Junghwan juga masih sakit. Dia juga masih kecil, dia masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kita berdua haru" bujuk Junkyu sambil membuat pola abstrak di dada Haruto

Haruto tahu, ini semua hanya lah alasan Junkyu saja.

"Tapi aku merindukan mu sayang" ucap Haruto menjilat telinga Junkyu seduktif mungkin

"Emnghhhh haru"

Lenguhan merdu tanpa sengaja itu membuat libido Haruto langsung naik. Sehingga Haruto pun menyambar benda kenyal berwarna merah muda itu dengan rakusnya.

Kembang KuncupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang