Ruangan itu didalamnya gelap, namun masih dapat sedikit cahaya bulan yang berhasil menembusnya, terlihat banyak document penting tertata rapi disitu, ada juga benda-benda yang aneh berbaris rapi, hingga menemukan sebuah kotak Ze membukanya,.. "Pistol"?
Ze menenangkan perasaanya untuk tidak berteriak, Ze mengambil ponsel disakunya untuk senter,.. ada sebuah papan putih dan banyak foto dan nama-nama terpampang disitu,..
Selain foto keluarganya dan dirinya dimasa kecil, dia juga ada foto ibu tirinya yang berlumur darah, hal itu melukiskan jika wanita itu telah merusak kebahagiaan keluarganya yang telah bahagia, Kenzo ada berada diurutan setelahnya,..banyak juga foto investor yang sudah disingkirkan jika mereka membantu Kenzo, namun diatasnya ada tulisan Misi Balas dendam pada ibu tirinya, membalas dendam secara halus dan tak terlihat, hingga didekat wajah Ze dia menemukan tulisan LALUNA dan keluaganya,.. Zechva lemas melihat hal itu,.. disitu juga di temukan foto dirinya semasa SMA dengan keterangan calon istri Kenzo, Mengeluarkan Laluna dari GMG, apa?,.. hal ini mengingatkan Ze akan kejadian beberapa bulan lalu,..
Dia teringat saat Tengelam didanau,..
"Tolong aku,..
"Tuan Bel yang menyuruh kami, untuk menyingkirkan Laluna GMG" suara itu terdengar sayu,..
"Zechva kenapa kau bisa masuk kesini?" Belvin sudah sadar memasang expresi yang berbeda dari seperti biasanya,..
Ze reflek,.. mengambil pistol yang ada disana,..
"Bukankah pintu kamar sudah terkunci" batin Ze
"Aku menemukannya, kaulah orang dibalik kehancuran karir dan hidupku" Ze menyodorkan Pistol.
"Jangan lakukan ini padaku Ze, aku tidak tahu jika wanita itu adalah dirimu" Belvin mulai mendekat.
"Jangan mendekat,.." Pipi Ze basah terhujani air matanya yang tidak dapat terhenti,..
"Kenapa? kenapa,.. kau tidak membiarkan aku mati saat tengelam?, bukankah itu suruhanmu?, kau menyuruh ayah Michel untuk menyingkirkanku?, tapi tak ada rasa bersalahnya, kau tersenyum didepan wajahku, kau selalu datang seperti hero yang membuat aku luluh, aku memang sudah move dari Michel dan berhasil mengabaikan perasaanku padanya saat kehadiranmu, aku berharap kau orang yang membuat aku memiliki keberanian kembali untuk cinta dengan seorang laki-laki, aku sangat bersyukur karena aku tak sepolos yang kalian pikirkan, aku tahu segalanya" Zechva basah kuyup dengan linangan air matanya masih mengengam pistol yang diarahkan pada Belvin.
"Deg,..." Belvin menahan air matanya ingin rasanya berlari memeluk Ze, saat mendengar perkataan Ze ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, hanya saja karena banyak kesalah pahaman yang membuatnya jauh dan menjadikan situasi ini sangat sulit.
"Apa ini tujuanmu?, kau memanfaatkan adikku untuk ini?" Belvin.
"Iya" Ze.
"Ze,.. Kau akan membunuh kakakku?" Kevin berada diposisi tak nyaman, dia mendengar semua ucapan Ze.
Belvin mendekat Ze lagi, berusaha merebut pistol itu dari genggaman Ze,...
"Hentikan !,.. ini situasi yang buruk" Belvin dengan mata merah.
"Aku akan menembak diriku sendiri" Ze menyodongkan pistol itu dikepalanya.
"Ze,.. tolong hentikan,..!! ini semua salah paham" Kevin.
"Salah paham,.. diruangan ini sudah jelas disana ada fotoku, target yang paling dihancurkan, kau bilang salah paham?" Ze.
"Kakakku berusaha keras untuk memperbaikinya"
"Jika orang itu bukan aku , pasti kakakmu sudah menjadi seorang pembunuh berantai" Zechva.
Bagaimana aku bisa percaya pada kalian, Kau juga Kevin, Kau yang membuat Kenzo tak sadar diri dan hampir kehilangan nyawanya karena over diosis obat tidur, jich,... aku tak menyangka hidukku sehancur ini,.. bukankah lebih baik ini semua berakhir,.. Kevin sengaja mengajak Ze berbicara untuk menghilangkan focus, Belvin diam-diam merampas pistolnya,
Pistol itu terlepas dan menembak ke langit-langit,..
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,......"
"Belvin memeluk Ze,.. jangan lakukan ini, jangan" Belvin terisak-isak mengingat kematian ibunya, Belvin sangat ketakutan jika Ze akan nekat mengakhiri hidupnya..
Ze terisak menangis dipelukan Belvin,"Kamu harus tetap hidup, aku membutuhkanmu" Belvin mencium kening Ze yang berada dipelukannya, juga airmatanya tanpa henti mengujani pipinya, ini pertama kalinya mendekap dan memeluk Ze dengan erat,"Deg,..deg,..deg,..." detak Jantung Belvin berdetak tak menentu, "Maafkan aku, maafkan aku,.. A-aku akan bertanggung jawab" Belvin dengan tangis pecah terisak benar-benar sangat ketakutan jika Zee nekat.
"Hiks,...hiks,..hiks,..." Zee menagis namun berusaha memberontak pelukan dari Belvin.
Kevin berdiam melihat pemandangan didepan matanya, "Apa yang harus kulakukan?, aku berada diposisi dimana setatus Ze adalah istriku" Batinya.
"Memang akulah yang ceroboh memaksakan diri untuk Ze menerima perasaan ini, bukannya sudah sangat jelas kak Belvinlah yang berhak atasnya, mungkin aku benar hanya ditakdirkan untuk menjaganya untuk kak Bel" Kevin.
........................
Suasana hening, di sofa ruang tamu, menjaga jarak, Ze menutup matanya dengan kedua telapak tangannya, Belvin juga terdiam tak berbicara, Kevin mengambil air putih untuk Ze.
"Mari Bercerai" Ucapan itu terlontar dari mulut Ze.
Kevin terdiam.
Zechva masuk Kamar dan mengemas barangnya,
"Ze,.. jangan lakukan ini" Belvin.
"Aku ingin menenangkan diri" Ze.
"Aku tidak mengizinkannya" Kevin.
"Aku janji akan mengakhirinya setelah toutnament Nasiaonal melawan GMG, aku janji akan melepasmu dan memberimu kebebasan" Kevin.
"Jiach,.. aku pikir selama ini aku yang memanfaatkanmu untuk dapat berhasil menangkap bajingan penghancur hidupku ternyata akulah yang telah dimanfaatkan olehmu untuk memberikan nama di Lion, aku pikir kau sudah tumbuh lebih dewasa, hingga bisa menipuku dnegan perlakuan manismu yang seakan kau memihakku" Zechva.
"Kenzo pasti sudah mencuci otakmu untuk membenciku dan kak Bel" Kevin.
"Aku akan memenuhinya namun aku tidak nyaman tinggal bersama para bajingan yang seolah menjadi penjaga untukku, bukankah di ruangan itu adalah topeng kalian selama ini?" Zechva.
"Deg,..." Belvin terdiam, mengepalkan tangannya untuk menahan diri.
"Aku ingin pergi" Zechva.
..................
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Ready to Love
RomanceMenceritakan seorang gamer wanita yang ingin bebas dalam kehidupannya dan ingin selalu berdiri di kakinya sendiri namun tak mampu, dia menyukai seniornya yang tidak lain juga ketua dalam sebuah team yang menaunginya namun cintanya ditentang oleh aya...