25. NOTHING

16 2 0
                                    

Kevin membuka pintu apartemen bersama Zechva, ternyata Belvin sudah berada dirumah menyiapkan makan malam, tanpa berbicara Kevin berjalan masuk mengendap-endap, kakaknya yang sedang asik memasak hanya melirik sekedar, "oh mereka sudah pulang" Batin Belvin.

"Kax Bel, hari ini kau pulang cepat?, aku mengajak keluar Ze karena takut dia bosan, jadi aku membawanya ke Mall untuk membeli sepatu" Kevin tersenyum sambil memperlihatkan sepatu couple.

Belvin melihat Ze yang berdiri sedari tadi, lalu membuang mukanya kembali, Bel masih merasa ada yang jangal kenapa adiknya tidak memberi tahu mengenai  perjodohannya dengan Kenzo.

"Iya, bi Ami pulang kampung, jadi aku yang memasak malam ini, bersihkan diri kalian dan  bersiaplah untuk makan malam" Belvin raut datar.

"Kak Bel marah kami keluar?" tanya Kevin basa basi.

"Bukannya kalian sudah dewasa, sudah dapat menentukan keputusan kalian sendiri, apa aku harus selalu marah dengan kecerobohan kalian" Belvin sambil mengoreng omlet.

Kevin melihat Ze,.. memberikan kode supaya langsung masuk ke kamar. Zechva yang mengerti hal itu langsung menuju kamarnya.

***

"Apa yang kau sembunyikan dariku?" Belvin mengerti gerak gerik Kevin.

"Tidak, aku membawanya makan siang di resto paman Zain, yach,.. akhirnya aku harus jujur padamu" Kevin menghela nafas.

"Dibawah hotel milik keluargamu?"

"Benar"

"Apa otakmu sudak rusak, kau mencari masalah? Bagaimana jika paman Zain bilang pada Ibu tirimu dan ayah?" Belvin panik.

"Bisakah kau tidak seceroboh ini?" Bel mengaruk kepalanya frustasi dengan tingkah adiknya.

"Aku mengerti, Zechva satu-satunya gadis yang begitu kau khawatirkan, aku menjaganya untukmu dengan baik tidak ada tubuhnya yang lecet sedikitpun" Kevin.

"Kevin,..!" Belvin berteriak marah,..

"Kenapa kau tiba-tiba ketakutan akan gadis itu?, aku sudah menyarankan untuk menurunkan egomu, aku masih ingat betapa ketakutannya dirimu saat dia akan dibawa laki-laki lain itu siapa namanya?,.. Michel,..." Kevin tersenyum meledek kakaknya.

"Berhenti kau ucapkan menjaganya untuk diriku, aku sudah tahu semuanya" Skak Belvin.

"Apa semuanya?" Kevin mengira Bel tahu semuanya kejadian hari ini.

"Iya, semuanya" Belvin.

"Ampun kak, aku hanya berniat membantunya, tidak lebih" Kevin masih merasa pembahasannya tentang pekerjaan Ze dan dirinya di restauran paman Zain.

"Bukankah masih ada hal besar yang kau sembunyikan?, kenapa kau tidak katakan padaku jika dia calon istri Kenzo?" Belvin.

Kevin terdiam,  hal ini membuat seakan Kevin habis terkena ulti dan harus menunggu waktu untuk hidup kembali, dia baru menyadari jika ini yang dimaksud kakaknya.

"Tidak perlu kau berkata sesuatu Kevin, sudah jelas kau yang ketakutan jika gadis itu diambil oleh Kenzo, tapi kau malah mengantarkannya ke kandang Kenzo, kau lupa Kenzo pasti datang keresto paman Zain, jangan sekali-kali kau bawa kesana lagi. bukankah kau sama denganku takut kehilangannya?" Belvin menatap Kevin.

"Aku akan mempercepat keberangkatanku ke Paris, Pastikan dia baik-baik saja jangan sampai jatuh ke tangan Kenzo" Belvin.

"A-aku tidak akan  mengalah dari kenzo"

"Bagaimana jika harus bersaing denganku?"

Kevin terdiam, tak menjawab.

"Kau lupa rencana awal kita?, kita akan menghancurkan kebahagiaan Kenzo, itulah kau takut mengatakan padaku siapa wanita yang di jodohkan dengannya karena kau takut aku akan menyakitinya bukan?" Belvin.

I'am Ready to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang