24. Bodyguard Prik

13 2 0
                                    


Aku menghirup udara kebebasan saat Belvin berangkat ke kantor, matahari malu-malu menyapu embun jendela balkon dengan sinarnya, ditemani secangkir teh melati buatanku sendiri, iya setelah beberapa kejadian di pagi hari yang melelahkan itu, aku tidak diperbolehkan keluar apartemen hingga harus bersiap ke Hight Diamond, aku sudah merasa benar-benar sembuh, aku layak mendapatkan prestasi dengan nominasi membunuh masalalu dan mencampakan orang yang dulu sangat aku sukai dan kagumi, seseorang yang dulu sangat dekat sekarang menjadi  seasing itu "Huft,.. "sejenak aku memeriksa luka bekas oprasiku sudah membaik, sudah tidak memerlukan kursi roda lagi, ya,.. padahal aku tidak menginginkannya dari awal, Kevin tetap menjadi penjaga setia mungkin jika tidak dia temani akupun akan merasa bosan.

"Hem,.. apa yang kau pikirkan?" Kevin menyapa dibalkon.

"Aku ingin memiliki pekerjaan, layaknya seperti orang-orang" cetus Zechva.

"Jika keluar sekarang kita akan mendapat masalah" Kevin tersenyum kemudian mulai memikirkan rencana-rencana tanpa berfikir Panjang.

"Iya,.. lagian pasti tidak aka nada perusahaan yang ingin memperkerjakan wanita seperti diriku, apalagi aku tidak membawa ijazah untuk melengkapi CV ku"

"Menurutmu? itu adalah hal mudah bukan?, apa kau benar-benar sudah lulus dari kuliahmu?, bukannya perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft dan Google setengah dari karyawannya tidak memerlukan Ijazah?, memang kau tidak memiliki skill?" Kevin

"Aku belum tahu" Zechva

"Dasar gadis gila, hidupmu tidak ada masa depan bukan hanya dalam hal Cinta namun dari hal pekerjaan kau juga berputus asa?" Kevin meledek.

"Yach aku ingat" Ze

"Apa" Kevin

"Bermain.. Game" Jawab Ze enteng.

"Yach,.. kau,.! siapa yang akan menjadikan kau istri jika kau hanya bisa bermain game?, aku akan membawamu ke suatu tempat" Kevin.

"Kau yakin?" Ze

"Kita akan pulang sebelum dia pulang, dengan begitu kita tidak akan mendapat banyak masalah" Kevin

"Maksudmu?" Ze

"Sudah ikuti saja ideku" Kevin menyakinkan Zechva untuk mengikutinya.

***

Gedung hotel Lee Mettew terlihat sangat megah, Kevin menarik tanganku untuk memasukinya, aku mengerti Kevin sebagai anak Jakarta dia tahu betul tempat-tempat yang megah, juga sudah familiar dengan lokasi-lokasi,.. "Gila ini bocah semua daerah dia sudah jelajahi apa ya?, segala sesuatu tanpa di pikir panjang" Zechva dalam hati.

Aroma khas suasana hotel itu berasa sekali, walaupun aku sangat tidak menyukainya, aku melihat Kevin menekan lantai lima pada tombol lift, setelah keluar dari lift ternyata kita berada di tepat depan Restaurant,..

Ketika kami masuk, kami disambut reseptionis kemudian mengantar kami, aku terpana dengan keindahan aquarium yang sangat besar tentu di dalamnya banyak ikan gurame, wach aku terlihat sangat norak, selain itu kitchen room yang terlihat dari para tamu, mereka chef yang profesional, keren-keren.

"Kenapa kita kesini?"Ze

"Nanti kamu juga tahu" Kevin berjalan dengan santainya

Reseptionis cantik itu mengantarkan kami keruang VIP room lalu menutup pintunya.

"Ze,.. duduklah" Kevin

"Kevin apa yang akan kau lakukan?" Ze

"Pesan saja apa yang akan kau makan?, ada bebek panggang atau ini masih pagi kita bisa memesan dimsum sebelum jam 12 siang, pesan saja apa yang kau ingin" Kevin sambil melihat menu dimsum.

I'am Ready to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang