47. The Midnihgt War

18 2 0
                                    

Zechva benar-benar keluar dari loby apartement Belvin, sambil menagis dia menelfon Ziva,

"Ziva kau dimana?, berikan alamatmu" Zechva

"Apa yang terjadi?, kau bertengkar dengan Kevin?" Ziva panik mendengar suara kakaknya disebrang terisak menagis ditengah malam.

Belvin dan Kevin merlari menyusul ke loby namun saat itu Zechva sedang dipinggir jalan, menunggu taxi berniat segera bertemu Ziva.

Belvin melihat Zechva yang berdiri namun tak lama saat dia akan menghampiri ada dua pemuda berjaket hitam menariknya membawa masuk kedalam mobil.,... Belvin berlari mengejar mobil tersebut,..

"Sial,... " Belvin berlari kearah Kevin.

"Siapa yang membawa Zechva?" Kevin berlari kearah kakaknya.

"Hubungi Royce sekarang" teriak Belvin lupa menyuruhnya untuk membawa bodyguard.

Disaat seperti ini sudah sangat jarang taxi, tak lama Royce datang, Kevin dan Belvin masuk.

Kevin yang mengemudi, Royce sedang melacak keberadaan Zechva.

"Handphone nona Ze sengaja dimatikan, aku tidak dapat melacaknya" Royce.

"Apa?" tak lama dari situ Belvin mendapatkan telfon dari orang yang tidak dikenal.

"Hallo?, dimana kau bawa Ze?" Belvin

"Hemm,.. aku belum berbicara dan kau sudah tahu aku pelakunya?, ini adalah permainan game yang sangat menarik, datanglah ke pelabuhan sekarang?, aku sangat menantikan kehadiranmu, jika lewat 30 menit dari sekarang wanita ini akan aku lenyapkan" Suara laki-laki paruh baya dari telefon Belvin.

"Brengsek!!" Belvin tak dapat menahan emosi.

"Kevin berhenti didepan, biar Aku yang mengemudi, kita harus cepat sampai di pelabuhan sebelum 30 menit" Belvin.

"Tuan Bel?" Royce

"Kak Bel?" Kevin

Ya mereka berdua khawatir karena Belvin jarang mengemudi sendirian, takut Anxiety nya kambuh dijalan, dengan situasi saat ini.

Belvin mengingat moment-moment bersama Zechva, wajahnya yang imut namun berpenampilan tomboy itu adalah gaya unik yang mengemaskan, dia mengingat kembali pertengkaran yang baru saja terjadi, sangat takut jika Zechva sangat membencinya.

"Harusnya aku mencegahnya lebih awal" Belvin mengemudi dengan gila.

"Focuslah" Kevin menatap raut wajah penuh dengan kekhawatiran pada  kakaknya,

Setelah 25 menit telah sampai dipelabuhan.

"Plok,..plok,..plok,.. tepuk tangan lelaki tua itu berada di atas kapal yang berhenti, disampingnya ada Zechva yang sedang diikat tangannya dan di tutup matanya,.. laki-laki tua itu membuka mata Zechva,..

"Aku tak percaya, kau dapat menakhukkan waktu dengan mudah, anak muda yang ku kakumi, namun bukan hal itu yang akan aku bahas disini, sebelum ke inti aku ingin bertanya, bagaimana rasanya dihianati oleh adik kandung sendiri?" Tanya laki-laki itu yang tidak lain adalah ayah Michel.

"Dasar laki-laki tua tutup mulutmu?" Kevin sudah emosi, namun dari belakang ada dua anak buahnya yang menyeret Kevin, Belvin dan Royce menyerang dua laki-laki itu dengan tangan kosong.

"Hentikan perlawanan anda tuan muda Belvin, atau akan kami tembak wanita cantik kesayanganmu ini dihadapanmu, lalu ku lempar kelautan untuk menjadi makanan hiu?" Laki-laki tua itu menempelkan pistol dikepala Zechva, Belvin dan Royce angkat tangan, sedang Kevin didudukkan dan kedua tangannya diatas meja yang di tangan kirinya diletakkan dimesin pemotong kertas sedang tangan kanannya document surat perceraian yang harus ia tandatangani, yang sebelumnya sudah ditandatangani Zechva dengan ancaman mereka.

I'am Ready to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang