Pagi itu dorm 127 di buat panik karena maknae mereka yang tiba tiba demam
"Chan makan dulu ya" bujuk taeyong lembut
"Tidak mau hyung kepalaku pusing"
"Makanya makan lalu minum obat biar tidak pusing" ketus doyoung merebut mangkuk bubur yang taeyong bawa dengan raut kesal kemudian doyoung menyuapi haechan, walau doyoung terlihat kesal tapi jauh di dalam hatinya dia khawatir
"Buka mulutmu" perintah doyoung yang sudah bersiap menyuapkan bubur ke dalam mulut haechan
Dengan lesu haechan membuka mulutnya
"Hiks...." Tiba tiba saja haechan menangis yang membuat doyoung dan lainnya panik
"Ada apa? Buburnya tidak enak?" Tanya doyoung
"Kepalamu masih sakit?" Tanya taeyong khawatir
"Ayo ke rumah sakit" ucap Johnny
"Hiks... aniya... gwenchana... buburnya enak" sambil sesegukan haechan mengambil mangkuk bubur dari tangan doyoung dan makan sambil menangis
Mereka bingung apa yang terjadi dengan maknae mereka, tadi pagi johnny terbangun karena mendengar suara isakan dari kasur sebelahnya.
Awalnya dia ingin mengabaikannya tapi begitu tersadaar haechan tidur di kasur sebelahnya dia langsung bangun dan melihat haechan yang tengah menangis sesegukan di balik selimut
Dengan panik Johnny berlari ke kamar taeyong dan doyoung membangunkan mereka di pagi buta. Beruntung penghuni unit itu hanya berisi mereka berempat jika tidak suasana pagi itu akan lebih ribut lagi
...
Hari itu haechan datang ke agensi dengan mata sembab, untuk menutupinya dia memakai kaca mata hitam dan masker.
Awalnya taeyong melarang ikut tapi haechan memaksa karena dia bilang akan lebih sakit jika tidak melakukan apapun di dorm. Terpaksa taeyong mengizinkan haechan ikut member 127 ke agensi, hari ini jadwal mereka juga tidak banyak hanya akan ada rapat mengenai album mereka selanjutnya
Taeyong menyuruh haechan duduk di sofa ruang meeting, dengan berat hati haechan hanya duduk di sofa sambil menatap semua membernya bicara serius tentang album mereka. Dia tidak menyadari jika mark terus menatapnya dari ujung meja
...
Haechan yang mulai mengantuk pergi ke toilet untuk mencuci muka, saat tiba di toilet dia bertemu dengan jaemin yang sedang cuci tangan
"Eoh pagi haechanie" sapa jaemin saat melihat haechan
Haechan tidak menjawab sapaan jaemin
"Berhenti melihatku" ucap haechan yang merasa risih di tatap terus oleh jaemin walau dia tidak menoleh tapi dia tahu jaemin sedang menatapnya
"Ku dengar kalian sedang mempersiapkan album baru ya? Jangan lupa untuk istirahat dan makan yang banyak, jangan sampai sakit-"
"Kita sudah putus, jadi bersikaplah seperti biasa" ucap haechan yang membuat jaemin terdiam
"mianhe..." ucap jaemin ketika melewati haechan
"Hiks.... Brengsek na jaemin!" isak haechan ketika punggung jaemin menghilang dibalik pintu toilet
"Kalian putus?" Suara dari salah satu bilik toilet yang tertutup mengejutkan haechan
Haechan merutuki mulutnya yang tidak hati hati, bisa habis jika itu salah satu staff agensi atau lebih parah salah satu wartawan yang sering bolak balik agensi mereka untuk meliput berita
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Fanfiction"Mau jadi pacarku?" "Aku sedang tidak ingin bercanda na!" Jaemin yang lelah menjadi figuran yang selalu melihat orang yang di cintainya terus terluka akibat orang lain akhirnya dia membuat keputusan untuk menjadi pemeran utuma dan membuat orang yang...