23

5.6K 466 55
                                    


Sebelum insiden masakan renjun. Saat jaemin dan jeno bersepeda

Jaemin dan jeno sedang istirahat di depan minimarket sambil minum air mineral

"Jaem" panggil jeno

"Hm"

"Kau kaya?" Pertanyaan jeno membuat jaemin mengernyit bingung

"Maksudmu?"

"Jawab saja kau kaya atau tidak?"

"Tidak"

"Bohong! Kalau tidak kaya kau tidak mungkin punya dokter pribadi yang tinggi dan tampan seperti actor itu!" Sangkal jeno

"Kenapa itu bisa jadi patokan aku kaya atau tidak?" Heran jaemin

"Kau harus kaya na jaemin jika tidak aku tidak akan mengizinkanmu bersama haechan, jadi kau kaya tidak?" Tanya jeno menatap tajam jaemin

"Aku tidak kaya, tapi keluargaku" jawab jaemin yang masih heran dengan jeno

"Tidak apa apa berarti kau kaya" ucap jeno, jaemin hanya mengernyit heran dengan temannya itu

Mereka diam untuk beberapa saat

"Jaem, ku harap kau benar benar menjaga haechan dengan baik, walau haechan selalu tersenyum seperti itu tapi hatinya sangat mudah terluka"

"Aku tahu..." ucap jaemin

" haechan itu selalu mendahulukan orang lain, mungkin di depan kamera dia akan bersikap keras kepala dan tidak mau kalah. Tapi sebenarnya dia selalu memikirkan orang lain lebih dulu daripada dirinya" ucap jeno

"dia memang selalu seperti itu, tanpa bertanya alasannya dia akan selalu berusaha membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Bahkan orang yang dia tidak kenalpun dia tidak ragu untuk menolongnya" ucap jaemin yang setuju dengan jeno

"Karena sifatnya itu aku selalu mengkhawatirkannya, jika kau membuat adikku menangis aku akan menghajarmu" ucap jeno

Jaemin hanya tersenyum tipis mendengar ucapan jeno.  Jaemin juga memikirkan hal yang sama dengan jeno, sifat terlalu baik haechan kadang membuatnya sangat khawatir tapi itu jugalah yang membuat jaemin menyukai haechan

"Jaemin belikan aku sepeda baru" ucap jeno tiba tiba

"Kenapa aku harus membelikanmu sepeda?"

"Kau mau bersepeda berdua dengan haechan tidak?"

Jaemin mengangguk

"Makanya belikan aku sepeda baru, nanti sepedaku aku berikan ke haechan" ucap jeno

"Kalau begitu lebih baik aku membelikan haechan sepeda baru"

"Ck kau ini seperti tidak tahu haechan saja, diakan sangat tidak suka olahraga, dia pasti akan menolak sepeda darimu. Jadi lebih baik kau membelikan ku sepeda baru, jadi nanti saat ingin bersepeda dengan haechan kau tinggal ambil" jelas jeno walau terdengar sangat absurd di telinga jaemin

"Bilang saja kau sebenarnya ingin sepeda baru tidak usah bawa bawa nama haechan" sindir jaemin

"Hehehe kau tahu saja. Sebagai tanda restu dariku setidaknya kau harus memberikan sesuatu kan?" Ucap jeno tersenyum lebar pada jaemin

"Baiklah ayo" ucap jaemin yang bersiap mengayuh sepedanya kembali

"Ayo kemana?" Tanya jeno

"Katanya kau mau sepeda kan?"

"Chinja?! Kau mau membelikanku sekarang?" Kaget jeno

"Hm"

"Daebak! Padahal aku cuma bercanda"

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang