13

6.4K 563 6
                                    


"Apa dia kembali ke dorm?" Gumam jaemin karena dia tidak menemukan haechan dimanapun

Namun saat jaemin akan kembali ke dorm dia melihat tudung hoodie yang mencuat dari balik semak semak, awalnya jaemin mengira itu paparazi tapi saat di lihat lagi dia seperti mengenal hoodie hitam itu

Jaemin berjalan mendekat untuk mengintip siapa yang bersembunyi di balik semak, orang itu menunduk sambil menangis dengan wajahnya dia sembunyikan di antara kedua lututnya.

"Haechan?"

Haechan tersentak dan mengadahkan kepalanya ke atas melihat jaemin yang juga sedang membungkuk untuk menatapnya

BUGH! "Akh!" Mereka meringis bersamaan akibat haechan yang tiba tiba berdiri dan membuat kepalanya membentur hidung jaemin

"M-mian, kau tidak papa?" Tanya haechan dengan tatapan khawatir

"Gwenchana, itu tidak sakit" ucap jaemin sambil memegang hidungnya

"Kenapa kau bersembunyi di situ?" Tanya jaemin

"Aku... takut ada orang yang mengenaliku... jadi aku duduk di situ" ucap haechan memgercutkan bibirnya sambil menundukan kepalanya, tingkah haechan terlihat sangat lucu di mata jaemin

"Jadi kau menangis di situ agar tidak ada yang lihat?" Tanya jaemin

"Aku tidak menangis!" Sangkal haechan

"Benarkah? Lalu ini air apa?" Jaemin mendekatkan wajahnya pada haechan yang membuat haechan kaget dan mematung, dengan lembut jaemin mengusap pelan mata haechan dengan ibu jarinya

"M-MINGGIR" haechan segera mendorong jaemin menjauh

"Astaga jantungku! Wajahnya dekat sekali" gumam haechan memegangi dada kirinya

"Chan? Kau tidak papa?" Tanya jaemin yang khawatir karena haechan bicara sendiri

"Aku tidak papa! Kenapa kau mencariku?"

"Maaf tadi aku mem-"

"Tunggu! Kita bicara di dorm saja! Di sini tidak aman" ucap haechan dengan mata melirik ke kanan dan ke kiri takut ada yang mengenali mereka

"Bicara di sini saja"

"Bagaimana jika ada yang mengenali kita? Kita bisa kena scandal!" Gerutu haechan

"Kemari" dengan lembut jaemin membawa haechan duduk di bangku taman di dekat mereka

"Nah duduklah, tunggu sebentar" setelah jaemin menarik haechan duduk dia membuka ponselnya dan mengetik sesuatu setelah itu memasukan ponselnya kembali ke dalam saku celananya

Haechan hanya diam menatap jaemin dengan mata bulatnya yang terlihat bingung

"Sekarang tidak akan ada yang lewat sini, kau bisa membuka maskermu" ucap jaemin menurunkan masker yang di pakai haechan

"Na! Bagaimana jika ada yang lihat!" Haechan menahan tangan jaemin

"Tidak akan, percaya padaku" tatapan mata elang jaemin membuat haechan hanya bisa mengangguk seolah terhipnotis

"Maaf, tadi aku membentakmu chan" ucap jaemin

"Gwenchana... aku yang harusnya minta maaf... aku ini sangat cengeng... maaf-"

"Chan kau tidak cengeng, kau orang yang sangat tegar, kau selalu menunjukan senyummu walau kau sedang lelah... saat ingin menangis kau selalu menangis sendirian di kamar mandi, kau sangat kuat chan" ucap jaemin lembut

Tiba tiba saja wajah haechan memerah menahan malu

"B-bagaimana kau tahu aku menangis di kamar mandi?!"

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang