39

4.5K 470 10
                                    


Setelah puas berlari dan bermain air mereka duduk di atas pasir pantai sambil menatap langit yang mulai gelap

"Aku suka di sini" ucap haechan

"Hm, aku juga suka bersamamu" ucap jaemin

"Ish kau ini.."

Mereka diam cukup lama menikmati angin pantai

"Na"

"Hm?"

"Ayo bertemu dengan ayahmu" ucap haechan yang membuat jaemin langsung menoleh menatap kaget pada haechan

"Apa maksudmu? Apa ayahku memintamu bertemu dengannya?" Tanya jaemin yang di angguk haechan

"Tidak perlu menemuinya, biar aku yang mengurusnya" ucap jaemin

"Memangnya apa yang ingin kau urus? Memang salah jika ayahmu ingin bertemu dengan pacar anaknya?" Tanya haechan

"Chan, ayahku ingin bertemu dengnmu bukan karena ingin bertanya apa kabar seperti pertemuan ayah mertua dan menantu... dia akan membuatmu tidak nyaman" ucap jaemin mencoba menjelaskan pada haechan

"Aku tahu... ayahmu belum bisa menerima hubungan kita... tapi aku juga tahu ayahmu sangat merindukan anaknya" ucap haechan yang membuat jaemin terdiam

"Jaemin... aku tidak tahu kenapa hubunganmu dan ayahmu menjadi seperti ini... tapi aku ingat dulu ayahmu selalu datang ke rumah sakit untuk membujukmu pulang karena kau tidak mau pulang jika ibumu tidak ikut, walau dulu kau bilang ayahmu selalu meninggalkanmu sendiri tapi dia selalu datang menjemputmu, dia juga selalu membawa bunga untuk ibumu setiap datang ke rumah sakit... saat itu aku merasa ayahmu sangat keren... karena ayahku bahkan tidak seperti itu pada ibuku... ayahku sibuk dan tidak pernah datang ke ruma sakit... dia hanya datang di saat saat terakhir ibuku.." ucap haechan

"Haechan..." jaemin menatap sendu pada haechan

"Gwencahan... dulu aku membenci ayahku... tapi sekarang tidak lagi... hidup dengan rasa benci itu menyakitkan jaemin... jangan menyia nyiakan waktu berhargamu hanya untuk membenci seseorang... setelah sekian lama... aku akhirnya tahu ayahku tidak sepenuhnya meninggalkan kami, dia selalu datang setiap tengah malam ke rumah sakit dari kantornya, begitu pagi tiba dia sudah pergi bekerja sebelum aku bangun... jaemin, kadang orang tua tidak bisa menjelaskan semuanya pada anaknya karena mereka tidak ingin membuat anaknya khawatir" ucap haechan dengan senyum lembut menatap jaemin yang tengah menatapnya dengan tatapan sendu

"Kenapa kau menatapku dengan tatapan sedih begitu?" Kekeh haechan

"Oh aku juga ingat ayahmu pernah membawakan aku cheesecake yang sangat enak. Mungkin ayahmu sudah lupa, tapi dulu karena kita sering main sama sama, ayahmu memberikan aku cheesecake dan meminta tolong padaku agar membujukmu pulang" ucap haechan yang tersenyum geli mengingat dulu ayah jaemin pernah membujuknya

"Ayahku pernah melakukan itu?" Tanya jaemin tidak percaya

"Ey~ aku tidak bohong, ayahmu bahkan bicara dengan nada lucu padaku" ucap haechan

"Ayahku?" Tanya jaemin lagi

"ayahnya Johnny hyung! Dari tadi aku bilang ayahmu" kesal haechan, jaemin hanya tersenyum geli melihat reaksi haechan

"semenjak ibu meninggal... ayahku jadi sangat sibuk, dia terus bekerja... aku bahkan sudah tidak ingat kapan dia pulang ke rumah untuk bicara denganku atau makan bersama denganku... yang paling aku ingat adalah saat aku bicara padanya jika aku ingin jadi idol" ucap jaemin

Haechan hanya diam mendengarkan jaemin bercerita

"Ayahku awalnya menolak, tapi aku nekat dan kabur dari rumah, kemudian yuta hyung datang menyusul, ayahku yang menyuruhnya untuk trainee bersamaku, yuta hyung ikut menjadi idol untuk mengawasiku juga menjagaku... aku kira ayahku sudah mengizinkanku jadi idol... tapi tiba tiba dia memintaku untuk berhenti main main dan fokus pada masa depanku..."

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang