33

4.9K 468 15
                                    

Sebelumnya di ruang latihan setelah jeno dan haechan pergi

"Ha~ aku sudah berjanji aku yang akan menghukum jika salah satu dari member yang melakukan itu... aku mengatakan itu karena aku yakin bukan salah satu dari kalian yang melakukannya" ucap taeyong dengan helaan nafas lelah

"Mark aku sungguh kecewa padamu, kau adalah leader di unit mu, bukannya bertindak sebagai leader kau malah..." kun tidak sanggup menyelesaikan ucapannya dan ikut menghela nafas seperti taeyong

"Sekarang suasana dream pasti akan sangat tidak baik, kau masih bisa mengangkat kepalamu dan bicara dengan membermu?" Tanya taeil

"Aku...-"

"Jeno saja!" Teriak renjun yang membuat mereka semua menoleh pada renjun

"Mulai sekarang saat tidak ada kamera jeno saja yang jadi leader. Mark hyung boleh pura pura jadi leader di depan kamera agar fans tidak curiga" ucap renjun

"Bagaiaman dengan yang lainnya? Apa kalian setuju posisi leader mark di cabut?" Tanya taeyong pada anggota dream yang lain

Jisung dan chenle saling pandang seolah sedang bicara dengan tatapan mata

"Kami setuju" ucap chenle yang di angguk jisung

"Jaemin?" Tanya taeyong pada jaemin yang hanya diam dengan tatapan tajam pada mark

"Memang lebih pantas jeno yang menjadi leader dari pada dia" ucap jaemin yang pergi keluar menyusul jeno dan haechan













...

Malam itu haechan tidur di rumah jeno, haechan bisa sedikit terhibur karena ada eomanya jeno di sana

Eomanya jeno sangat senang haechan datang, dia membuatkan kimchi jigae kesukaan haechan untuk makan malam mereka

"Sudah lama aku tidak tidur di kamarmu, rasanya jadi nostalgia" gumam haechan yang membaringkan dirinya di kasur jeno

"Mau nonton sinchan?" Tanya jeno

"Tidak" tolak haechan

"Tumben? Biasanya setiap kemari kau selalu menyeretku untuk menemanimu menonton sampai kau ketiduran atau kita di marahi eoma" ucap jeno mengingat kenangan masa lalu mereka

"Kau benar, kalau di ingat lagi aku jahat sekali ya padamu dulu" kekeh haechan mengingat bagaiaman jeno selalu cemberut dan merajuk karena ulah haechan

"Kau baru sadar?" Ucap jeno menatap haechan sengit

"Nono kau dulu sangat lucu, kau tidak bisa marah padaku jadi kau hanya menangis di pojokan sambil mengemut permen coklat, lucu sekali" ucap haechan yang tertawa kecil mengingat masa itu

"Kau juga dulu sangat lucu, kau selalu tidak suka pakai baju, dan selalu berlari kesana kemari, kau sangat menyebalkan dan tidak mau kalah, kau selalu mengejekku jika aku mengompol padahal kau juga sama saja" ucap jeno

"Jeno apa kau sedang mengeluarkan semua kekesalanmu padaku yang selama ini kau pendam?" Tanya haechan

"Tidak" jawab jeno

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang