[233] Perkenalan Baru

3 1 0
                                    

Sepanjang perjalanan kini Aida bersama Lita dan Madonna berjalan melewati koridor, kini mereka bertiga sudah sama kekenyangan ditambah ditraktir oleh Wawan.

"Aida, semenjak lu sudah lamaran sama Pak Kepsek dan pergi ke Riau, emang lu ngapain aja?" tanya Madonna.

"Banyak sih, ziarah ibunya Mas Wawan, menikmati es air mata pengantin dan menyantap pindang ikan patin, tidur bareng sama kakak ipar, jalan-jalan ke Riau dengan mengunjungi tiga tempat sekaligus, jajan nasi Padang terus gue dapat foto Mas Wawan masih kecil. Mau lihat nggak?" jelas Aida, lalu bertanya.

"Mau dong, Aida. Penasaran sama Pak Kepsek waktu kecil," balas Madonna.

Kemudian Aida mengangguk dan mengeluarkan iPhone tiga belas, untuk menunjukkan beberapa foto Wawan.

"Ini foto Mas Wawan masih umur satu tahun," ucap Aida dengan menyodorkan gambar.

"A—gemes banget dah, pengen gendong. Mana pipinya gembul," balas Madonna.

"Ih—apaan sih lebay banget deh," batin Lita.

"Nih foto Mas Wawan masih umur tiga tahun," ucap Aida.

"Giginya lucu banget dah, kayak gigi kelinci. Kalau lu punya anak dan mirip kayak Pak Kepsek, bakalan gue gendong terus," balas Madonna.

"Heh, gue masih belum hamil lho. Lah, kagak bisa enak aja mau gendong-gendong."

"Misal Aida, jangan terlalu bawa serius. Gue mau lihat lagi masa-masa kecil Pak Kepsek, penasaran wajahnya seperti apa?" pinta Madonna.

"Oalah, bilang dari tadi. Em, ini foto Mas Wawan masih kelas 1 SD." Aida yang menyodorkan foto Wawan lewat iPhone tiga belas miliknya.

"Masyallah, ganteng juga yah Pak Kepsek kalau masih muda. Lu, beruntung banget yah Aida punya suami ganteng dan lucu dari lahir, kalau bisa pertahankan terus hingga menua bersama," balas Madonna.

"Iya Madonna, gue akan menjaga nya selalu. Dirinya enggak akan ku bagi sama wanita siapa pun, karena dia gue terjebak di palung hatinya dan satu tidak mau terpisah sama dia selamanya."

"Mantap gue suka kegigihan lu, Aida. Gue percaya kalau hidup lu sama Pak Kepsek bakalan harmonis, sepertinya Pak Kepsek seratus persen sayang dan setia pada lu."

Kini Aida mengangguk saja sembari tersenyum, apa pun yang dikatakan oleh Madonna memang ada benarnya.

"Teman-teman kita pergi ke kelas yuk, bentar lagi kelas mau masuk nih, kita lanjut ngobrolnya di kelas aja," ucap Lita sambil mengajak.

"Em, ya sudah ayo," balas Aida dan Madonna.

Mereka bertiga bergegas pergi menuju kelas seni 12 A, sampai di kelas kebetulan bel di kantor sekolah berdering tiga kali menandakan bahwa kelas telah masuk. Aida bersama Lita dan Madonna duduk di kursi masuk, lalu tujuh anak lainnya masuk satu-persatu.

Setelah terisinya kelas, Pak Marsan selaku Guru Seni dan wali kelas seni 12 A masuk ke dalam kelas sambil membawa kertas yang berisi daftar pelajaran, ia masuk sebab ingin memperkenalkan diri sekalian bersilaturahmi sama murid-murid barunya.

Suara langkahan kaki terdengar dari teras kelas, lalu masuk dan berdiri di depan meja guru.

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama bapak Marsan Armawan S,pd. Saya di sini adalah seorang wali kelas kalian dan guru seni yang telah diperintahkan oleh kepala sekolah kita. Baiklah hari ini, kita tidak akan belajar dan lebih untuk memperkenalkan diri, tolong jelaskan nama, alamat, hobby dan motto kalian mulai dari sana," sapa nya dengan menunjuk ke arah Aida yang duduk dipojokkan.

"Wa'alaikum salam wr wb," balas serentak.

Selanjutnya Aida pun mulai mengenalkan diri.

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya Aida Puspita Sari bisa dipanggil Aida, saya tinggal di Komplek Mekarsari, hobby saya suka menyanyi, motto saya jangan malu dicintai orang lain," ucap nya.

"Wa'alaikum salam wr wb, ok lanjut," balas Marsan.

"Aish, kayaknya nih wali kelas sedikit dingin dan galak deh, auranya sudah ketebak nggak bisa diajak bercanda," batin Aida.

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya Bunga Desa Putri bisa dipanggil Bunga, saya tinggal di Komplek Matahari nomor 6, hobby menonton drakor, motto saya jadilah diri sendiri."

"Ok, lanjut."

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya Aidil Saputra bisa dipanggil Aidil, saya tinggal di Komplek Anggrek nomor 1, hobby saya bermain bola, motto manusia adalah alat."

"Baiklah, lanjut."

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama Choky Dwi Hernawan Putra, bisa dipanggil Choky, saya tinggal di jalan Alipatan 45, hobby saya membaca, motto saya hidup yang tidak sempurna hanya kita yang bisa merubahnya."

"Lanjut."

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya Eko Patrio bisa dipanggil Eko, saya tinggal di Desa Sumegang, hobby saya memancing, motto saya rajin-rajinlah belajar setinggi mungkin."

"Lanjut."

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya Anwar Rosidi bisa dipanggil Rosidi, saya tinggal di Komplek Mawar nomor 33, hobby bermain bulu tangkis, motto berjuanglah sampai kau bisa."

"Njut."

"Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya Lita Saputri bisa dipanggil Lita, saya tinggal di Komplek Tulung Agung nomor satu, h

Assalamualaikum, Pak Kepsek Season 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang