—————
Hai, Riko
Kalau kamu sedang mendengarkan ini, gunakan headset untuk pengalaman terbaik kamu dalam meresapi.
Kalau kamu sulit tidur, atau lagi butuh sedikit hiburan, atau mungkin kangen sama suara aku—haha, dengarkan rekaman suara ini.
Sudah cocok untuk jadi pengisi podcast, belum? Hehe.
Oke, Riko gak suka basa-basi, jadi langsung saja.
Aku buat ini untuk Riko, jadi kalau kamu bukan Riko, dilarang melanjutkan.
Kalau kamu telah mendengar rekaman yang satu ini, artinya aku sudah gak di samping kamu lagi. Karena aku berniat akan menghapus rekaman ini dan menyampaikannya langsung ke kamu—jika ada kesempatan yang Maha Kuasa beri.
Baiklah, Riko, aku minta maaf. Maaf atas sikap atau kataku yang menjadikan jarak di antara kita harus membentang. Tapi, Riko, asal kamu tau, aku selalu nunggu kamu dengan tangan yang terentang.
Dan sekali lagi, maaf karena aku harus pergi. Ke depannya, kamu pasti akan menemukan pengganti.
Aku selalu meminta itu pada-Nya. Aku selalu meminta agar Allah selalu melindungi kamu dan mengirimkan orang-orang baik di sisimu.
Maaf, ya.
Oh, ya, ngomong-ngomong aku kangen dipanggil dengan sebutan 'bang Raka'
KAMU SEDANG MEMBACA
D-DAY : Raka dan Suaranya
Teen FictionRaka dan Riko itu ditakdirkan kembar. Namun, itu tak menjadikan bahwa segala aspek dalam kehidupan mereka sama sebagaimana wajah mereka. Mereka memang sama, tapi ruangan mereka seolah berbeda. Ruang yang paling terang adalah ruang milik Riko. Ruang...