Part four

39.5K 3.1K 21
                                    

"uhmm, wangi sekali. Jie sudah wangi dan tampan. Aigooo anak siapa ini" ucap Jaemin dengan gemas

Jisung tertawa seolah tau kata-kata Jaemin jika Buna nya sedang memuji dirinya tampan dan wangi.

"Ayo turun, pasti bubu sudah menunggu"

Setelah membereskan beberapa peralatan jisung, Jaemin lantas membawa balita itu turun untuk menemui taeyong.

"Wah! Cucu bubu tampan sekali" pekik Taeyong nyaring bahkan jaehyun yang berada di sebelahnya sampai terkejut

Jaemin sedikit terkejut mendengar jika Jisung adalah cucu taeyong. Jaemin kira, Jisung adalah anak Taeyong

"Sayang jangan berteriak" ucap jaehyun

Taeyong tak menghiraukan jaehyun dan berlari menghampiri jaemin dan Jisung yang masih di ujung tangga bawah

"Jie? Ugh kau pintar sekali mendandani Jisung"

"Benarkah?"

"Iya, bubu bahkan tidak pernah melihat Jisung di dandani seperti ini"

"Pantas saja saat Nana membuka lemari pakaian Jiji, hanya ada baju-baju biasa dan Nana tadi menemukan baju ini di lemari bawah"

Taeyong mengangguk dan ia bersiap memarahi anaknya jika pulang nanti. Bisa-bisa baju lucu Jisung tidak di pakaikan ke anaknya.

"Ayo makan, sebentar lagi anak-anak bubu akan pulang dari kantor"

Jaemin mengangguk, sejujurnya Jaemin jadi penasaran seperti apa orang tua Jisung. Pasti sangat cantik dan tampan, anaknya saja selucu Jisung dan tampan.

"Oh iya, Nana tidak mandi? Mandi saja Nanti biar pakai pakaian bubu" tawar taeyong

Jaemin menggeleng "tidak usah bubu nanti Nana mandi di rumah saja"

"Sudah lah, Nana mandi saja. Kalau tidak kau bisa pakai baju di lemari kamar Jisung tadi. Ambil di lemari paling besar dan yang paling bawah. Ada beberapa baju yang masih baru dan jarang di gunakan oleh ayah Jisung"

Jaemin tetap dengan pendirian nya tidak ingin mandi di rumah mewah itu. Ia tak enak sumpah

"Ayo cepat mandi, badan mu pasti lengket tadi saat bermain dan memandikan Jisung"

"Tidak apa-apa bubu"

"Ayo bubu antar ke kamar dan mandilah. Biar bubu pilihkan baju"

--

Jaemin terduduk manis di kuris meja makan dengan jisung yang duduk di kursi baby nya.

"Bubu! Echan datang"

Haechan berlari dengan lucu menghampiri taeyong yang terpekik senang saat melihat kekasih anaknya itu datang.

"Baby bear bubu" Taeyong menangkap Haechan dan berpelukan

Jaemin terkejut melihat Haechan yang berada di mansion itu.

"Kau kesini dengan siapa?"

"Mark Hyung bubu"

"Lalu di mana Mark?"

"Sedang menunggu Jeno"

Taeyong mengerutkan keningnya "memang Jeno kenapa?"

"Jeno tadi sempat pingsan di kantor jadi Mark Hyung membantu Jeno berjalan"

Taeyong langsung panik dan menyuruh jaehyun mengecek keadaan anak-anaknya.

"Duduklah, kita tunggu Jeno dan Mark dulu"

Haechan mengangguk dan mata bulatnya langsung melotot horror melihat Jaemin yang melongo.

"NANA!!!!"

"Hehehe, hai echan"

Taeyong menoleh "kalian saling kenal?"

"Bubu, ini teman echan dan juga Renjun. Echan pernah bercerita jika mempunyai satu teman manis lagi kan? Yang echan ceritakan itu nana"

"Woah, dunia kecil sekali" gumam taeyong

Tak lama jaehyun dan Mark masuk memapah Jeno yang matanya sudah hampir tertutup.

"Bubu, badan Jeno panas" kata Mark

Taeyong jelas khawatir dengan anak bungsunya itu.

"Dy" ucap Jisung dengan memandang Jeno

Jeno sendiri rasanya sudah tak kuat hanya sekedar membuka mata. Kepalanya berdenyut sakit dan juga badannya terasa remuk.

"Jae, bawa Jeno ke kamarnya biar nanti aku yang mengelap badan Jeno" suruh taeyong

Jaehyun mengangguk dan membawa Jeno ke kamar bersama Mark.

"Echan Nana, bubu ke kamar Jeno sebentar ya. Kalian makan saja dulu"

"Bubu, echan ikut" ucap Haechan

Taeyong ngangguk, jaemin yang tak ingin di tinggal sendiri langsung membawa Jisung dan mengikuti taeyong serta Haechan. Kaos kebesaran Jaemin sempat melorot, memperlihatkan tulang selangka yang putih dan mulus

Sesampainya di kamar Jeno, taeyong langsung masuk ke kamar mandi dan menyiapkan air untuk mengelap badan Jeno. Taeyong sangat khawatir karena anak bungsunya itu memang jarang sakit

"Echan itu siapa?" Tanya Jaemin berbisik

"Itu ayahnya Jisung"

Jaemin mengangguk, benar dugaannya ayah Jisung pasti sangat tampan.

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang