Part Thirty Seven

25.7K 1.9K 16
                                    

Orangtua Winwin sudah pulang ke apartemen mereka, lalu Haechan dan Renjun juga pamit pulang setelah mereka dibuat terkejut 2 kali hari ini, sedangkan Jaemin hanya diam duduk sambil menonton film kartun. Winwin sibuk di toko kue hari ini, toko kue winwin tentu sangat ramai mengingat saat dulu ia hanya menerima orderan di rumah sudah mempunyai banyak pelanggan.

"Aku rindu dengan jie" gumam Jaemin

Sejak 2 hari lalu ia pulang, tak sekalipun Jeno menghubungi nya. Bahkan Jaemin sudah memberengut lucu, ponselnya tak pernah lepas dari pandangan si cantik berharap Jeno akan menghubungi nya dan memintanya untuk bertemu melepas rindu

Namun hingga saat ini tak ada tanda-tanda jika Jeno merindukannya. Membuat mood Jaemin naik turun selama 2 hari

"Ugh!"

Drttt drttt

Dengan secepat kilat Jaemin menyambar ponselnya dan menekan tombol hijau untuk menerima panggilan tanpa tau siapa yang menghubungi nya.

"Halo!" Nada kelewat semangat itu terlontar begitu saja

"Halo Nana, bagaimana kabarmu hm? Bubu rindu sekali dengan Nana"

Ah ternyata itu Taeyong, ia kita tadi Jeno. Jaemin yang sudah semangat langsung lesu tak bertenaga.

"Halo bubu, Nana juga merindukan bubu" nada lesu Nana sangat terdengar jelas di telinga taeyong

"Eh? Kenapa jadi tidak semangat hm?"

"Ugh tidak apa-apa bubu"

Diseberang sana Taeyong dengan sekuat tenaga menahan tawa. Ia tak mau ketahuan sedang mengerjai calon menantunya itu, ia ditemani Jeno dan juga Jisung di sebelahnya. Mereka menelpon Jaemin untuk mendengar kabar darinya namun hanya Taeyong yang bersuara sedangkan Jeno bersusah payah menutup mulut Jisung agar tidak ikut bersuara

Tentang kejadian kemarin, taeyong tentu tau jika yuta adalah anak tuan Nakamoto namun Winwin yang merupakan anak mantan wakil presiden Cina ia belum mengetahuinya. Mungkin taeyong akan shock ringan jika mendengar kabar tersebut

"Baiklah, bagaimana kabarmu sayang? Kau suka berada di Jepang hm?"

"Suka bubu, di sana Nana tinggal di rumah besar sekali. Lalu grandpa dan grandma membelikan banyak pakaian untuk Nana bahkan Nana di suruh memilih mobil. Tapi Nana tolak karena Nana harus pulang ke Korea"

"Ah, jadi tuan Nakamoto dan nyonya Nakamoto memanjakan mu ya"

"Iya bubu, sampai di Korea ternyata Nana harus pindah. Ugh nana sebenarnya tidak ingin pindah tapi grandpa membujuk mama dan papa"

"Oh? Sekarang pindah ke mana?"

"Komplek SM Neo bubu"

Disana Taeyong tersedak ludahnya sendiri dan Jeno sudah melotot, gila sekali jika mereka pindah ke perumahan elit tersebut. Taeyong saja sangat mengidam-idamkan mempunyai rumah di sana namun sudah terlanjur mansion Jung di dirikan.

"S-sekarang Nana berada di sana?" Nada gugup Taeyong terdengar

"Iya bubu, bubu datang kesini. Nana rindu dengan bubu"

"Baiklah bubu akan kesana nanti malam. Nana ingin bubu bawakan apa?"

"Bubu tidak usah membawa apa-apa"

"Baiklah anak manis, tunggu bubu ya nanti malam"

"Um!"

Panggilan berakhir, dan Jaemin langsung berjingkrak senang karena pikirnya pasti Jeno dan Jisung akan ikut. Sedangkan di seberang sana Jisung sudah hampir menangis saat mendengar suara Buna tapi ia tak boleh bicara oleh daddy nya.

"Daddy!!" Pekik Jisung saat bekapan mulutnya sudah di lepas oleh Jeno

"Apa hm?"

"Buna! Jie ingin Buna!"

"Iya sabar, nanti malam kita bertemu dengan Buna"

"Cekalang daddy~"

"Nanti ya, jie mandi saja dulu sekarang"

Menurut apa kata Jeno, Jisung langsung ke kamarnya dengan berlarian kecil dan diikuti maid yang akan memandikan Jisung.

--

Malam tiba, Winwin dan Yuta juga sudah pulang. Yuta yang akhirnya menjabat menjadi CEO itu terlihat lelah sekali, ia terbiasa menjadi karyawan dan hanya mendapatkan tugas sedikit. Lalu sekarang ia harus pusing memikirkan kantor dan berkas-berkas bertumpuk setiap harinya

Sedangkan Winwin, tentu tidak mengeluh karena yang dulu ia membuat kue hanya dengan Jaemin sekarang sudah ada beberapa karyawan yang membantunya jadi ia tak terlalu kesusahan malahan ia sangat senang dan merasa terbantu sekali.

"Mama! Bubu akan ke sini nanti" pekik Jaemin dengan wajah berseri-seri

Winwin menoleh "benarkah? Kenapa tidak bilang dari tadi. Mama belum menyiapkan apapun"

"Sudah tidak apa-apa, kita beli saja makanan nya. Kau pasti lelah seharian di toko tadi" usul yuta

Jaemin mengangguk "iya mama, beli saja"

Winwin menghela nafas "boros, pasti harganya mahal-mahal"

"Tenang sayang, aku Sekarang sudah menjadi CEO dan uangku cukup untuk membeli makanan" yuta menunjukkan kartu hitam keramat nya

"Tapi Hyung, kita harus berhemat" kekeuh winwin

"Tidak apa-apa, hanya sekali saja" bujuk yuta

"Hm...  Baiklah" winwin pasrah

Yuta tersenyum lalu mengotak-atik ponselnya untuk memesan makanan di salah satu restoran. Mereka juga siap-siap untuk menyambut kedatangan keluarga Jung malam ini

Bahkan Jaemin sudah berpenampilan sangat cantik dan modis. Pakaian yang di belikan grandpa dan grandma nya sudah melekat apik di tubuh rampingnya. Ia juga menyemprotkan parfum kesukaannya dan tak lupa memoles tipis wajah cantiknya

"Ugh anak mama cantik sekali" puji Winwin

Jaemin terkekeh lucu "hihi"

Tak lama bel berbunyi, yuta langsung beranjak dan membuka pintu. Ternyata pesanan makanan mereka sudah sampai dan dengan cepat winwin menyajikan semuanya di meja makan.

Bel kembali berbunyi, kali ini Jaemin yang membuka pintu dengan semangat dan mata berbinar senang.

Ceklek

"BUBU!"


TBC
Vote and koment yaa

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang