part Nineteen

30.5K 2.3K 12
                                    

Srakk

Jaemin terkejut "Jeno Hyung!"

"Berani sekali tangan kotormu menyentuh milikku!" Tekan Jeno dengan mencengkeram tangan laki-laki kurang ajar didepannya

Laki-laki tersebut tentu emosi "kau siapa?! Jangan ikut campur urusan ku!"

"Kau yang siapa! Menjauh dari milikku!" Bentak Jeno

Bugh

Dan memukul laki-laki itu hingga terjatuh di lantai dengan darah di sudut bibirnya. Keributan itu mengundang pelanggan yang menonton mereka, guanlin tentu berusaha memisahkan keduanya di bantu jaemin yang memeluk Jeno dari belakang

"Jeno Hyung sudah"

"Lepas! Aku ingin mematahkan tangan yang sudah menyentuh mu!"

"Tidak tidak, Nana tidak apa-apa Hyung. Sudah ayo kita duduk saja" jaemin dengan susah payah menarik Jeno untuk kembali ke tempat duduknya di bantu guanlin

"Sialan kau Jeno! Jika tuan jaehyun tau kau akan dalam masalah!" Pekik guanlin

Jeno mengacuhkan guanlin dan sedang mengatur nafasnya yang tiba-tiba sesak.

"Hyung, hiks jangan marah-marah. Nana takut" jaemin menitikkan air matanya dengan wajah memelas lucu

Jeno menoleh "lain kali jika ada yang berani memegang mu sembarangan jangan ragu untuk menamparnya"

Suara Jeno sangat dingin, lebih dingin saat mereka pertama kali bertemu dulu. Jaemin jadi merinding dan takut lalu tangisannya juga semakin kencang

"Hiks hiks" ia sesenggukan di sebelah Jeno dan Jeno tidak berniat menenangkan jaemin karena Jeno sendiri juga sedang mengatur emosinya

Guanlin jadi panik saat Jaemin menangis ia ingin menenangkan jaemin namun takut jika ia menyentuh Jaemin bisa-bisa Jeno menghajarnya juga. Ia tidak mau berurusan dengan Jeno!

Jaemin melihat jika tangan Jeno sedikit memar karena saking kuatnya memukul laki-laki itu. Ia berjalan ke belakang untuk mengambil kotak p3k dan kembali lagi

"Hiks Hyung ulurkan tanganmu" jaemin meminta dengan tangis yang masih bertahan dan bibirnya melengkung kebawa, sangat lucu

Seungmin sempat panik saat mendengar keributan namun tak terasa lama karena keributan itu sudah berakhir.

Jeno mengulurkan tangannya yang memar ke depan jaemin dengan wajah datarnya dan pandangan yang tak melihat ke jaemin.

Perlahan jaemin mengobati tangan Jeno, guanlin hanya diam dan diam-diam mengabari taeyong yang memang bersekongkol untuk melaporkan apapun yang Jeno lakukan selama ini

"Sudah, hiks Hyung jangan marah-marah"

"Hm"

"Nana takut hiks"

Jeno terdiam dan tak menjawab perkataan jaemin sama sekali. Hingga seseorang menghampiri mereka

"Nana Hyung"

Jaemin mendongak ternyata Jeongin "Jeje ada apa?"

Jeongin tersenyum kikuk "bisakah Hyung gantikan Jeje sebentar? Hyunjin Hyung ingin mengobrol denganku"

Jaemin mengangguk lucu "uhm tidak apa-apa, pergilah"

"Terimakasih Hyung" pekik Jeongin dan dengan semangatnya berjalan keluar cafe

Mau tak mau jaemin kembali ke tugasnya, ia menjaga kasir sementara Jeongin tidak ada.

Srakk

Jaemin menoleh ia melihat jika pergelangan tangannya di pegang oleh Jeno.

"Heung?"

"Kau ikut denganku!" Tekan Jeno dan langsung menyeret Jaemin keluar cafe bahkan baju anak itu masih menggunakan seragam cafe

Tentu jaemin terkejut dan sempat memberontak namun saat melihat tatapan Jeno membuat nyali Jaemin menciut tiba-tiba.

BRAKK

Pintu mobil di tutup keras oleh Jeno setelah berhasil memasukkan Jaemin ke kursi sebelah kemudi. Bahkan Jeno meninggalkan guanlin yang sedang menggerutu di dalam cafe

"Hyung kita akan kemana?"

"Diamlah"

Jaemin cemberut lalu tak lama, mobil Jeno sudah berjalan dengan kecepatan yang sangat di atas rata-rata membuat Jaemin terpekik dan menangis kencang

"Hiks Hyung! Hiks huwaaa"

Jeno menghela nafas, memang susah jika mengontrol emosinya yang tiba-tiba naik seperti tadi

"Maaf" gumam Jeno dan memelankan laju mobilnya

Jaemin masih sesenggukan bahkan matanya sampai bengkak dan hidung nya memerah. Lucu sih namun sekarang Jeno sedang tak ingin becanda, ia benar-benar emosi.














TBC

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang