Pak Duda

Part Thirty Six

Ps: kalo tulisannya miring berarti mereka pake bahasa Jepang

"jangan lupakan perkataan ayah Minggu lalu Yuta" peringat kakek

Yuta mengangguk "iya ayah, yuta pergi dulu kapan-kapan yuta akan berkunjung ke Jepang"

Kakek mengangguk dan menepuk pelan pundak anaknya. Sedangkan nenek sudah memeluk Winwin dan Jaemin yang akan pulang ke Korea hari ini karena sudah 2 Minggu mereka di Jepang

"Jangan lupa dengan grandma, sering-sering ke Jepang"

"Iya ibu, Winwin dan yuta Hyung akan sering-sering datang ke sini" ucap Winwin

Nenek lanjut memeluk keduanya.

Tak lama suara pemberitahuan keberangkatan pesawat mereka terdengar. Yuta dan Winwin langsung berpamitan tak lupa Jaemin yang sudah memeluk kedua orangtuanya yuta dengan erat

"Grandpa dan grandma terimakasih sudah membelikan banyak barang untuk Nana"

Mereka terkekeh "sama-sama, jika butuh sesuatu langsung hubungi kita oke? Jangan ragu untuk meminta sesuatu"

Jaemin mengangguk "Nana pamit dulu, jika nana ada waktu pasti Nana akan main ke Jepang"

Setelah berpamitan mereka langsung berjalan ke pesawat dan membawa keluarga itu pulang ke Korea, negara kelahiran Jaemin

--

Mulai hari ini, kehidupan Jaemin total berubah 360°, yang dulunya mereka tinggal di rumah kecil sekarang mereka menempati rumah mewah yang berada di salah satu komplek perumahan elit, yang dulunya Jaemin harus naik bus untuk pergi kemana-mana sekarang Jaemin sudah mempunyai mobil Tesla yang sangat mewah, yang dulu Winwin harus membuat kue untuk pesanan orang-orang sekarang ia sudah mempunyai toko kue yang sangat besar, lalu yuta sekarang juga sudah bekerja menjadi CEO di perusahaannya sendiri.

"K-kau cucu dari Keluarga N-Nakamoto?" Tanya Haechan tak percaya

Renjun hanya diam, ia juga sangat terkejut mendengar penjelasan Jaemin yang berada di depannya. Sekarang mereka berada di rumah baru Jaemin, karena di undang untuk datang oleh Jaemin. Awalnya mereka terkejut saat Jaemin mengirim alamat yang menuju ke perumahan elit dan tanpa banyak tanya mereka bergegas menuju tempat tersebut dan lebih terkejut saat Jaemin mengatakan jika keluarga pindah ke sana

"Iya, Nana juga tidak tau selama ini" Jaemin mengerucutkan bibirnya

Haechan menganga "njunn jadi selama ini kita berteman dengan cucu konglomerat" pekiknya

"Kau juga anak konglomerat!" Kesal Renjun

Haechan tak menanggapi "bagaimana rasanya menjadi cucu konglomerat Jepang?"

Jaemin memandang Haechan bingung, Renjun mendengus "sudah na jangan di jawab, abaikan saja Haechan"

Haechan memukul bahu Renjun "jahat kau!"

"Tidak peduli"

"Maaf tuan muda, ada tamu di depan" seorang maid menghampiri jaemin yang berada di halaman samping rumah bersama teman-temannya

Jaemin mengerutkan keningnya "hm? Siapa?"

"Saya juga tidak tau tuan"

"Baiklah bibi, terimakasih"

Setelah itu jaemin dan teman-temannya berjalan masuk ke ruang tamu. Benar ada dua orang yang sudah duduk di sana

"Permisi"

"Kya!!! Akhirnya bertemu dengan Nana!!!!"

Jaemin melotot dan kedua temannya sudah memandang horror kedua orang paruh baya yang duduk di sofa tersebut.

Sebenarnya siapa keluarga Jaemin ini?!!!

--

Winwin meringis melihat wajah kebingungan Jaemin serta dua orang yang sibuk memeluk Jaemin sesekali mengoceh betapa gemasnya Jaemin. Jaemin hanya pasrah saat tubuhnya sudah di oper kesana-kemari oleh dua orang yang Jaemin belum kenal

"Huhu kenapa setiap kali Sicheng pulang tidak pernah membawa mu"

"Mama" tegur winwin

"Diam kau anak nakal, mama sudah lama ingin bertemu dengan Nana tapi kau selalu beralasan jika Nana sedang ini itu hingga tak bisa berkunjung ke rumah mama dan baba" wanita berumur 60 tahun itu mengomeli winwin

Winwin menggaruk tengkuknya, ia hanya bisa diam melihat kedua orangtuanya memeluk Jaemin.

Sedangkan Haechan dan Renjun duduk di sebrang sofa Jaemin. Mereka terdiam kaku melihat siapa dua orang di hadapannya itu

"Astaga! Bisa gila aku lama-lama. Setelah hari ini tau jika Nana adalah cucu konglomerat Jepang dan hari ini juga aku mengetahui jika Nana adalah cucu dari seorang mantan wakil presiden di China" bisik Renjun

Haechan mengangguk dan ikut berbisik"aku hampir pingsan saat mengetahui jika mantan mantan wakil presiden China adalah kakek dan nenek Nana"

"Nana, ini nenek dan kakek dari ibu kalian" ucap nyonya Dong dengan senyum lima jarinya

Jaemin meringis "kakek nenek?"

"Iya sayang, sebenarnya kami ingin sekali menemui mu sejak beberapa tahun lalu namun mamamu melarang kami" dengus tuan Dong

Jaemin refleks melihat ke arah winwin dengan alis mengerut.

"jangan memojokkan ku" pekik winwin lalu memalingkan wajahnya

"Kau seharusnya mengenalkan kami kepada anakmu" ucap tuan Dong

"Maaf Baba, Sicheng hanya tidak mau jika Nana mengetahui kalian adalah orang penting di Cina"

"Kenapa? Kau malu dengan memiliki orangtua seperti kami?"

"Bukan begitu ma, Sicheng dan yuta Hyung sepakat untuk merahasiakannya supaya kita bisa hidup nyaman dan tanpa beban sedikitpun"

"Tapi kalian selama ini hidup di bawah tekanan"

"Tidak baba mama, Kami bahagia hidup dengan sederhana"

Mereka menggeleng "ya sudah tapi jika kalian menutupi apapun lagi dari Jaemin awas saja"

Winwin menghela nafas "tidak ada baba"

Yah winwin memang dilahirkan dari orang-orang hebat seperti nyonya dan tuan dong. Keluarga Winwin di Cina memang terpandang dan sangat disegani, keluarga Dong dengan darah setengah bangsawan lalu harta kekayaannya sangat melimpah. Tak heran jika keluarga tersebut bisa menjadi salah satu keluarga konglomerat di sana.

Winwin sebenarnya sudah sering mendapatkan Omelan dari kedua orangtuanya karena tak kunjung mempertemukannya dengan Jaemin, cucunya. Dan hanya bisa melihatnya lewat foto itupun saat Nana masih kecil, winwin juga sering bolak-balik cina bukan karena orangtuanya sakit tetapi karena kedua orangtuanya mendesak winwin serta yuta untuk mempertemukan Jaemin dan mereka.

Susah payah winwin mencari alasan selama ini agar mereka tidak bertemu dengan Jaemin karena beberapa tahun lalu ayahnya masih menjabat di kepresidenan jadi winwin tak mau Jaemin tau jika mamanya adalah anak wakil presiden.

Winwin juga heran, darimana kedua orangtuanya tahu alamat rumahnya?!

TBC
Makin aneh aja ini cerita😌☝️