Part Twenty two

30K 2.2K 22
                                    

Jaemin berbaring kesana-kemari di karpet depan televisi Dirumahnya. Ia sedang tidak ada jadwal kuliah jadi ia hanya akan bermalas-malasan di rumah karena cafe juga sedang libur

"Aigo anak mama" winwin menghampiri jaemin dan ikut berbaring di sana

"Mama sudah selesai?"

"Sudah hanya menunggu seseorang untuk mengambil kue"

Winwin masih membuat kue untuk pesanan Beberapa orang dan beruntung jika ada pelanggan nya yang mau mengambil kue tersebut jadi ia tak susah-susah untuk mengantarkan.

"Mama, lusa Nana sudah sidang"

Winwin tentu senang saat mengetahui hal tersebut. "Woah benarkah? Selamat sayang"

"Tapi ma"

"Hm? Kenapa?"

"Sebenarnya nana mempunyai tunggakan uang kuliah tapi saat Nana kemarin di panggil oleh pihak administrasi, katanya sudah ada yang membayar uang kuliah Nana"

"Loh? Memangnya bukan Nana yang membayar nya?"

Jaemin menggeleng "kata kepala administrasi yang membayar uang kuliah Nana adalah calon suami Nana"

Uhuk

🌱🌱

Winwin serta yuta memandang jaemin dengan tatapan sulit di artikan. Mereka berada di depan televisi dengan Jaemin yang duduk canggung dan yuta serta winwin yang memandang anaknya

"Jadi Nakamoto Jaemin, siapa calon suami mu? Papa liat kau tidak pernah pergi dengan laki-laki siapapun atau berteman dengan laki-laki kecuali Haechan dan Renjun"

Jaemin cemberut "Nana tidak tau papa, Nana juga terkejut "

Yuta memicingkan matanya "benar?"

"Iya.. Nana bahkan juga bingung"

"Kau tidak menyembunyikan sesuatu dari kita?"

"Tidak, Nana tidak menyembunyikan apapun "

"Bagaimana jika kau diam-diam sudah mempunyai pacar dan juga sudah melamarmu?"

"Ish papa~ Nana tidak mempunyai pacar"

"Sudahlah Hyung, kasian Nana" lerai winwin

"Tapi sayang, aku masih tak rela saat Nana sudah mempunyai pendamping" yuta memandang sendu Jaemin

"Yak! Nana juga sudah dewasa tau!" Protes winwin

Yuta menghela nafas "tidak tidak, nana ku masih kecil. Dia masih bayi buat ku"

"Lagian jika Jaemin sudah mempunyai pacar harus berhadapan denganku dulu, apakah ia baik untuk Jaemin atau tidak" lanjut yuta

Jaemin memandang bingung kedua orangtuanya yang malah berasumsi sendiri-sendiri

"Ugh nana tidak paham" gumamnya

Ngomong-ngomong ia sudah lama tidak bertemu dengan jisung, padahal faktanya hanya 2 hari ia tak bertemu anak itu

Ia rindu dengan celotehan Jisung yang lucu dan tingkah nya yang membuat ia tertawa. Jeno juga tak pernah datang ke cafe nya lagi, mungkin sibuk pikirnya.

Drtt drtt

Winwin memandang ponsel usang itu dengan bingung saat tertera nama Taeyong di sana yang menelponnya. Ada apa Taeyong menelpon? Apakah ingin memesan kue?

"Halo"

"..."

"Apa? Benarkah? Yongie coba beritahu di mana rumah sakitnya?" Winwin terlihat sedikit panik

"....."

"Baiklah, aku akan kesana dengan Nana dan yuta Hyung"

Jaemin yang mendengar namanya disebut-sebut juga penasaran, siapa yang menelpon mamanya hingga raut wajah winwin panik seperti itu

"Nana cepat ambil jaket mu" suruh winwin

Tanpa banyak bertanya anak itu langsung sigap mengambil jaket dan langsung kembali ke ruang tv

"Ada apa sayang? Kau kenapa?" Tanya yuta bingung

"Hyung! Jisung masuk rumah sakit"

Brukk

Jaket yang tadi Jaemin bawa di tangannya langsung jatuh begitu saja. Ia menegang mendengar berita itu, kenapa? Kenapa Jisung bisa masuk rumah sakit?! Apa anak itu sakit demam atau apa?!

"M-mama"

Winwin menoleh "Nana jangan menangis, ayo ke rumah sakit dan menemui Jisung"

"D-dimana rumah sakitnya? Hiks dimana?!" Teriak Jaemin sambil menangis dengan histeris

Itu pertama kali Jaemin berteriak di depan orangtuanya. Mereka sempat terkejut tapi tak lama langsung menyebutkan nama rumah sakit mana Jisung di rawat.

Jaemin mengangguk cepat dan mengusap kasar air matanya lalu berlari mencari taksi tak peduli jika uangnya akan habis untuk membayar taksi lalu meninggalkan yuta dan winwin yang mengejar anak itu

Tak berselang lama ia sudah sampai ke rumah sakit dan dengan secepat kilat langsung menuju ke resepsionis menanyakan kamar rawat Jisung. Ia bahkan Tremor dan sedari tadi jalannya sudah tidak benar akibat memikirkan Jisung beruntung ia masih bisa sampai rumah sakit dengan selamat

"Permisi hah.. a-apakan hah ada pasien bernama j-jung Jisung" Jaemin dengan nafas tersendat-sendat karena ia lari dari lobby hingga ke meja resepsionis

"Pasien Jung Jisung berada di ruangan VVIP lantai 7"

Tanpa mengucapkan terimakasih Jaemin langsung ke lift dan menuju ke lantai 7. Beruntung lift sepi jadi ia tak perlu lama menunggu dan berdesakan.

Mengabaikan fakta jika sekarang dia hanya menggunakan piyama kesayangannya dan sandal rumah berbentuk kelinci. Ia bahkan lupa membawa jaketnya karena tadi terkejut dan tak memperdulikan penampilannya sedikit pun.

TBC
Kalian maunya Sad end or Happy end?

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang