Part Nine

37.7K 2.9K 19
                                    

Jeno membuka matanya perlahan, Semalam ia tidur sangat nyenyak tidak seperti biasanya. Tapi saat matanya terbuka ia memandang bingung ruangan dengan nuansa ceria yang saat ini ia tempati

"Dy"

Jeno menoleh dan menemukan Jisung yang tersenyum gemas memandang nya.

"Jie? Tumben sekali sudah bangun" lalu Jeno membawa bocah itu ke gendong nya dan berjalan keluar ruangan

"Eh? Tuan Jeno"

Laki-laki yang sudah berumur tapi masih tampan itu tampak terkejut melihat jeno.

"Ah? Paman yuta. Jangan memanggilku seperti itu. Panggil Jeno saja"

Yuta mengangguk "baiklah, nak Jeno ayo ke ruang tv pasti istri dan anak paman sudah menunggu untuk sarapan"

Jeno mengangguk saja, ia masih menggunakan kemeja hitam dan celana bahannya semalam saat ia datang ke rumah Jaemin

Bisa dilihat jika di Ruang tv sudah ada Jaemin dan winwin yang sibuk menyiapkan makanan

"Una"

Jaemin membalikkan badannya dan tersenyum ceria melihat jisung yang berontak di gendongan Jeno

"Ah, nak Jeno duduklah" ucap winwin

Jeno langsung duduk sambil memangku jisung. Didepan ada Jaemin dan di sisi kiri dan kanan meja juga ada yuta serta winwin

"Maaf ya jika makanan disini tidak seenak makanan di rumah Jeno" sungkan winwin

"Tidak apa-apa bibi, semua makanan sama saja"

Setelah itu mereka sarapan dan Jaemin menyuapi jisung sup melupakan acara sarapannya sendiri

"Jie, sini Daddy suapi" bujuk Jeno

Jisung tak menoleh dan tetap menerima suapan dari Buna cantiknya dengan lahap. Jaemin sendiri terkekeh melihat jisung yang sangat lahap makan.

Yuta dan winwin saling pandang lalu seperti mengetahui otak pikiran masing-masing, keduanya tersenyum gemas

"Nana, kau ada jadwal kuliah jam berapa?" Tanya yuta

"Jam 10 pa, papa berangkat ke kantor jam berapa?"

"Habis sarapan papa langsung ke kantor"

Jaemin mengangguk dan terlihat merogoh saku celananya mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan ke yuta

"Papa harus naik taksi, jika naik bus akan lama dan papa pasti bisa telat" ucap Jaemin

Yuta memandang uang yang di berikan Jaemin bingung "nak? Kau mendapatkan uang dari mana?"

"Nana kerja, sudah seminggu hehehe. Lalu yang mempunyai cafe sangat baik dengan Nana, Nana di beri uang setiap hari hasil kerja"

Winwin memandang jaemin tajam "apa?! Dasar anak nakal! Sudah mama bilang jangan bekerja. Kau bisa kelelahan sayang, bulan depan kau sudah sidang skripsi ya ampun"

Jaemin meringis, Jeno hanya memandang keluarga itu dengan diam sedangkan jisung juga melihat Buna nya yang meringis lucu

"Maaf mama papa"

--

"Paman, bagaimana jika supir Jeno yang mengantarkan paman kerja. Dan akan menjemput paman saat paman selesai" tawar Jeno

Yuta menggeleng "tidak usah Jeno, akan sangat merepotkan jika seperti itu. Paman bisa naik bus"

"Tapi nanti Jaemin akan marah jika paman naik bus"

"Tidak, asal jangan beritahu anak manis itu saja" kekeh yuta

Jeno diam dan mengambil handphonenya lalu menghubungi salah satu supir di rumahnya untuk ke rumah Jaemin. Beruntung semalam ia menggunakan mobil sendiri jadi ia tak perlu repot-repot memanggil supir juga untuk mengantarkan pulang

Yuta dan Jeno mengobrol di rumah tv sambil menunggu jam kerja yuta. Yuta juga sudah siap dengan pakaian kantor sederhana miliknya

"Dy!" Jisung berlari dengan pakaian yang sudah rapih dan wangi. Anak itu meminta gendong Daddy nya

"Hmm.. anak Daddy sudah wangi" Jeno mencium jisung dengan brutal

"Yak! Jangan mencium jie!" Pekik Jaemin, entahlah kemana sifat Jaemin yang tadi masih canggung dan sangat menjaga jarak dengan Jeno

Jeno berhenti mencium jisung yang keadaannya sudah berantakan. Lalu menoleh ke arah Jaemin yang berjalan membawa susu untuk jisung sambil berkacak pinggang

"Jangan mencium jisung seperti itu, dia sudah mandi tau" omelnya dan mengambil jisung

Jeno cengo dan Yuta terkekeh melihat kelakuan Jaemin. Ia seperti melihat sepasang suami istri sedang memperebutkan anak mereka untuk di ajak bermain. Jeno tipe ayah yang membebaskan anaknya melakukan apapun yang penting masih dalam pengawasan dan Jaemin seperti ibu yang menjaga anaknya dari hal-hal berbahaya dan cenderung memanjakan sang anak.

Sifat mereka memang sedikit bertolak belakang namun lucu saja saat mereka menjaga jisung bersama. Walaupun baru semalam Yuta melihat Jeno tapi Yuta sudah paham jika Jeno adalah laki-laki baik. Bahkan semalam yang memapah Jeno ke kamar adalah dirinya

Kedua orangtuanya Jeno dan Mark menitip kan Jeno di sana karena mereka tidak bisa membawa pulang Jeno apalagi Jisung semalam merengek ingin tidur dengan Daddy dan Buna.

Jadi semalam jeno, Jaemin dan jisung tidur di satu ranjang namun Jeno sudah tidur nyenyak duluan membiarkan Jaemin mengurus Jisung sampai anak itu tertidur








TBC:)
Sebelumnya mau minta maap kalo ada part yang berantakan atau acak karena gak tau kenapa Wattpad nya tiba-tiba gak bisa buat nyusul daftar isi:(

Ada saran gak biar Wattpad nya bisa buat nyusun daftar isi lagi. Hampir unpublis gara-gara part acak-acakan

Mohon di maklumi 🙏

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang