Part Thirty Two

28.7K 2.2K 49
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu Haechan tiba, pemuda cantik dengan balutan tuxedo berwarna putih dan make up tipis membuat ia terlihat sangat manis.

"Jangan gugup oke?" Ucap ten menenangkan putra keduanya

Haechan mengangguk lalu memandang ibunya dengan mata sayu "Mae, echan takut"

Ten menghela nafas "takut kenapa hm? Echan sudah berlatih kan? Sudah menghafalkan janji sucinya?"

Haechan mengangguk, ia sudah menghafalkan kata-kata yang akan ia ucapkan nanti di atas altar dari beberapa Minggu lalu.

"Nah sekarang echan jangan takut jangan gugup. Relax oke?"

Haechan mengangguk lagi, ia sedang menunggu Jaemin dan Renjun yang akan mengantarkannya ke altar bersama Johnny Daddy nya

Ceklek

Dua pemuda manis masuk dengan senyum merekah di wajah cantik keduanya.

"Echan selamat ya" ucap Jaemin

"Iya terimakasih Nana" Haechan tersenyum

"Kau jangan gugup, harus berani dan yakin. Jika kau gugup malah akan merusak semuanya" kata Renjun sambil menepuk pelan pundak Haechan

"Iya injun"

"Ayo anak-anak, acaranya tinggal 10 menit lagi" Johnny muncul

Haechan bertambah gugup saja mendengar jika acaranya akan segera di mulai. Ten sudah keluar untuk menyaksikan anaknya akan menikah sedangkan suaminya Johhny mengantarkan si bungsu ke altar bersama kedua sahabat Haechan

Jaemin dan Renjun juga sangat manis dengan balutan tuxedo peach dan make up tipis. Keduanya membawa keranjang bunga untuk di taburkan di setiap langkah Haechan menuju altar

Suara gemuruh tamu undangan memenuhi gendang telinga Haechan, membuat ia semakin gugup dan genggaman tangannya ke Johhny semakin mengerat.

"Tenang baby bear" bisik Johnny

Setelah sampai di altar, Haechan bisa melihat Mark dengan tuxedo hitam dan rambut disisir rapih menampakkan jidatnya yang menawan sedang tersenyum menyambut uluran tangan Johnny.

"Jaga putra ku baik-baik Mark" ucap Johnny lalu menyerahkan Haechan ke Mark

Mark tersenyum "baik paman"

Setelah itu acara pemberkatan dan pengucapan janji dimulai dengan tenang dan hikmah. Bahkan Ten dan taeyong sudah meneteskan air mata mereka menyaksikan anak-anak mereka menikah. Walaupun untuk Taeyong ini bukan yang pertama namun terasa berbeda sekali dengan Jeno dulu

Suara tepuk tangan menggema di gereja pagi itu, setelah kedua mempelai mengucap janji suci mereka di haruskan untuk berciuman sebagai tanda jika mereka sudah menjadi sepasang suami istri

"Kepada kedua mempelai silakan berciuman"

Reflek Jaemin menutup mata Jisung yang saat ini sedang melotot lucu melihat uncle Mark nya dan aunty Chan di atas altar

"Ugh Buna" pekik si kecil tak terima saat matanya di tutup oleh tangan Buna nya

"Stttt, anak kecil tidak boleh melihat "

Jisung memberengut dan Jaemin hanya terkekeh gemas. Sedangkan Jeno menggelengkan kepalanya melihat dua kesayangannya itu.

Mark dan Haechan saling mendekatkan kepalanya dan mulai menempelkan bibir masing-masing lalu mengecup dan melumat hingga beberapa menit. Lalu Haechan langsung memutuskan ciuman mereka sebelum kebablasan

Sekali lagi suara tepuk tangan dan sorakan memenuhi Gereja.

--

Acara resepsi dan pemberkatan berbeda tempat, jika tadi di gereja maka sekarang mereka berpindah ke mansion Jung yang sudah di sulap menjadi tempat resepsi pernikahan anak sulung mereka

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang