Part Five

39.5K 3K 8
                                    

Melihat Taeyong membersihkan badan Jeno, membuat Jaemin berinisiatif untuk membuatkan bubur untuk ayah Jisung. Haechan sudah di tarik Mark dan Jisung sudah tidur di sebelah Jeno.

Diam-diam Jaemin keluar kamar dan menuju ke dapur. Ada beberapa maid yang sibuk membersihkan dapur namun di kejutkan dengan kehadiran Jaemin

"Eh? Tuan ada apa kesini? Jika butuh sesuatu panggil saja salah satu dari kita"

Jaemin menggeleng "aku ingin membuat bubur untuk ayah Jisung"

"Tuan tunggu saja, biar saya menyiapkan bubur untuk tuan Jeno"

"Ah tidak-tidak, aku ingin memasak sendiri bibi"

"Tapi tuan—

"Boleh ya~ ya?" Jaemin mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes

Para maid di sana memandang gemas Jaemin yang memohon dengan tangan di katupkan lalu mata lucunya mengedip gemas

"Ya sudah, tapi jika terjadi sesuatu mintalah bantuan kami tuan"

Jaemin bersorak dalam hati dan mengangguk senang. Akhirnya Jaemin membuatkan bubur untuk Jeno dengan telaten.

Beberapa menit berlalu dan bubur buatan Jaemin sudah matang. Ia tersenyum bahagia dan membawanya ke kamar Jeno

"Bubu"

"Astaga Nana, bubu kira kau sudah pulang"

Jaemin tertawa "hehe, tadi Nana kebawah untuk membuat bubur"

"Nana membuat bubur sendiri? Kenapa tidak meminta bantuan maid? Kau bisa terluka jika tidak hati-hati"

"Tidak apa-apa, mama sering mengajari Nana membuat bubur jadi Nana sedikit bisa"

Taeyong mengambil nampan yang dibawa Jaemin dan meletakkan di nakas samping tempat tidur Jeno.

"Jeno, bangun kau harus makan dulu" Taeyong mencoba membangunkan Jeno

Dengan perlahan Jeno membuka matanya, pandangan sedikit mengabur dan kepalanya sedikit pusing

"Ini minum dulu"

Setelah Jeno minum, ia duduk bersandar di headboard dan melirik Jisung yang tidur meringkuk disebelahnya.

"Kau makan dulu, bisa-bisanya kau pingsan saat di kanto. Kau pasti lupa makan kan? Bubu sudah bilang jangan pernah melewatkan jam makan siang mu jeno. Apa kau mau jika bubu setiap hari mengantarkan makan siang ke kantor mu? Apa perlu bubu berpesan ke Guanlin agar mengingatkan mu makan siang?" Omel taeyong

Jeno mengangguk saja mendengar Omelan bubu kesayangan nya. Ia memakan buburnya dengan lahap karena memang benar jika perutnya kosong dan belum makan sejak di kantor tadi

"Buburnya enak, siapa yang memasak?" Suara berat Jeno membuat Jaemin merinding

"Nana"

Jeno mengerutkan keningnya saat mendengar nama asing yang di sebutkan taeyong.

"Itu" tunjuk Taeyong

Jeno refleks memutar kepalanya dan menemukan laki-laki kecil yang saat ini memandangnya dengan lugu dan jangan lupakan kaos Jeno serta celana selutut milik taeyong yang menghiasi badan jaemin

"Jeno, dia Jaemin anak paman yuta. Kau ingat paman yuta?"

Jeno sedikit mengingat orang yang di maksud Taeyong. Ia sedikit lupa sebenarnya tapi nama yuta memang terdengar tidak asing

"Pama dengan rambut gondrong yang tinggal di Jepang?"

Taeyong tertawa "iya, kau ingat kan?"

Jeno ngangguk dan masih melahap buburnya dengan nikmat.

"Nana, sini jangan berdiri di sana terus. Kakimu nanti sakit" taeyong melambaikan tangannya menyuruh anak manis itu mendekat

Dengan ragu, Jaemin mendekati taeyong dengan wajah menunduk.

"Hei? Kenapa? Apa Nana baik-baik saja? Jangan menunduk terus"

Jaemin tersenyum kikuk dan mendongak kan kepalanya menghadap taeyong.

"Duduklah sini, bubu harus menemui Jaehyun jadi kau jaga Jeno sebentar oke?"

"Ha?"

"Bubu minta tolong, nanti saat Nana ingin pulang minta antar supir yang ada di bawah saja. Jangan pulang sendiri, jika bubu tau Nana pulang sendiri bubu akan mendatangi rumah Nana dan memarahi Nana di sana" ancam Taeyong

Jaemin membulatkan matanya "bubu~"

"Hahahaha, baiklah tolong jaga Jeno"

Setelah taeyong pergi, ruangan itu terasa sangat dingin dan canggung. Jaemin dengan gelisah duduk di ranjang Jeno dan si pemilik ranjang juga duduk di ranjang dengan semangkuk bubur di tangannya

"Eungh" Jisung menggeliat dan sedikit membuka matanya namun beberapa detik kemudian tertidur lagi

Jeno tertawa melihat Jisung yang sangat menggemaskan. Ia mengusap kepala anak semata wayangnya dengan sayang. Pergerakan itu tak luput dari mata cantik Jaemin.

TBC
Ayo koment dan like biar author tambah semangat update nya◉‿◉

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang