Part Twenty There

29.6K 2.2K 15
                                    

BRAKK

Jeno, Taeyong, jaehyun, Mark Serta Haechan terkejut saat mendengar dobrakan pintu ruang rawat Jisung. Mereka sontak menoleh ke pintu

"Astaga" gumam Taeyong sambil mengusap pelan dadanya akibat terkejut

Jeno menghampiri jaemin yang masih sedikit ngos-ngosan "jaem?"

"Di mana Jisung?!" Pekik Jaemin

Jeno menghela nafas "itu"

Tubuh mungil Jisung yang biasanya bergerak lucu dan mulut mungil itu mengeluarkan ocehan bayinya, sekarang tersumpal alat pernafasan yang membuat Jaemin kembali menangis histeris

"Hiks jie hiks" Jaemin menghampiri Jisung dan terduduk di sebelah ranjang Jisung

Taeyong yang melihat Jaemin menangis histeris tak kuat melihatnya ia memilih memeluk tubuh tegap jaehyun dan menyembunyikan wajahnya di dada suaminya.

"Sudah jaem, Jisung tidak apa-apa" Jeno mencoba menenangkan jaemin

"Hiks! Tidak apa-apa bagaimana! Lihat Jisung! Dia kenapa Hyung? Jisung kenapa!" Pekikan Jaemin membuat suasana tambah menjadi-jadi

Haechan yang biasanya akan menghibur Jaemin sekarang malah ikutan menangis di pelukan Mark. Ia juga tak tega melihat Jaemin yang biasanya ceria akan se histeris ini melihat Jisung yang terbaring lemah di sana

"Jisung terjatuh di tangga" gumam Jeno lirih

Jaemin bisa melihat ada perban melingkar di kepala kecil jisung. Hatinya tambah sakit melihat itu

"Hiks jie bangun" Jaemin menangis lagi dan memegang tangan kecil jisung yang tidak di infus

Tak lama yuta dan winwin juga datang, mereka juga ikutan sedih. Apalagi Jaemin yang menangis di sana bersama Jeno

"Yongie"

Taeyong melepaskan pelukannya dan menoleh "Winnie hiks"

Winwin berganti memeluk Taeyong, teman kecilnya itu pasti sangat sedih melihat cucu tersayang nya terbaring di ranjang rumah sakit

"Sttt tidak apa-apa pasti Jisung kuat, kau jangan ikutan menangis kasian anak-anak dan juga Jisung"

Taeyong mengangguk di dekapan winwin, jaehyun hanya diam memandang Jisung dengan mata sayu. Ia ingin menangis tapi ia tahan saat Melihat seluruh keluarga nya bersedih. Ia tak boleh ikutan lemah, harus ada setidaknya satu orang yang kuat di antara mereka

Lalu dokter dan suster masuk dengan beberapa map di tangannya "permisi"

Semua orang menoleh. Dokter itu tersenyum lalu membuka map yang ia bawa

"Saya ingin menjelaskan hasil CT scan Jisung"

"Tidak ada luka serius yang Jisung alami hanya benturan yang sedikit keras hingga membuat anak itu pingsan, juga nafas Jisung sempat tersendat beberapa saat mungkin ia syok lalu pingsan. Beruntung Jisung cepat di larikan ke rumah sakit. Dan Jisung harus di rawat sekitar beberapa hari untuk mengetahui perkembangannya" jelas dokter

Jaemin mengusap air matanya "dokter kapan Jisung sadar?"

"Sekitar beberapa menit lagi, tadi Jisung sempat di suntikkan obat bius agar saat mengobati lukanya tidak menangis walaupun ia pingsan"

Jaemin mengangguk dan lanjut mengecup tangan mungil Jisung sambil merapalkan doa-doa agar Jisung cepat sadar

"Baiklah terimakasih, kalau begitu saya permisi"

Setelah kepergian dokter mereka sedikit bernafas lega.  Mereka semuanya diam dan memperhatikan Jaemin yang menggumamkan nama Jisung dengan isakan kecil

"Nana, sebaiknya kita pulang. Jisung pasti ingin istirahat" ajak winwin dengan lembut

Namun Jaemin tak menghiraukan mama nya dan masih mendudukkan dirinya di samping ranjang Jisung. Di sebelahnya juga ada Jeno yang menemani jisung tapi berdiri karena kursi tunggu itu sudah di duduki Jaemin

Yuta menghela nafas "Nana sayang ayo pulang, besok kita ke sini lagi"

"Tidak papa, Nana mau disini"

"Tapi tidak boleh terlalu banyak orang sayang"

"Nana akan tunggu diluar jika tidak boleh di dalam"

Saat yuta akan bicara lagi di tahan oleh jaehyun "sudahlah biarkan Jaemin Disini, aku dan yang lainnya akan pulang agar Jaemin bisa menjaga jisung"

"Tapi dia dengan siapa di sini?"

"Aku akan tinggal di sini" ucap Jeno tiba-tiba

Mereka menolah "bukannya besok kau ada meeting?" Ucap Mark

"Iya, tapi akan ku serahkan ke guanlin sementara"

Jaehyun tak dapat membantah ataupun menentang keputusan anaknya, ia hanya mengangguk dan berpamitan akan pulang dan besok akan ke kembali lagi.

"Nana, tolong jaga jie ya" ucap taeyong dan mengusap pelan rambut halus Jaemin

Jaemin mengangguk dengan mata sembab dan hidung memerah lucu. Setelah kepergian mereka, Jaemin masih saja menggumamkan nama Jisung agar cepat sadar dan juga masih sesenggukan. Jeno juga bingung bagaimana cara agar Jaemin berhenti menangis dan memberitahu anak itu jika jisung pasti baik-baik saja.

Tapi melihat wajah Jaemin sekarang membuat Jeno sedikit terhibur, wajah gemasnya mengudang sekali untuk di berikan kecupan bertubi-tubi. Namun ia masih ingat tempat jika sekarang berada di rumah sakit dan ia juga masih ingat dengan hubungan mereka yang memang belum jelas.


TBC
Chapter ini benar-benar kehabisan ide sih makannya rada gimana gitu ceritanya:) maap ya, mohon jangan di bully

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang