Jisung menangis kencang saat mengantarkan Jaemin dan keluarganya ke bandara. Yah, akhirnya yuta mau pulang ke Jepang setelah puluhan tahun tinggal di negeri orang. Tentunya ia memboyong keluarganya juga, ayah yuta sudah pulang terlebih dahulu namun beliau sudah menyiapkan penerbangan anaknya dan menantu serta cucunya.
"Hiks Buna"
Jaemin mengelus punggung Jisung "Buna tidak lama jie"
"Ikut~"
"Tidak bisa, jie di rumah dengan Daddy dulu oke?"
Jisung menggeleng dan memeluk Jaemin erat, sedangkan yuta dan winwin masih berbincang dengan Jeno
"Paman, maaf jika saya lancang dan waktunya tidak tepat. Tapi Saya bermaksud untuk meluruskan hubungan saya dengan Jaemin ke jenjang yang lebih serius. Rencana saya setelah kakak saya menikah saya akan melamar Jaemin namun paman dan bibi harus ke Jepang selama 2 Minggu jadi saya menunda acaranya hingga paman dan bibi kembali. Apa boleh setelah kalian kembali saya dan keluarga berkunjung ke rumah kalian?"
Yuta tersenyum "nak Jeno, paman sendiri tidak masalah asalkan Jaemin juga setuju dengan rencana mu. Kau boleh membawa keluarga mu untuk membicarakan pernikahan kalian"
Dan di angguki winwin sembari mengusap pelan pundak Jeno. Jeno sendiri senang bukan main mendapatkan lampu hijau dari calon mertuanya itu
"Terimakasih paman bibi"
"Iya sama-sama, tolong jaga anak paman dan bibi dengan baik ya?"
"Iya bibi"
"Hyung, Jisung tak mau lepas" adu Jaemin yang baru datang bersama jisung, karena tadi Jaemin membawa jisung melihat lapangan lepas landas pesawat
"Jie, sini dengan Daddy dulu"
"Ndak"
"Buna akan pergi sebentar, Jika buna sudah pulang Daddy janji akan membawa jie bersama buna"
Jisung tetap menggeleng.
"Jie nurut ya sama Daddy?" Ucap Jaemin
Anak itu tatap tak mau lepas dan penerbangan Jaemin tinggal 15 menit lagi.
"Daddy berjanji akan menelpon Buna setiap hari saat jie rindu Buna" bujuk Jeno
"Eung"
"Ayo sini dengan Daddy, nanti kita jalan-jalan bersama aunty echan dan paman Mark"
Perlahan tangan mungil itu terulur meminta gendong jeno. dengan senang hati Jeno menggendong anak kesayangannya itu
"Buna janan lama" lucu sekali mendengar aksen cadel jisung
Jaemin terkekeh "Buna tidak lama"
Setelah itu terdengar pemberitahuan pemberangkatan pesawat yang di tumpangi keluarga Jaemin.
"Jie, Buna berangkat dulu" Jaemin mencium jisung setelah itu berpamitan dengan Jeno
"Hyung, jaga Jisung ya" ucap Jaemin
Jeno tak merespon namun ia mendekatkan dirinya dengan Jaemin dan
Cup
"Safe flight Nana, jika sudah sampai langsung kabari Hyung"
Jeno mengelus dengan sayang kepala Jaemin setelah mengecup bibirnya. Bahkan Jaemin tak bergeming setelah mendapatkan kejutan dari Jeno.
"Ekhm" dehem yuta
Ia dan winwin juga terkejut melihat tingkah Jeno. Namun tak mau melarang karena mereka berdua juga pernah muda dan pernah mengalami hal-hal seperti itu jadi mereka memaklumi
"E-eh" kagetnya
Jeno terkekeh "sana berangkat, jangan lupa pesan Hyung"
Jaemin mengangguk kaku lalu berlari menyusul yuta dan winwin.
--
Ps: kalo tulisannya miring itu berarti mereka pake bahasa Jepang ya
2 jam terombang-ambing di udara akhirnya mereka sampai di bandara internasional Jepang. Sudah ada 2 laki-laki bertubuh kekar yang menunggu keluarga yuta
"Tuan yuta?"
Yuta mengangguk "kalian orang suruhan ayah?"
Keduanya mengangguk dan mempersilakan yuta beserta anak dan istrinya untuk masuk ke mobil mewah yang sudah menunggu sedari tadi. Barang-barang yuta sudah diletakkan di mobil lain yang berada di belakang
"Papa, mereka tadi bilang apa?" Tanya Jaemin dengan polos
Winwin hanya terkekeh, anaknya memang tidak bisa berbahasa jepang. Beruntung winwin sedikit bisa karena dahulu di ajari oleh yuta
Yuta tersenyum "mereka orang suruhan Grandpa"
"Grandpa?"
"Iya, sebentar lagi Nana akan bertemu dengan grandpa dan grandma"
Jaemin hanya mengangguk saja, dan mengeluarkan ponselnya. Ngomong-ngomong ia sudah di belikan ponsel oleh Jeno dengan di bumbui percekcokan keduanya. Jaemin yang ingin ponsel biasa dan Jeno yang ngotot membelikan calon istri nya ponsel keluaran terbaru dan mahal tentunya
Bahkan winwin dan yuta menyuruh Jaemin mengembalikan ponselnya karena terlalu mahal. Namun Jeno merayu keduanya agar mengijinkan Jaemin menggunakan ponsel pemberiannya
"Maaf? Apakah kita akan ke mansion yang berada di Osaka?" Tanya Yuta
Supir mengangguk "iya tuan, tuan besar menyuruh saya membawa anda dan keluarga anda untuk ke mansion utama"
Yuta menghela nafas dan mengangguk "baiklah"
"Hyung apakah masih lama?" Tanya winwin
"Iya, kau mengantuk? Tidur saja nanti saat sudah sampai aku bangunkan" yuta tersenyum lembut ke arah winwin karena terhalang oleh Jaemin yang berada di tengah-tengah mereka jadi yuta tak bisa mengelus rambut Winwin
TBC
Ayo jangan bosen baca ceritanya ya Wkwk bentar lagi end nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Duda
Teen FictionPak Duda tampan dengan anak laki-laki manis dan mahasiswa tahun terakhir yang terjebak dengan biaya kuliah. ⚠️ WARN BXB Nominist Guanren Markhyuk Jung Fams Nakamoto Fams Seo Fams Mpreg Rank! [12.06.23] #5 Jisung [17.06.23] #2 Jisung [23.06.23] #2 m...