Part Fiveteen

33.7K 2.8K 24
                                    

Jeno lembur dan sekarang sudah pukul 9 malam, ia bahkan melupakan makan malamnya dan hanya memakan 1 cookies tadi saat Jaemin menyuapi nya.

Keadaan di kantor masih ramai karena semua karyawannya lembur seperti Jeno. Sedang ada masalah yang sedikit merepotkan jadi semua karyawannya harus lembur termasuk jeno juga

Tok tok tok

Jeno menoleh sekilas dan mempersilahkan masuk.

"Maaf presedir, ini ada beberapa berkas yang ingin anda periksa"

Seorang dengan wajah cantik dan badan seksi masuk ke ruangannya. Bau harum semerbak memenuhi Indra penciuman Jeno

"Ck! Apa wanita ini menggunakan seluruh parfum hingga membuat badannya sangat wangi"

Jeno menggerutu dalam hati walaupun wajahnya sangat datar dan memandang tak minat kepada wanita didepannya itu. Ia heran, dimana guanlin kenapa bisa perempuan ini masuk keruangan nya tanpa izin?

"Hm" gumam Jeno menerima berkas tersebut dan langsung memeriksa nya

Wanita itu diam-diam memandang Jeno dengan tatapan nakal dan tangannya melepaskan dua kancing atas kemeja ketatnya berwarna putih yang menerawang bahkan dalaman wanita itu sedikit terlihat

Lalu handrok span hitam itu hanya menutupi sebagian pahanya dan memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih dan bersih di balut hig heels berwarna hitam setinggi 5cm.

Jeno sendiri tak peduli dan hanya memeriksa berkas dengan fokus, sampai dering ponselnya membuat ia berhenti sejenak

"Dyy~" suara rengekan Jisung terdengar dan hampir ingin menangis. Wajahnya memenuhi layar ponselnya

"Hm? Ada apa jie?"

"Hiks" isakan jisung keluar, Jeno sedikit heran kenapa Jisung belum tidur jam segini tapi wajar saja sih, jisung baru bangun saat ia akan ke kantor tadi jadi mungkin anak itu belum mengantuk

Karena yang menelpon nomor bubu jadi Jeno langsung mencari bubu nya.

"Bubu, kenapa jie belum tidur?" Tanya jeno dengan satu tangan memegang ponsel dan tangan lainnya masih meneliti berkas dan membubuhkan tanda tangan

"Eng maaf Hyung, ini Jaemin. Tadi Jisung mencari Hyung dan tidak ingin tidur padahal sudah menghabiskan susu nya tapi Jisung masih tidak ingin tidur"

Suara halus jaemin membuat jeno tertawa kecil. Lucu sekali melihat Jaemin yang ekspresi nya ketara tidak nyaman dan tersenyum kikuk diseberang sana

Mereka video call dan jisung sudah merengek ingin bertemu Jeno

"Di mana bubu?"

"Bubu sedang keluar dengan paman jae"

Jeno heran, kenapa orang tua tuanya akhir-akhir ini senang sekali keluar rumah?! Dan dengan ceroboh nya meninggalkan ponselnya di mansion

Jeno menghela nafas "apa di rumah ada supir?"

Pertanyaan macam apa itu? Di mansion Jung sangat banyak supir dan banyak kendaraan tentu saja. Tidak mungkin supir yang sangat banyak itu menghilang dalam sekejap

"Ada Hyung"

"Bawalah jisung ke sini, jangan lupa membawa susu untuk jisung juga"

Jaemin mengangguk lucu lalu mematikan video call tersebut.

Jeno sedikit terkekeh, wanita di depan Jeno sedikit mendecih mendengar pembicaraan Jeno dan Jaemin. Walaupun ia tak tau siapa itu jaemin namun ia sedikit cemburu

"Presedir apakah anda kelelahan? Ingin saya pijat?" Tanyanya centil dengan nada manja yang membuat Jeno ingin muntah

Jeno tak menanggapi dan hanya fokus dengan berkas. Sial kenapa wanita itu tidak keluar-keluar dari ruangannya, Jeno ingin mengusir namun terlalu malas untuk bicara

Jaemin menggendong jisung dan memakaikan nya baju hangat serta membuat susu untuk persediaan jika jisung menangis seperti suruhan Jeno tadi, ia membawa tas kecil perlengkapan jisung dan jaket untuknya sendiri, itu juga jaket jeno

Jaemin memandang dirinya yang hanya memakai celana pendek selutut serta baju Jeno yang kebesaran di badannya. Haruskah ia ganti? Tapi jika ingin berganti ia tak memiliki baju lagi

"Una"

"Eh? Iya. Ah ayo kita menemui Daddy mu"

Mendengar kata Daddy, jisung langsung berjengkit senang dan meminta gendong Nana.

--

Jaemin mengerjapkan matanya polos saat melihat gedung pencakar langit di depannya itu. Sangat mewah dan juga besar

"Maaf tuan Jaemin, saya tidak bisa mengantarkan anda ke dalam"

Jaemin menoleh "tidak apa-apa pak lee, Nana bisa masuk bersama jisung"

Pak lee, supir keluarga Jung itu tersenyum dan masuk ke dalam mobil meninggalkan Jaemin serta Jisung.

Kaki mungilnya melangkah masuk ke dalam kantor dan di sambut oleh resepsionis yang memandangnya dengan bingung

"Maaf?"

"Eung.. Noona aku ingin bertemu Jeno Hyung" ucapnya dengan takut-takut

Wanita di depannya mengenyritkan dahinya "sebelumnya kau sudah membuat janji dengan presedir?"

"A-aku mengantarkan jisung"

Wanita itu Baru sadar jika ada jisung di gendongan laki-laki manis itu.

"Ah? Kau babysitter tuan jisung?"

Jaemin membelalakkan matanya lucu ingin menjawab namun suara berat yang sangat jaemin kenal sudah mendahului kata-katanya

"Jaemin?"

Jaemin menoleh dan menemukan Jeno dengan pakaian tadi sore

"Hyung" buru-buru ia menghampiri Jeno

"Dyy!!!" Pekik jisung

Jeno langsung menggendong jisung,

"Hyung nana membawakan cookies!" Pekiknya dengan mengangkat satu toples kecil cookies buatannya tadi

Pekikan Jaemin mengundang beberapa Karyawan untuk melihat ke arahnya dan juga Jeno yang berada di koridor.

Jeno memandang jaemin tajam, pakaian apa yang jaemin kenakan sekarang? Ia memakai kaos nya yang sedikit tipis serta celana selutut yang hampir tidak kelihatan karena tertutup dengan baju lalu sepatu kets putih Jaemin yang membalut kakinya paha putih Jaemin menjadi tontonan di sana membuat Jeno mendengus dengan keras dan memandang tajam setiap orang yang melihat Jaemin dengan pandangan tertarik

"Kau ingin sakit? Kenapa memakai baju seperti itu? Di mana celana panjang mu Jaemin" desis Jeno

Para karyawan yang mendengar kata-kata Jeno langsung terdiam. Mereka tidak pernah mendengar Jeno berbicara dengan intonasi dan perkataan seperti itu saat di kantor. Mereka lebih sering mendengar kata-kata dingin dan datar dari Jeno

"Ugh Hyung, aku tidak bawa celana panjang" keluhnya dengan memanyunkan bibirnya lucu

"Kau bisa memakai celana ku" dengus Jeno tak mau kalah

"Hyung kau mengejek ku? Badan mu dan badanku sangat jauh berbeda. Jika kau menggunakan celanamu mungkin sekarang aku sudah jadi bahan ejekan" sungut Jaemin dengan kesal

Badan Jeno itu bongsor dan badannya kecil walaupun tinggi tapi jika memakai celana Jeno jelas kedodoran dan akan jadi bahan tertawaan orang-orang sekitar. Ia saja memakai baju Jeno sudah seperti memakai daster

"Ck pintar sekali membantah" gumam Jeno dengan kesal




TBC
Kalo ada typo tolong koreksi ya, terimakasih

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang