Part Seventeen

32.7K 2.5K 25
                                    

Sudah 3 hari berlalu dan sekarang Jaemin berada dirumahnya untuk menyambut kedua orangtuanya pulang dari China

"loh? Nana kenapa sudah ada di rumah?" Tanya winwin heran saat Melihat anak semata wayangnya sedang membuat sarapan

Jaemin menyengir lucu "kejutan hehe"

"Ah mama kira kau masih berada di mansion Jung jadi mama dan papa tadi berencana untuk menjemput mu" Ucap winwin dengan lembut dan mengusak rambut Jaemin pelan

"Mama, Nana tidak apa-apa jangan khawatir. Nana tadi pagi pulang bersama Jeno hyung yang mengantarkan Nana " jelas Jaemin

Winwin tertawa "baiklah, mama percaya"

"Hihi mama, Nana rindu sekali" Jaemin menubruk tubuh yang lebih tinggi darinya itu

Winwin gemas dengan anak nya itu, ia sangat merindukan jaemin kecil yang sangat aktif dan ceria. Sekarang Jaemin jika di cium oleh winwin akan cemberut dan menggerutu jika dia bukan anak kecil lagi

Yuta datang dan melihat kedua orang kesayangannya sedang berpelukan langsung ikut memeluk keduanya

"Kenapa pagi-pagi sudah berpelukan hm? Papa tidak di ajak" ucap yuta

Jaemin terkikik "papa tidak di ajak"

Winwin tertawa "Hyung mending duduk Sana"

Yuta melepaskan pelukannya lalu cemberut "kalian tega dengan papa"

"Haha lihatlah, papa sedang cemberut" Jaemin tertawa melihat tingkah yuta

Sejujurnya yuta sangat bahagia saat ini, terlepas dari keadaan ekonomi mereka yang terbilang pas-pasan namun di balik itu semua yuta menemukan kebahagiaan yang belum tentu orang-orang kalangan atas dapatkan

Sedikit informasi, yuta adalah cucu dari seorang pengusaha terkenal di Jepang. Namun kakeknya menentang hubungan nya dengan winwin yang saat itu adalah warga Cina. Kakek yuta memang mempunyai peraturan jika keturunannya tidak ada yang boleh menikah dengan orang asing dan harus orang berkebangsaan Jepang.

Yuta menolak saat ia di suruh untuk memutuskan hubungannya dengan winwin yang sudah berjalan 3 tahun ia tak rela melepaskan winwin begitu saja. Hingga saat itu yuta dan winwin nekat lari ke negeri ginseng dan memulai kehidupan keduanya dengan tenang juga memulai semuanya dari bawah.

Usia 1 tahun pernikahan, mereka mendapatkan jaemin yang berdarah jepang-cina-korea. Anak manis itu tumbuh dengan sehat dan juga pintar, bahkan banyak yang mengira jika jaemin adalah perempuan karena wajahnya lebih dominan cantik seperti winwin

Kehidupan mereka tetap seperti itu sejak dulu, bersyukur jaemin mempunyai otak yang pintar jadi saat sekolah ia mendapat beasiswa full. Namun hanya saat kuliah Jaemin tidak mendapatkan beasiswa dan harus membayar biaya kuliah

Sebenarnya jaemin tidak ingin kuliah namun yuta dan winwin memaksanya untuk kuliah agar mempunyai masa depan yang cerah. Mau tak mau Jaemin menuruti permintaan kedua orang tuanya.

Setelah acar pelukan, Jaemin sedang melamun di teras rumah dengan ditemani segelas susu hangat. Pikirannya melayang memikirkan percakapannya dengan dua sahabatnya tadi

Flashback

Sekarang Jaemin dan kedua temannya berada di kantin fakultas karena paksaan Haechan. Jaemin duduk dengan tenang sedangkan Haechan fokus berbalas pesan dengan kekasihnya. Renjun sendiri sedang makan

"Oh iya, Mark Hyung bilang kau sedang dekat dengan Jeno ya?" Tanya Haechan tiba-tiba membuat Jaemin memandang bingung sahabatnya itu

"Hm?"

"Mark Hyung bilang kau sedang dekat dengan Jeno Na Jaemin"

Jaemin mengangguk "tidak dekat, aku dan Jeno Hyung tidak sedekat itu"

Haechan memutar bola matanya malas, kasian Jeno harus menghadapi sikap polos jaemin yang sudah di level max

"Kau suka dengan Jeno tidak?" Tanya Haechan to the point

Membuat Renjun menoleh dan Jaemin yang wajahnya perlahan memerah.

"Kau suka dengan Jeno?" Tanya Renjun

"Ugh~

"Eyy tidak apa-apa, Jeno kan sedang sendiri jadi kau bebas mendekatinya"  goda Haechan

Sedangkan Renjun yang memang sudah tau jika Jeno duda langsung menganggukkan kepalanya semangat

"Tapi Jeno hyung mempunyai istri" ucap Jaemin

Haechan menepuk pelan jidatnya ia lupa belum memberitahu Jaemin jika Jeno adalah singel parents

"Jeno itu duda" celetuk Renjun dengan santai dan mulai memakan makanan lagi

Sedangkan Jaemin sudah melotot horror dan memandang Haechan meminta penjelasan.

Flashback end

--

Skripsi Jaemin hanya tinggal 3 hari lagi dan beruntung ia menyelesaikan skripsi nya tepat waktu dan hanya menunggu sidang.

Jaemin berjalan pelan ke ruang administrasi kampus tadi ia mendapatkan informasi jika pihak administrasi memanggilnya. Ia hanya takut jika di tagih biaya kuliah, ia hanya punya beberapa belum terkumpul banyak

Jaemin membuka pelan Pintu kayu didepannya dan masuk ke dalam, mata cantiknya melihat perempuan setengah baya yang duduk di kursinya

"Permisi Bu"

Kepalanya mendongak dan menemukan Jaemin tersenyum kikuk.

"Jaemin, duduklah"

Jaemin menurut dan duduk di depan beliau dengan meremat tangannya gelisah

"Jadi begini, berhubung biaya kuliah mu sudah lunas jadi lusa kau sudah bisa sidang"

APA?!!

Jaemin tidak salah dengarkan? Apa telinganya tiba-tiba bermasalah dan perkataan wanita didepannya salah masuk pendengaran.

"Jaemin? Kau mendengar ibu?"

"A-ah i-iya" jaemin masih syok

"Kau lusa sudah bisa sidang, sudah selesai skripsi mu?"

"Sudah"

"Nah, kau akan bersama dengan Haechan juga Renjun lusa"

Jaemin tersenyum kecil "maaf bu, jika boleh saya tau siapa yang melunasi biaya kuliah saya?"

Wanita didepannya mengenyritkan dahinya "bukannya calon suami mu?"

"HAH?!"










TBC
Akhirnya author kembali lagi awkwk, banyak yang spam suruh lanjut jadi author lanjutin deh walaupun masih belum tau kapan endingnya tapi lanjutin aja dulu

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang