Part Thirty Four

26.1K 2K 34
                                    

Ps: kalo tulisannya miring berarti mereka pake bahasa Jepang

"woah"

Jaemin menganga melihat betapa megahnya bangunan di depan matanya itu. Sungguh, bahkan lebih besar dari mansion jung

"Papa, apa kita akan masuk ke sana?" Tanya Jaemin

Yuta mengangguk "Tantu, grandpa dan grandma ada di dalam"

Sejujurnya winwin dan yuta adalah dua anak konglomerat di negerinya namun memang Keduanya tak mau menampakkan jati diri mereka saja. Juga Jaemin yang tak pernah pergi ke Jepang ataupun cina karena orangtuanya menutupi hal tersebut.

Ceklek

Pintu dengan ukiran Jepang yang sangat mewah itu terbuka, memperlihatkan beberapa maid yang berjaga di sana. Tentunya mereka terkejut melihat tuan muda mereka yang sudah lama pergi akhirnya kembali dengan membawa istri serta anaknya

"Selama datang kembali tuan muda" bungkuk hormat para maid

Yuta hanya mengangguk "di mana ayah dan ibu?"

"Tuan dan nyonya berada di dalam, mereka menunggu anda"

"Baiklah, terimakasih"

Yuta lalu menggiring winwin dan Jaemin untuk masuk lebih dalam ke mansion. Banyak yang berubah bahkan yuta hampir tersesat karena sekarang sudah banyak lorong-lorong dan ruangan.

"YUTA! ANAKKU!" wanita paruh baya yang sedang duduk manis langsung tersentak dan berlari menerjang yuta

Yuta tersenyum "bagaimana kabar ibu? Kata ayah, ibu sedang sakit"

Wanita itu tak menjawab dan hanya terisak didekapan anak semata wayangnya itu. Ia senang akhirnya yuta pulang setelah bertahun-tahun menghilang

"Sudah ibu, jangan menangis" yuta mengusap pelan bahu ibunya

Setelah melepaskan dekapannya, wanita itu memandang winwin dan Jaemin yang berdiri canggung dibelakang yuta.

"Yuta, ajak anak dan istri mu duduk dulu pasti kalian lelah kan?" Titah ayah yuta

Setelah duduk, banyak maid yang menyajikan makanan ringan dan minuman untuk tuan mudanya tersebut. Jaemin berbinar melihat banyaknya makanan manis dan minuman segar yang tersaji di depan matanya. Ingin rasanya ia melahap semua makanan itu dan menenggak minuman segar tersebut

Ayah yuta terkekeh melihat ekspresi lucu cucu satu-satunya itu. Gemas sekali wajahnya saat melihat makanan

"Jaemin"

"Eung?" Jaemin menoleh dengan wajah polosnya membuat ibu yuta memekik gemas

"Kau ingin makan apa hm? Nanti akan grandpa suruh maid untuk menyiapkan nya"

"T-tidak usah" cicitnya lalu memeluk lengan mamanya

Winwin tersenyum kecil "tidak apa-apa, tidak usah takut"

Jaemin mengangguk.

Beruntung ayah yuta bisa berbicara bahasa Korea jadi Jaemin tidak harus menanyakan ayahnya apa yang grandpa nya katakan. Grandma tidak bisa bahasa Korea jadi mungkin terbatas untuk mengobrol dengan Jaemin

"Winwin, terimakasih sudah mau membujuk yuta untuk pulang"

"Ah tidak apa-apa ayah, Winwin juga ingin yuta Hyung pulang menemui keluarganya" Winwin tersenyum

Penyesalan memang datang di akhir, jika mereka tau akan sebahagia ini melihat anak mereka memiliki keluarga, mereka dulu mungkin tak akan pernah menghalangi kebahagiaan yuta hingga anak itu nekat pergi dari rumah bahkan meninggalkan negara kelahirannya.

Drttt

Ponsel Jaemin bergetar menandakan ada panggilan masuk.

"Jeno Hyung" gumamnya dan tanpa basa-basi langsung mengangkat panggilan Jeno

"Hyung!" Pekiknya

Membuat orang-orang yang berada di sana mengerutkan keningnya melihat wajah antusias Jaemin dan senyum cerahnya.

Diseberang sana Jeno terkekeh "kelinci manis ini sedang apa hm? Sudah sampai di Jepang?"

Jaemin mengangguk semangat walaupun tau Jeno tak bisa melihatnya "sudah, Hyung di sini sangat seru tadi Nana di ajak naik mobil dan di bawa ke mansion besar sekali lalu ada banyak orang yang seperti di mansion bubu. Banyak makanan juga, hihi Nana lapar Hyung tapi Nana tidak berani memintanya"

Semuanya menahan tawa mendengar curhatan polos Jaemin, entah anak itu sadar atau tidak jika kata-katanya itu terdengar oleh semua orang karena ruangan itu sekarang sedang hening mendengarkan ocehan Jaemin walaupun beberapa orang tidak mengerti Jaemin mengatakan apa tapi melihat ekspresi lucu anak itu membuat mereka menahan tawa dan gemas

Bahkan banyak maid yang mengintip dari dapur untuk melihat Jaemin yang sangat lucu dan menggemaskan

"Kau lapar? Kenapa tidak minta dengan kakek mu? Kau tidak berani mengatakannya? Mau Hyung yang mengatakannya?" Tawar Jeno di seberang sana

"Uhm tidak usah Hyung, di mana jie?"

"Jisung sedang bermain bersama sepupunya yang tadi datang ke sini"

"Ugh aku rindu dengan jie~"

"Kau tidak merindukan ku?"

"Ung... Ya" cicitnya pelan dengan pipi memerah lucu

Jeno tertawa keras mendengar cicitan Jaemin "hahahah lucu sekali, ah aku juga merindukan mu. Kau harus cepat pulang dan aku akan memelukmu seharian"

"Tunggu Nana ya Hyung" ucapnya lucu

"Baiklah baiklah akan ku tunggu"

Jaemin terkekeh "Hyung nana ingin makan dulu, nanti Hyung harus menelpon Nana lagi saat jie sudah selesai main dengan sepupunya"

"Hm baiklah, makan yang banyak supaya Pipi mu semakin berisi dan semakin menggemaskan"

"Huum, dada hyung~~"

Setelah mengakhiri panggilan tersebut Jaemin tersenyum sendiri dan meremat pelan ponselnya. Winwin tertawa

"Anak mama kenapa? Siapa yang menelpon?" Tanya Winwin, Walaupun Winwin sudah tau jawabannya

Jaemin menoleh "Jeno Hyung"

Winwin mengangguk "kenapa senang sekali? Memang Jeno mengatakan apa?"

"Heheh Jeno Hyung bilang, merindukan Nana"

Seketika yuta tertawa, kenapa anaknya sangat polos dengan mengatakan jika Jeno merindukannya.

Ayah yuta juga tertawa mendengar penuturan cucunya. "Jadi nama panggilan Jaemin adalah Nana?"

Yuta mengangguk "Nana di ambil dari 'Na' nama belakang Jaemin sekaligus marganya"

"Yuta sudah ayah katakan jika marga kalian Nakamoto bukan Na"

"Baiklah ayah, mulai sekarang yuta akan memakai marga keluarga"

Ayah yuta tersenyum puas dan mengangguk setelah itu mengajak keluarga yuta untuk makan karena cucu kesayangannya bilang tadi lapar namun tak berani mengatakannya. Lucu sekali

TBC
Menurut kalian kalo nanti end mau lanjut S2 engga?

Pak Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang