4 | Pertemuan Pertama

662 102 7
                                    

Whatsapp 🟢

You
Jam berapa nanti?

Taoki
Pagi aja gimana? Jam 8

You
Itu kepagian

Taoki
Jam 11?

You
Jangan siang

Taoki
Saya ngikut deh Kak, salah terus kayaknya

You
Sore aja ya? Habis asar

Taoki
Ok
📍Wee Entertainment
Itu ya Kak lokasinya

[•]

Amu mencoba menetralkan detak jantungnya yang bertalu keras akibat mimpi buruk barusan. Gadis itu melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 6 pagi. Ia tertidur setelah shalat subuh tadi. Di dalam mimpinya ia tersesat di hutan dan bertemu dengan ular berwarna biru. Saat ia menjerit dan berlari, ular itu dapat mengejarnya dengan mudah.

Aneh. Ular kok warna biru.

Sesungguhnya ia sangat malas bergerak, namun mengingat ada sesuatu yang harus diselesaikannya hari ini membuat ia mau tak mau bangun dan mencuci muka.

Setelah itu gadis beriris mata merah itu memasuki ruang kerjanya. Di antara semua ruangan di rumah ini, ruang kerja lah yang ukurannya paling besar dan luas, menunjukkan betapa ia sangat mencintai pekerjaannya sekarang.

Dinding ruangan itu penuh akan goresan hasil tangannya sendiri. Amu merasa puas tiap kali mengingat perjuangannya mengecat sendiri demi membangun atmosfer menyenangkan yang dapat membangkitkan suasana hatinya saat melukis.

Amu mendekati sebuah kanvas yang baru dikerjakannya mulai kemarin. Sudah hampir selesai, ia tinggal membubuhkan warna saja. Ia pasti bisa menyelesaikannya sebelum waktunya.

Kedua ujung bibirnya sedikit tertarik saat melihat hasil goresannya di kanvas. Masih belum berwarna, tapi senyum yang ditampakkan pada wajah di lukisan ini terlihat begitu indah.

Pantes banyak yang ngefans.

[•]

"Eeummh ..." Ia sedikit mengulet, masih enggan untuk bangun dari sofa—tunggu, sofa? Amu bangkit secepat kilat dan melihat jam digitalnya menunjukkan pukul lima sore. "Astagfirullah!"

Ia langsung melesat untuk melaksanakan shalat asar dan membuka ponsel setelahnya. Ada 3 panggilan tak terjawab dari nomor Kiki.

Mati gue.

Amu menelepon balik, hanya dalam 3 hitungan teleponnya langsung diangkat.

"Halo?"

Amu sedikit terkejut karena mendengar suara berat itu. Yah, dia kan sudah lama tidak pernah bertelepon dengan lelaki.

"Kamu—"

"Kak Amu, maaf banget kakak masih di sana? Saya baru selesai rekaman soalnya. Saya telepon dari tadi tapi nggak diangkat, saya kira Kak Amu marah," jelas Kiki begitu saja, memotong ucapan Amu.

TAOKI [WEE!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang