Sejak empat lima menit lalu, studio rekaman talkshow itu sudah ramai akan tawa dari para penonton yang menyaksikan obrolan santai sang pembawa acara dengan bintang tamunya. Setelah membahas mengenai karier juga kepopuleran si bintang tamu yang makin menanjak dari hari ke hari, Feli—si perempuan pembawa acara—kini ingin mencoba peruntungannya untuk memancing kehidupan asmaranya.
"Tapi dengan kesibukan tur kota lo sebagai solois Taoki ini jadi nggak kerasa ya waktu jalan cepet banget. Gue denger katanya habis ini lo mau ambil hiatus panjang lagi? Apalagi sekarang udah lewat satu tahun setengah sejak pernyataan lo di konferensi pers itu," kata Feli.
Lelaki berambut biru itu tertawa mendengarnya.
"Wah, gue tau nih ke mana arah obrolannya." Feli turut tertawa kecil kemudian. "Tapi serius udah setahun setengah? Kok cepet banget?"
"Iyaa, mau gue puter sekalian nggak rekaman lo di konferensi pers? Siapa tau lo lupa ngomong apa."
"Nggak usah." Kiki menggeleng singkat. "Nggak mungkin gue lupa."
"Ya udah gue to the point aja ya kalo gitu. Jadi gimana tuh progress pernikahan lo sama Amu? Udah mulai mikir lamaran?" tanya Feli dengan nada jahil.
"Curang banget woi ini tadi nggak ada di briefing ya," keluh Kiki.
"Anggep aja gue mewakili penggemar lo yang penasaran. Penonton di sini juga pasti pada penasaran kaann?" Feli mulai melempar pertanyaan pada penonton di studio yang dibalas dengan 'Penasaraan' secara kompak.
"Jujur aja sampai sekarang kita belum bener-bener ngomongin itu sih. Karena tur gue juga baru selesai dua minggu lalu, sementara Amu sibuk sama persiapan pamerannya. Jadi kita kalau ngobrol ya isinya yang ringan-ringan aja," cerita Kiki.
"Tapi lo sendiri pasti udah sering mikirin kaan? Ayo ngaku," desak Feli yang dibalas tawa Kiki lagi.
"Pasti gue pikirin sih, kan tinggal nunggu kesiapan Amu juga. Kalau dia udah yes, ya gue gas," jawab Kiki enteng.
"Terus gimana rencana karier lo setelah nikah? Mau tetep aktif manggung atau bakal ngurangin schedule? Suami gue sejak nikah pengen di rumah doang soalnya biar sama gue terus."
"Itu masih rahasia ya, gue nggak bisa jawab terlalu detail. Intinya walau udah nikah gue bakal tetep berkarya di permusikan Indonesia," ujar Kiki. "Menjawab pertanyaan lo di awal tadi, gue emang berencana istirahat panjang sebelum ngeluarin karya baru lagi."
Feli mengangguk-angguk mengerti. Melihat waktu yang mulai menipis, Feli pun mengakhiri talkshow dengan mengucapkan selamat juga harapan agar rencana Kiki diberikan kelancaran yang diamini lelaki itu.
"Makasih buat yang udah nonton, kita bakal ketemu lagi di Bincang Feli selanjutnya dengan bintang tamu lainnya yang nggak kalah keren. Daah!"
[•]
Akhirnya hari yang Kiki tunggu-tunggu tiba juga. Hari di mana Amu membuka pamerannya seperti mimpi gadis itu. Kiki mengirim pesan singkat pada Amu, mengabari ia sudah tiba di lokasi. Beberapa saat kemudian, Amu meneleponnya.
"Assalaamu'alaikum, Ki. Kamu di mana? Udah masuk gedung?" Suara Amu terdengar menyapa. Samar-samar ia mendengar pengecekan mikrofon dari telepon.
"Wa'alaikumussalaam, belum. Aku masih di mobil. Aku masuk sekarang ya? Kamu udah mau speech kan?"
"Iya masuk aja. Jangan lupa pakai topinya," pesan Amu yang diiyakan Kiki. Gadis itu memang mengundang beberapa wartawan untuk meliput acara hari ini. "Ki," panggilnya setelah hening beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAOKI [WEE!!!]
Fanfiction"Senang bertemu dengan Anda, Bapak Tukiem." "It's Taoki, not Tukiem." Hiatusnya seorang superstar membuat ia berjumpa dengan ilustrator terkenal yang tak pernah sekalipun menampakkan wajahnya di depan publik. "Tukiem sounds better." "Whatever." Hid...