Hari pertamanya kembali ke mansion besar keluarga park dan menerima semua pelajaran sebagai anak sulung dari keluarga konglomerat itu, renjun melakukannya dengan terpaksa karena tak ingin orang yang dekat dengannya kenapa-napa. Lagian dia hanya melakukannya untuk sementara, dia akan pastikan hal yang satu itu.
"Ini semua pesanan yang nyonya minta." Ucap kepala pelayan yang biasa dipanggil bibi song.
"Baiklah, antarkan kekamarnya. Dan satu lagi, jangan sampai semua orang tau siapa dia terutama keluarga Na."
"Baik nyonya." Ucap bibi song lalu pergi dengan beberapa maid membawa barang-barang branded milik renjun.
"Aku tak masalah jika harus rugi diawal, karena setelah kau menikah maka aku bisa mendapatkan semuanya sebagai bayarannya." Ucap rose dan renjun hanya diam saja.
Bertepatan saat itu chanyeolpun tiba dan dia langsung mendekat.
"Nanti malam kita akan makan malam di tempat jaehyun dan keluarga Na. Pastikan anak ini tak melakukan kesalahan."
"Baik oppa. Aku akan pastikan hal itu, sepertinya keluarga na sangat ingin menikahkan dengan cepat anaknya."
"Ini permintaan pimpinan Na. Jadi, mereka tak bisa berkutik sama sekali."
"Baiklah." Ucap rose mengerti.
"Dan kau jangan mengacaukan semua ini nantinya."
"Iya Paman."
"Daddy. Jangan panggil aku Paman mulai saat ini, mengerti? Kau harus ingat kalau kau adalah anak pertama kami." Datar Chanyeol dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.
Drrtt...Drrtt...Drrtt...
"Siapa sayang?"
"Lia." Ucap rose lalu diapun mengangkat telpon dari anak satu-satunya mereka itu. Renjun hanya menatapnya dan tanpa sadar airmatanya jatuh begitu saja dan diapun langsung menghapus airmatanya segera dan menahan rasa rindunya pada mendiang orangtuanya itu.
"Iya sayang, bagaimana liburanmu disana nak?"
"Sangat menyenangkan mom. Disini benar-benar sangat bagus sekali, aku berharap datang kemari dengan pasanganku nantinya."
"Pasti sayang, kau pasti akan kembali kesana dengan pasanganmu kelak."
"Daddy juga ada di rumah? Bukannya jam segini biasanya Daddy ada di kantor ya?"
"Daddy sedang libur saja. Kau nikmati waktumu disana mengerti?"
"Ne, kalau begitu aku matikan dulu. Bye mommy Daddy."
"Bye sayang." Ucap keduanya lalu panggilan berakhir begitu saja. Lalu keduanya menatap renjun.
"Kau jangan sampai menimbulkan kecurigaan sama sekali. Ingat kau bekerja sebagai designer di boutique milik Zhang Yixing. Paham? Saya sudah mengaturnya dengan Yixing oppa."
"Ne." Angguk renjun mengerti.
"Kau harus membuat anak ini layak terlihat sebagai anak kita."
"Aku mengerti oppa, kau tenang saja. Dan kau bisa istirahat lebih dulu." Ucap rose lalu chanyeolpun langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Sedangkan rose langsung melenggang pergi ntah kenapa meninggalkan renjun yang menangis dalam diam saat ini.
Di suatu tempat yang jauh dari Korea, terlihat wanita cantik yang tengah mendengar semua informasi dari orang suruhannya.
"Jadi? Maksudmu mereka menjadikan anakku sebagai anak sulung keduanya untuk menikahkannya dan hidup dalam harta berlimpah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fanfic"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...