Jaemin benar-benar menepati perkataan yang mengatakan akan ke boutique bersama dengan renjun, sekarang mereka sedang berada di boutique yang memang menjadi langganan keluarga Na selama ini.
"Selamat datang tuan." Ucap sang pelayan boutique itu, tapi jaemin hanya berwajah datar saja lalu diapun melihat pemilik boutique yang menghampirinya.
"Kenapa sangat tiba-tiba tuan muda Na dan nyonya muda kemari?" Ucapnya.
"Carikan pakaian yang bagus untuk istri saya, itu akan digunakan malam ini." Ucap jaemin datar.
"Baiklah, aku mengerti. Aku akan melihatnya dulu." Lalu mulai memilih sedangkan jaemin hanya berwajah datar dan renjun yang diam dengan tatapan bingungnya.
Pemilik boutique itu terus melihat pakaian yang dia miliki sampai berakhir pada baju berwarna putih dan celana kain hitam lalu diapun memberikan pada renjun.
"Silahkan dicoba nyonya. Sepertinya sangat cocok untukmu." Ucapnya dan renjunpun menerimanya lalu melihat kearah jaemin yang menganggukkan kepalanya lalu diapun masuk keruang ganti.
"Kau ingin juga tuan muda?"
"Tidak, saya punya banyak. Saya hanya ingin istri saya terlihat mempesona." Ucap jaemin datar dan sang pemilik boutique itu hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
Beberapa menit kemudian, renjunpun keluar dengan pakaian yang dipilih oleh pemilik boutique itu. Jaemin benar-benar kagum dengan pesona yang terpancar pada istrinya itu.
"Wah, kau sangat benar-benar cantik dan mempesona nyonya." Ucapnya. Renjun yang mendengarnya merona seketika dan diapun mendekat pada jaemin hingga berdiri di hadapan jaemin.
"Nana? Bagaimana?" Ucap renjun dengan wajah semakin merona.
"Cantik, kau sangat cantik." Ucap jaemin menatap renjun membuat sang empu mengangkat kepalanya dan melihat tatapan suaminya itu. Lalu jaeminpun memutuskan pandangan mereka berdua.
"Saya ambil yang ini, sekarang ganti bajumu dan kita pulang."
"Hmm." Angguk renjun mengerti lalu diapun langsung mengganti pakaiannya dan jaeminpun membayar dengan kartunya.
At. Mansion utama keluarga Na.
Heejin pulang dengan wajah riangnya lalu diapun langsung melihat Siwon yang duduk di ruang tengah sembari menonton televisi.
"Harabojie." Ucap heejin dengan manjanya lalu mendekat, Siwon hanya menatap datar pada heejin.
"Aku sudah mendapatkan hari yang pas untuk halbojie bertemu dengan kekasihku."
"Kapan?"
"Besok malam. Apa halbojie bisa? Atau ingin diubah saja?"
"Tidak, baiklah. Besok aku tunggu disini." Ucap Siwon datar.
"Ne, geundae dimana imo dan renjun halbojie?"
"Taeyong sedang ada urusan dengan jaehyun, renjun sedang beraama dengan jaemin." Ucap Siwon datar
"Aaa, baiklah. Kalau begitu aku bersih-bersih dulu." Ucap heejin lalu berdiri kembali.
"Halbojie tidak melewatkan untuk minum obat kan?"
"Hmm " angguk Siwon dan heejin hanya tersenyum lalu pergi kekamarnya.
Tak lama setelah heejin pergi kekamarnya jaemin dan renjunpun sampai di mansion utama keluarga Na itu, renjun langsung membungkuk saat melihat Siwon, sedangkan sang empu langsung tersenyum kecil.
"Halbojie sudah minum obat kan?" Ucap renjun karena dia sudah menitipkan pada bibi kwon tadi.
"Hmm." Angguk Siwon.
"Syukurlah." Ucap renjun tersenyum.
"Kami keatas dulu halbojie." Ucap jaemin datar dan Siwon hanya mengangguk lalu jaeminpun menarik pelan tangan renjun untuk segera kedalam kamar mereka.
Didalam kamar.
"Kau mau duluan sayang?" Ucap jaemin melihat renjun.
"Jaemin saja duluan, aku akan menyiapkan pakaian untuk pergi." Ucap renjun.
"Usahakan yang senada mengerti?"
"Hmm." Angguk renjun mengerti dan jaeminpun masuk kedalam toilet sedangkan renjun memilih baju milik suaminya yang benar-benar sangat banyak itu, dan memadukannya dengan baju yang dibelikan jaemin untuknya.
"Sepertinya ini pas, ini saja." Monolog renjun lalu meletakkan diatas tempat tidur.
Ting!
Renjun melihat ponselnya lalu membuka room chat nya dengan Lia.
Park Lia.
Jangan senang dulu Huang, kau harus ingat semuanya tak akan bertahan lama, kalau kau bersenang-senang sekarang maka akan aku pastikan kau menangis darah dan mereka akan mengusirmu dari tempatmu.
Renjun hanya diam tanpa membalas dan langsung mematikan ponselnya seketika. Dia duduk disebelah baju yang ada di tempat tidur itu dan menghapus airmatanya yang keluar tanpa permisi itu.
"Mama, baba, apa aku salah jika ingin bahagia? Kenapa sangat sulit? Ini juga bukan keinginanku, tapi aku tak ingin kehilangan keluarga ini." Monolognya.
£•Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fiksi Penggemar"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...