Mark menginjakkan kakinya di bandara Korea dan diapun langsung tersenyum karena kembali ke kampung halaman sang ayah dan ibu yang sekarang juga menetap di Canada bersama dengan sang bibi.
"Maaf tuan Lee."
"Kau sudah datang asisten Choi."
"Ne tuan, Mari."
"Apa kau sudah membuat pertemuan dengan Presdir Na Jaemin?"
"Sudah tuan, tapi presdir na jaemin sedang berbulan madu karena baru saja menikah tuan, apa kau ingin bertemu dengan perwakilannya?"
"Tidak perlu, saat dia kembali beritahu pada saya, dan saya akan mengundangnya untuk makan malam bersama dengan istrinya."
"Baik tuan."
At. Na & Lee corp.
Jeno sedang sibuk dengan berkas-berkas nya karena dia harus memegang dua perusahaan, perusahaan milik keluarga Lee dan juga perusahaan gabungan nya dengan jaemin, sedangkan perusahaan Na di pegang oleh jaehyun selaku ayah dari jaemin sampai acara berbulan madu anaknya selesai.
Ceklek.
Jeno hanya menatap datar adik kembarnya itu, karena tumben sekali dia datang pagi-pagi ke kantor sedangkan dia paling anti dengan kantor dan hal memusingkan lainnya.
"Ada apa?"
"Biasa jeno, aku sedang bosan dan aku sudah tak bekerja lagi disana."
"Wae?"
"Aku malas pura-pura miskin, dan sekarang aku memutuskan untuk kembali menjadi Lee Yangyang saja."
"Apa karena renjun tak akan bekerja disana lagi makanya kau berhenti?"
"Ya, itu salah satunya sih " Ucap Yangyang sembari menganggukkan kepalanya.
"Terserah saja." Ucap jeno kembali melihat berkas-berkas miliknya.
Tok...tok...tok...
"Ya masuk!"
Ceklek.
"Maaf Presdir."
"Ya kenapa asisten Shin?"
"Perwakilan dari JCC corp sudah datang dan menunggu di ruangan rapat."
"Oke, kau jangan mengganggu pekerjaanku sama sekali dan jangan menghancurkan ruanganku."
"Ya, memangnya aku anak kecil apa? Harus di ingatkan terus." Kesal Yangyang dan jeno hanya diam saja lalu pergi dengan asisten perempuan yang bernama Shin Ryujin.
"Dasar kembaran Dajjal." Kesal Yangyang lalu diapun memilih menonton televisi yang ada di ruangan jeno itu.
Di ruangan rapat.
Terlihat pria berkulit Tan sudah duduk dengan asistennya dan tengah menerima telpon.
"Bisakah Hyung tak selalu mengatur ku?"
"...."
"Kau tenang saja, inj aku sudah ada disini, lagian nikmati saja bulan madumu xengan kakak iparku itu. Jangan menggangguku."
"...."
"Terserah." Lalu diapun mematikan ponselnya bertepatan dengan jeno membuka pintu ruangan itu dan diapun langsung berdiri juga tersenyum manis membuat jeno terkagum sesaat.
"Selamat datang tuan Seo." Ucap jeno menjabat tangan pria berkulit Tan yang dipanggil tuan seo itu.
"Makasih tuan Lee." Ucapnya kembali lalu keduanya duduk dan melihat berkas-berkas kerja sama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fanfiction"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...