Setelah selesai makan siang bersama jaemin kembali melihat pekerjaannya sedangkan renjun melihat sekeliling ruangan jaemin yang sangat besar itu, bahkan dari atas sana dia bisa melihat pemandangan yang ada dibawah mereka beratus meter itu. Membuatnya sangat kagum sekali. Jaemin yang sedang mengerjakan berkas-berkas miliknya lantas diapun melihat istrinya yang mengagumi hal-hal sederhana saat ini.
"Sayang?" Renjun lantas melihat kearah jaemin dengan wajah merona nya karena dia belum terbiasa dengan panggilan seromantis itu dari suaminya.
"Nanti malam ada makan malam dengan klien, kau ikut denganku mengerti?"
"Hmm." Angguk renjun karena dia tak mungkin menolak apalagi ini untuk kebaikan perusahaan suaminya dan keluarga suaminya itu.
"Setelah pulang nanti kita akan ke boutique."
"Untuk apa?" Bingung renjun.
"Membelikan mu baju baru, agar istriku terlihat cantik malam ini." Ucap jaemin dan renjun hanya menunduk karena malu.
"Tidak perlu begitu jaemin, aku bisa pakai bajuku yang ada." Ucap renjun.
"Aku tidak mau kau menolak injunie. Mengerti?"
"Ne Nana." Ucap renjun menganggukkan kepalanya.
Di ruangan jaehyun.
"Kau tumben sekali melakukan ini, biasanya jarang."
"Aku melakukan ini agar jaemin dan renjun semakin dekat lagian mereka menikah terlalu tiba-tiba pasti mereka sedikit kaget."
"Ya mungkin."
"Jae?"
"Kenapa sayang? Aku yakin kau pasti ingin sesuatu bukan?" Ucap jaehyun yang memang sudah sangat mengenal istrinya itu.
"Bisakah kita buat jaemin dan renjun liburan berdua lagi? Tidak perlu jauh-jauh, cukup ke jeju saja atau paling tidak namhee."
"Aku akan usahakan, masalahnya pekerjaannya sangat banyak sekali."
"Ayolah jae, setidaknya biarkan pengantin baru itu menikmati waktu romantis mereka, masa mereka tidak honey Moon sama sekali."
"Aku mengerti sayang, tapi aku akan lihat dulu pekerjaan mengerti?" Ucap jaehyun.
"Apa tak bisa kau melakukan sesuatu?"
"Tunggu sebentar." Ucap jaehyun lalu menghubungi asistennya, agar asistennya itu segera masuk kedalam ruangannya.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Ceklek.
Asisten dari jaehyun masuk dan membungkuk pada jaehyun juga Taeyong.
"Ada apa pimpinan?"
"Apa proyek di namhee sudah ditentukan?"
"Belum pimpinan, apa pimpinan ingin direktur bong pergi?"
"Tidak, saya akan menyuruh jaemin yang pergi, kau siapkan semua berkasnya dan berikan pada jaemin sekarang juga."
"Baik pimpinan." Ucap asistennya itu lalu diapun langsung membungkuk dan keluat.
"Na jaehyun, kenapa kau malah memberikan pekerjaan pada Na Jaemin. Akukan bilang beri dia libur jaehyun." Kesal taeyong.
"Aku memberikannya proyek yang ada di namhee karena proyek itu tak banyak sayang dan lagi ada undangan disana, makanya aku memberikan pada jaemin karena dengan begitu dia bisa pergi dengan renjun, kau mengerti sekarang maksudku bukan?"
"Aaa, bilang dong." Ucap taeyong tersenyum.
"Makanya bertanya dulu bukan malah marah-marah." Ucap jaehyun dan taeyong hanya tersenyum lalu memeluk leher suaminya yang merajuk itu.
At. Seo corp.
Haechan turun dari mobil milik jeno dan diapun tersenyum pada jeno.
"Makasih karena sudah mengantarkanku jeno-ssi."
"Sama-sama haechan-ssi." Ucap jeno tersenyum. Lalu jenopun mulai melajukan mobilnya secara perlahan dan Haechan yang melihat sampai mobil itu menghilang dari pandangannya lalu diapun masuk kedalam kantornya dengan senyuman cerah yang membuat siapapun karyawan tau kalau salah satu anak dari pemilik perusahaan itu benar-benar sangat bahagia sekarang.
Haechan masuk kedalam ruangannya diikyui oleh Yuna.
"Sepertinya Presdir Seo sangat senang."
"Tentu saja. Kau pikir? Aku akan sedih begitu? Aku sangat menantikan hari ini tau."Ucap Haechan senang.
"Ya, saya tahu. Oh iya Presdir Seo, karena kebetulan Presdir Seo Hendery belum kembali, jadi pimpinan Seo mengatakan kalau kau harus menggantikannya datang ke namhee untuk acara salah satu kolega lusa."
"Aaa baiklah. Kau akan ikut denganku bukan?"
"Ne Presdir karena saya yakin kau tak bisa pergi sendiri."
"Kau benar untuk yang satu itu dan aku tak akan marah sama sekali." Ucap Haechan tersenyum cerah.
"Baiklah Presdir, kalau begitu ini beberapa berkas yang harus Presdir lihat dan dua jam lagi kita akan rapat mendadak."
"Ne?!" Kaget Haechan.
"Apa ada yang salah Presdir?"
"Kau tak bercanda?"
"Tidak Presdir "
"Wah. Baiklah aku akan mempelajari berkas-berkas ini, kau bisa keluar."
"Baik Presdir." Ucap Yuna lalu diapun membungkuk dan keluar. Haechan hanya menatap kesal berkas-berkas itu, dia benar-benar ingin bebas dengan semua hal ini.
"Aaaaarrrgggg! Aku ingin cepat menikah." Teriaknya melepaskan kekesalannya.
£•Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fanfiction"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...