Jaemin dan renjun terlihat tengah bersiap didalam kamar hotel mereka lalu keduanya pun keluar dari dalam kamar bersamaan dengan jeno dan Haechan yang juga keluar.
"Kita keluar bersama, bukankah seharusnya kita pergi bersama?" Ucap Haechan tersenyum.
"Bagaimana Nana? Bukankah itu bagus?" Ucap renjun menatap jaemin tersenyum walaupun suaminya hanya berwajah datar saja.
"Hmm." Angguk jaemin dan renjun sangat senang lalu diapun berjalan lebih dulu dengan Haechan diikuti oleh kedua dominan itu.
"Aku senang Renjun bisa berteman dekat dengan Haechan."
"Dia calon untukmu bukan?" Ucap jaemin datar dan jeno hanya menganggukkan kepalanya.
"Kurasa istriku tak boleh bertemu dengannya sering-sering."
"Kenapa?"
"Aku tak suka milikku dimonopoli." Datar jaemin. Jeno yang mendengarnya kaget bukan main, pasalnya jaemin sangat berubah dalam hal sifat.
"Wah, apa ini benar Na Jaemin?" Ucap jeno tak percaya. Tapi jaemin hanya diam saja hingga keempatnya berada di lobby dan merekapun masuk kedalam salah satu Van yang memang sudah disediakan oleh pihak hotel untuk jaemin juga jeno, mereka tetap berbeda Van saat ini.
Di jalan.
"Nana?" Sang empu lantas melihat istri mungilnya itu.
"Kenapa tidak satu Van saja?"
"Tidak bisa sayang, karena setiap pengusaha akan ada satu van."
"Kasihan sekali karena Jeno dan Haechan berada di Van masing-masing.'
"Itulah yang akan terjadi jika mereka belum ada pasangan sayang. Sudah tenang saja nanti disana kau bisa bertemu lagi dengan Haechan." Ucap jaemin yang hanya bicara lembut dengan istrinya itu. Renjun yang mendengarnya hanya menyandarkan tubuhnya sembari mengerucutkan bibirnya kesal. Sedangkan jaemin hanya tersenyum kecil karena renjun sangat menggemaskan sekali. Ntah kenapa dia sangat bersyukur menikah dengan renjun.
At. Mansion keluarga park.
"Kenapa kau datang kemari?' datar Lia.
"Lia yang sopan pada tamu kita." Ucap Chanyeol datar.
"Tidak perlu sopan pada yeji dad, dia temanku. Bukan orang yang terlalu penting."
"Dia penting Lia. Dia adalah keluarga jauh keliarga Na. Dan dia punya maksud baik padamu juga perusahaan kita "
"Maksud daddy?"
"Yeji ingin menikah denganmu dan dia juga akan memberikan saham padamu di perusahaannya juga membantu perusahaan kita.'
"Dad, aku yang tidak.mau. yeji adalah temanku, aku tak menyukainya lebih, Daddy tahu siapa yang aku suka bukan?!" Kesal Lia bahkan dia menatap marah pada yeji tapi yeji tak perduli sama sekali.
"Lia, mommy mohon tenang dulu.' Ucap rose.
"Aku menolaknya." Datar Lia lalu pergi ke kamarnya kembali.
"Tunggu sebentar ya nak yeji, biar saya dan istri saya bicara pada Lia." Ucap Chanyeol dan yeji hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi dengan rose ke kamar lia.
Di kamar Lia.
"Lia, kamu harus mau." Ucap Chanyeol.
"Daddy apa-apaan sih! Daddy tahukan kalau aku itu menyukai na jaemin. Bukan yeji, dia hanya sahabatku!"
"Apa kau bodoh? Na jaemin adalah suami dari renjun, saat ini.keluarga Na tahu kalau dia adalah anak kami. Jadi, kau jangan berbuat macam-macam."
"Kenapa semua ini harus terjadi? Kita tinggal bilang saja siapa renjun sebenarnya." Kesal Lia.
"Tidak akan, kalau sampai kau melakukannya. Aku akan mengusirmu dari rumah ini. Kau harus mau menikah dengan yeji demi perusahaan."
"Tapi perusahaan Daddy sudah baik-baik saja karena bantuan keluarga Na. Jadi kenapa aku harus mau menikahi sahabat yang aku tak cintai?"
"Aku tak mau tahu, kalau kau tidak mau maka keluar dari rumah ini, dan kau akan aku coret dari ahli waris. Apa kau mengerti. Dan kau, beritahu puterimu itu." Ucap Chanyeol menuju rose lalu diapun keluar dari kamar itu dan kembali ke ruang tamu.
"Maaf yeji."
"Tidak masalah Paman. Bagaimana?"
"Lia bersedia. Dia sedang bersiap-siap untuk kau bawa bertemu keluarga Na."
"Syukurlah." Ucap yeji senang.
At. Mansion utama keluarga Na.
Heejin menunggu siyeon dengan tidak tenang di luar mansion hingga dia melihat mobil kekasihnya itu masuk kedalam pekarangan mansion itu.
"Sayang? Kenapa diluar?'
"Aku sangat deg-degan, apa kau yakin bisa menangani halbojie."
"Kau tenang saja sayang, aku akan melakukan cara apapun untuk mendapatkan restu dari pimpinan Na.'
"Hmm." Angguk heejin lalu diapun menggenggam tangan siyeon lalu membawanya masuk kedalam mansion.
Di ruang tamu.
Siyeon lantas membungkuk pada jaeyong juga Siwon.
"Silahkan duduk nak. Kau juga heejin."
"Iya imo." Ucap heejin lalu duduk bersebelahan dengan siyeon.
"Jadi kau adalah kekasih dari cucuku?" Ucap Siwon datar.
"I—iya pimpinan Na."
"Kau serius dengan heejin? Mengingat kalian sama-sama wanita mungkin kalian tak akan memiliki anak jika bersama."
"Saya serius dengan heejin pimpinan Na. Mengenai anak, kami berdua sepakat akan mengadopsi setelah menikah." Ucap siyeon.
"Kau sudah benar-benar yakin bukan siyeon, karena bagi kami pernikahan bukan main-main."
"Saya sangat yakin ketua Na. Saya benar-benar ingin menghabiskan hari tua saya dengan heejin. Hanya bersamanya."
"Hentikan ini jae. Abojie. Lagian sudah cukup melihat keseriusan siyeon, kalian berdua berlebihan."
"Aku hanya mengetesnya sayang." Ucap jaehyun. Sedangkan Siwon hanya diam saja.
"Sudahlah, sekarang ayo kita ke meja makan dan makan malam bersama sebelum makanannya dingin." Ucap taeyong lalu berjalan lebih dulu diikuti oleh jaehyun yang mendorong kursi roda ayahnya dan heejin yang tersenyum pada siyeon.
"Kita berhasil."
"Hmm, kita berhasil sayang." Ucap siyeon tersenyum..
"Ayo kita segera menyusul." Ucap heejin lalu menarik pelan siyeon dan menyusul ketiganya.
Sementara itu, yeji dan lia tengah berada di perjalanan menuju kediaman utama keluarga Na. Bahkan keduanya tak mengeluarkan sepatah katapun sejak tadi.
"Apa maksud semua ini Hwang Yeji? Bercandamu sangat tak lucu." Datar Lia.
"Aku tak pernah bercanda soal perkataanku sama sekali Park lia. Aku benar-benar mencintaimu selama ini. Jadi, aku akan menikahimu.' Ucap yeji.
"Kau benar-benar gila. Kau ingat ini aku akan membatalkan semua ini karena aku mencintai—"
"Kakak iparmu?" Putus yeji membuat Lia terdiam seketika. Yeji lantas melirik sekilas pada Lia.
"Lakukan saja apapun, tapi aku pastikan kau akan tetap menikah denganku. Karena keluargamu butuh perusahaan milikku." Datar yeji.membuat Lia hanya bisa terdiam tanpa banyak bicara apapun karena sekarang dia harus tahu cara membatalkan semua hal tak masuk akal ini. Apalagi menikah dengan yeji yang tak pernah dia sukai. Tidak akan pernah dan dia bisa melakukan apapun itu. Lihat saja.
£•Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fanfikce"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...