Disini jaemin dan renjun sekarang di salah satu mansion klien dari jaemin yang renjun ketahui bernama Mark Lee itu, bahkan mereka berdua langsung di sambut para maid yang bekerja di mansion itu. Lalu diantarkan menuju meja makan.
"Selamat datang Presdir Na, nyonya Na. Kalian terlihat menawan." Ucap Mark lalu bersalaman dengan keduanya.
"Ayo duduk." Ucap Mark lalu keduanya pun duduk bahkan sebelum duduk tadi, jaemin lebih dulu membukakan kursi untuk renjun. Membuat Mark tersenyum kecil.
"Kalau Jung woo melihat ini dia pasti akan sangat senang karena adik sepupunya di perlakukan layaknya ratu." Batin Mark.
"Saya senang karena Presdir Na bisa datang bersama nyonya Na ke acara makan malam ini." Ucap Mark. Tapi tanggapan jaemin hanya mengangguk dengan wajah datarnya dan itu tak membuat Mark tersinggung sama sekali, karena Mark memang sudah sangat sering bertemu orang seperti jaemin. Bukan hal baru baginya menghadapi orang seperti jaemin ini.
"Kami juga senang karena Presdir Lee mengundang kami makan malam seperti ini." Ucap renjun sembari tersenyum.
"Ini bukan hal yang berlebihan sama sekali. Tidqk perlu sungkan. Lagian aku melakukan ini untuk menyambut adik iparku" lanjut Mark dalam batinnya.
"Ayo silahkan di nikmati." Ucap Mark lalu merekapun mulai makan dengan tenang tanpa suara apapun sama sekali.
Hingga beberapa menit, ketiganya selesai makan dan markpun membawa mereka berdua ketaman belakang mansion mewahnya itu.
"Apa Presdir Na akan datang untuk acara di namhee?"
"Ya. Karena kebetulan saya ada pekerjaan di namhee lusa dan akan segera berangkat besok."
"Apa nyonya Na akan ikut?" Ucap Mark melihat renjun yang sepertinya sedikit kaget mungkin karena jaemin belum mengatakan soal dia yang akan keluar kota.
"Hmm, istri saya akan ikut. Karena memang kami akan sekalian liburan."
"Aaa, saya sungguh iri dengan kalian berdua, saya jadi ingin cepat-cepat menikah, tapi ada hal yang harus di selesaikan lebih dulu."
"Pekerjaan tak akan ada selesainya Presdir Lee. Kenapa tidak menikah lebih dulu?" Ucap renjun sedangkan jaemin hanya diam saja karena dia tak berminat berbasa-basi sama sekali.
"Karena ini pekerjaan penting nyonya na. Lagian saya juga sudah bertunangan. Mungkin kami akan segera menikah setelah semuanya selesai." Ucap Mark tersenyum.
"Aaa, selamat atas pertunangan Presdir Lee "
"Terimakasih. Bagaimana dengan kontrak kerja sama kita Presdir Na?' Ucap Mark karena sejak tadi jaemin hanya diam dengan wajah datarnya.
"Hmm, saya menyetujuinya. Ini kontraknua sudah saya tandatangani. Saya harap kerja sama ini berjalan dengan lancar."
"Saya akan pastikan hal itu. Senang bekerja sama denganmu Presdir Na." Ucap Mark tersenyum sembari menerima kontrak itu dan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan jaemin. Yang untungnya di tanggapi oleh Jaemin.
"Semoga kerja samanya lancar." Ucap renjun tersenyum.
"Makasih nyonya Na. Saya harap kalian juga selalu bahagia dan segera mendapatkan momongan." Ucap Mark tersenyum membuat renjun hanya menanggapi dengan tersenyum.
At. Mansion utama keluarga seo.
Haechan pulang lalu diapun melihat ibunya di ruang tengah dan langsung mendekat dan memeluk lengan ibunya. Ten yang mrlihat kelakuan anak bungsunya itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Kau senang?"
"Tentu saja mom."
"Apa pertemuannya dengan jeno.lancar?"
"Tentu saja, apalagi ini memang keinginan ku. Aku sangat senang sekali mom."
"Syukurlah. Mommy ikut senang, lagian kalau kau jadi menikah dengannya maka akan bagus. Mommy bisa bebas pergi kemanapun dengan daddymu tanpa harus mendapatkan telpon darimu."
"Aihhh, kalau begitu bersabar dulu ya nyonya Seo ten." Dan keduanya tertawa seketika.
Sementara itu, sekarang jaemin dan renjun tengah berada di perjalanan pulang, sejak tadi jaemin hanya diam saja membuat renjun sedikit takut, karena takutnya jaemin marah padanya karena sikapnya saat bertemu Mark.
"Jaemin? Apa ada sikapku yang salah tadi?" Ucap renjun takut. Jaemin lantas menghembuskan nafas berat lalu diapun melihat istrinya sebentar sebelum lanjut melihat kearah jalan.
"Jangan terlalu dekat dengannya. Aku tak suka." Ucap jaemin ketus. Renjun lantas melihat suaminya itu dengan tatapan bingung.
"Aku tak mencoba dekat dengannya sama sekali jaemin."
"Aku cemburu." Ucap jaemin to the point membuat renjun membulatkan matanya dengan semburat merah pada pipi chubby nya itu lalu menunduk. Jaemin lantas menatap istrinya itu karena lampu sedang merah lalu tersenyum karena istrinya sangat menggemaskan.
"Lihat aku Renjun." Renjun lantas mengangkat kepalanya dan jaeminpun langsung mencium istrinya itu, renjun yang kaget langsung menutup matanya dan menikmati ciuman dari suaminya itu. Berdoa saja semoga mereka tidak di klakson oleh kendaraan lainnya.
£•Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Фанфик"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...