Jaemren telah berada di Paris, keduanya baru saja sampai di bandara dan keduanya langsung menuju tempat penginapan lebih dulu, dimana hanya dari balkon kamar mereka langsung terlihat menata Eiffel yang menjulang tinggi.
Keduanya saat ini tengah melakukan aktivitas masing-masing, begitu pula dengan renjun yang menyusun pakaian mereka di dalam lemari,sedangkan jaemin tengah memainkan sesuatu di ponselnya atau lebih tepatnya sedang menghubungi asistennya.
"Kau sudah tau bukan?"
"...."
"Cari secara lengkap dan kirimkan pada saya langsung. Mengerti?"
"...."
Lalu jaeminpun menatap renjun yang melihat keluar jendela tanpa membuka jendela kamar mereka.
"Ingin jalan-jalan?"
"Bolehkah?" Ucap renjun berbalik dan menatap jaemin.
"Hmm, lagian kau seperti tak pernah ketempat seperti ini." Datar jaemin.
"Kau memang benar jaemin-ssi, aku selama ini hanya belajar dan belajar juga mencoba segala pekerjaan agar aku bisa tau bagaimana sulitnya mencari uang, dan aku tak pernah pergi kemanapun selain Jepang." Jaemin terdiam dan tak percaya kalau ada orang seperti renjun, dia jadi semakin yakin kalau renjun menyembunyikan sesuatu darinya juga semua keluarganya.
"Ayo."datar jaemin dan renjunpun langsung mengikuti jaemin keluar dari kamar hotel mereka berdua.
At. Taman.
Renjun tersenyum karena pemandangan di taman itu sangat indah sekali, bahkan bunga disana tumbuh dengan sangat mekar sekali.
Jaemin hanya menatap renjun dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Hingga tak sengaja seorang anak perempuan yang sepertinya dari Korea juga, dia tak sengaja menabrak kaki renjun.
"Maaf samchun." Renjun lantas tersenyum lalu diapun berjongkok agar sama tinggi dengan anak perempuan yang sangat cantik itu.
"Tidak masalah, kau orang Korea?"
"Iya samchun. Samchun juga?"
"Hmm, siapa namamu sayang?"
"Yuyu."
"Kau sangat cantik Yuyu." Ucap renjun tersenyum.
"Samchun juga sangat cantik." Ucap Yuyu.
"Makasih." Ucap renjun tersenyum. Sedangkan jaemin sedikit tersenyum melihat tingkah renjun dan anak perempuan itu. Ntah kenapa dia sangat senang melihat keduanya, seperti ada rasa hangat yang menerpa relung hatinya.
"Kalau begitu aku pergi dulu samchun takut di cariin eomma."
"Hmm, bye bye." Ucwp renjun melambaikan tangannya dan tersenyum pada anak perempuan itu. Lalu renjunpun baru sadar kalau dia datang bersama dengan jaemin.
"Jaemin-ssi? Maaf kau pasti sangat bosan bukan? Aku lupa kalau ada kau."
"Tak masalah, ayo makan siang. Sufah waktunya."
"Ne." Angguk renjun lalu keduanya jalan beriringan.
At. Restoran mewah.
Renjun membulatkan matanya kaget karena jaemin membawanya ke restoran yang sangat mewah lalu saat akan masuk diapun langsung menahan tangan jaemin hingga sang empu menatap bingung pada orang yang berstatus sebagai istrinya itu.
"Jangan disini jaemin, ini pasti sangat mahal. Sayang uangnya." Ucap renjun pelan. Jaemin hanya menatap datar dan tak mengerti, dia juga salut karena renjun bukanlah orang yang hanya suka pada harta saja. Padahal dia ingin mengetesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fanfic"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...