16

1.7K 206 6
                                    


Chanyeol mengetuk pintu kamar anak sematawayang nya itu. Hingga pintu terbuka menampilkan sang anak yang berdiri dengan wajah datar atau lebih cenderung ke kesal saat ini.

"Ada apa Daddy? Kalau Daddy menyuruhku pergi seperti yang mommy katakan. Jangan harap." Ucap Lia kesal.

"Siap-siap lah, kita akan pergi ke mansion Na untuk melihat renjun, untuk saat ini, jangan sampai membuat kekacauan Park Lia, atau hidupmu yang nyaman ini akan berakhir seketika. Mengerti?" Lia hanya menganggukkan kepalanya, setidanya dia cukup senang karena bisa bertemu dengan jaemin.



















At. Restoran.

Jaemin dan renjun memakan makanan mereka masing-masing dengan tenang bahkan mereka tak berbicara apapun sama sekali. Hingga jaemin menatapnya dan melihat ada noda di sudut bibir renjun lalu diapun mengulurkan tangannya dan menghapus noda itu dengan ibu jarinya. Membuat renjun menatapnya kaget dan sedikit merona.

"Ma—makasih jaemin." Ucap renjun lalu mengambil tissue dan menghapusnya sedangkan jaemin hanya menganggukkan kepalanya.

"Cobalah wine nya. Itu adalah wine paling lezat di sini." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk lalu meminum secara perlahan wine nya itu dengan harap-harap cemas semoga saja dia tak mabuk dan bertingkah aneh.

"Bagaimana?"

"Hmm." Angguk renjun yang memang merasakan wine itu sangat lezat bahkan manis baginya yang tak suka dengan alkohol jenis apapun.




















At. Mansion utama Na.

Jaehyun pulang dan hanya melihat  istrinya yang sedang menonton bersama dengan heejin dan siwon mengenai Yangyang dia telah pulang karena perintah dari ilyoung.

"Daddy? Bubu? Dimana jaemin dan renjun? Bukannya katamu mereka sudah kembali?"

"Mereka sedang dinner romantis Paman." Ucap heejin.

"Benarkah?" Kaget jaehyun tak percaya.

"Iya jae, mereka baru saja pergi beberapa menit yang lalu." Ucap taeyong.

"Sudahlah jaehyun, biarkan saja anak dan menantumu pergi, lagian itu bagus untuk pendekatan mereka, dan juga mereka masih pengantin baru jadi wajar saja." Ucap Siwon. Dan jaehyun hanya diam sembari menganggukkan kepalanya.

"Ayo jae, aku temani untuk bersih-bersih " Ucap taeyong berdiri lalu memeluk lengan suaminya itu dan keduanya pergi ke kamar mereka yang ada di lantai atas mansion itu.

"Heejin?"

"Iya halbojie?"

"Bisa kau membawa kekasihmu bertemu dengan halbojie?" Heejin sedikit kaget tapi pada akhirnya dia menganggukkan kepalanya.

"Baik halbojie, nanti aku akan usahakan, semoga saja kekasihku punya waktu luang untuk bertemu halbojie. Yang paling penting halbojie harus selalu sehat."

"Hmm." Angguk Siwon karena dia ingin tetap hidup untuk melihat anak jaemin dan renjun terlahir ke dunia.


























19:07

Chanyeol, rose dan lia sampai di mansion itu lalu ketiganya pun membunyikan bell pintu.

Ceklek.

"Tuan Park, nyonya park, nona."

"Tuan Na dan keluarga ada di rumah bi?"

"Ada tuan Park, silahkan masuk." Lalu keluarga park itu masuk dan merekapun duduk diruang tengah menunggu keluarga Na.

"Ada apa hyung berkunjung?" Ucap jaehyun yang datang bersama dengan Taeyong sedangkan heejin datang bersama dengan Siwon sembari mendorong kursi roda kakeknya itu.

"Aku hanya merindukan anakku. Aku dengar-dengar mereka kembali lebih cepat bukan?" Ucap Chanyeol.

"Memang benar Hyung, noona. Tapi, mereka berdua sedang pergi jalan-jalan. Dan belum kembali." Ucap taeyong.

"Aaa."

"Siapa dia Yeol?" Ucap siwon menatap Lia.

"Dia anak bungsu kami pimpinan. Park Lia, dia baru saja kembali dari paris." Ucap rose sedangkan Siwon hanya diam saja dengan tatapan tidak suka begitu pula dengan heejin yang ntah mengapa merasakan wanita itu punya maksud lain yang akan menghancurkan sesuatu.

"Aaa, jadi ini Lia. Cantik." Ucap taeyong tersenyum.

"Makasih imo." Ucap Lia tersenyum dan taeyong hanya menganggukkan kepalanya membuat Lia sedikit kesal.

"Sial, kenapa dia tak menyuruhku memanggilnya mommy?" Batin Lia.

"Sayang? Bukankah lebih baik jika Lia memanggil kita mommy dan Daddy seperti renjun?"

"Kurasa tak perlu jae, itu akan membuat orang-orang bingung dan salah paham, aku tak mau orang-orang mengatakan anak kita mendua." Ucap taeyong yang memang sengaja mengatakan hal itu, karena dia juga merasa tak suka dengan Lia yang terlihat pura-pura baik.

"Aku setuju dengan imo, samchun. Lagian akan terlihat aneh jika sih datar itu berselingkuh." Ucap heejin dengan kekehan kecil sedangkan Lia hanya diam menahan rasa kesalnya.

"Sudahlah Paman, tidak masalah. Saya juga setuju dengan apa yang dikatakan imo." Ucap Lia dan jaehyun hanya menganggukkan kepalanya lalu mereka mulai berbicara satu sama lainnya.








Kembali lagi pada jaemin dan renjun, renjun benar-benar mabuk dengan segelas wine membuat jaemin sedikit kesulitan menghadapi istrinya yang sangat buruk dalam hal minum saat ini.

"Jaemin? Wah, kenapa kau ada dua?" Ucap renjun sembari berdiri sempoyongan membuat jaemin memeluk pinggang istrinya itu.

"Kau mabuk renjun, ayo kita pulang."

"No no no, aku ingin eskrim."rengek renjun.

"Tidak ada eskrim untukmu." Ucap jaemin.

"Jaemin, aku mau eskrim... Eskrim..." Rengek renjun membuat jaemin langsung menggendong ala koala istrinya itu dan memvawanya masuk kedalam mobil, agar keduanya segera pulang.







Beberapa menit kemudian, keduanya sampai di mansion utama keluarga Na, renjun bahkan sudah tidur dengan nyenyak sekali dan jaeminpun kembali menggendongnya ala koala lalu masuk dengan wajah datarnya, wajah datar itu semakin datar saat melihat keluarga fake dari istrinya itu datang.

"Jaemin? Kenapa dengan renjun?" Ucap taeyong cemas sedangkan rose hanya pura-pura cemas dan itu sangat kentara bagi jaemin.

"Renjun hanya ketiduran mom, aku akan kekamar." Ucap jaemin datar apalagi melihat kalau Lia menatapnya dengan tatapan yang tak pantas. Jaemin lantas pergi dengan wajah datarnya.

"Maafkan dia ya, dia mendadak sangat posesif pada anak sulung kalian setelah kembali dari Paris." Ucap taeyong.

"Biarkan aja kali imo, malahan bagus kali, itu tandanya ada kemajuan. Lagian dia juga posesif begitu terlihat sangat menarik." Ucap heejin yang memang tak ingin rumah tangga sepupunya di rusak oleh orang ketiga sama sekali.

"Iya oppa, tak masalah. Itu cukup bagus untuk kemajuan keduanya." Ucap rose sedangkan lia hanya diam sembari mengepalkan tangannya untuk menahan kekesalannya saat ini.

"Aku juga cukup senang karena jaemin terlihat sangat mencintai anak kami." Ucap Chanyeol tersenyum..

"Lihat saja Huang Renjun, cepat atau lambat kau harus pergi dari hidup Na Jaemin. Aku akan pastikan semuanya membencimu sesegera mungkin. Karena jaemin milikku sejak awal." Batin Lia.























£•Tbc

What If (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang